Affair with Boss 3 (+) Private

2.4K 163 43
                                    

This story contains explicit sex and erotic scenes, for adults only. ⚠🔞

.
.
.

Setelah kegiatan panas yang telah terjadi beberapa hari lalu, mungkin Yoona beranggapan bahwa Bossnya itu akan bersikap canggung atau menjadi mendiam padanya. Tapi itu hanya anggapan Yoona. Nyatanya, Chanyeol selalu terliat begitu tenang seperti biasanya. Well, tidak setenang itu, semangatnya selalu baik, dan ia cukup baik kepada setiap orang yang ditemuinya termasuk Yoona.

Tetapi tampaknya Chanyeol tidak terpengaruh oleh kegiatan yang mereka ciptakan di apartmen Yoona beberapa hari yang lalu. Tapi ya, itulah seorang Park Chanyeol. Ia layaknya manusia yang menderita penyakit lupa ingatan, Chanyeol benar-benar tidak pernah menyinggung masalah ‘kerja sama’ mereka.

Yoona pun juga tidak begitu peduli dengan hal itu, tetapi ada suatu hal yang mengganjal hati Yoona ketika Chanyeol bersikap layaknya mereka tak pernah memiliki hubungan apapun di atas ranjang.

Ah kenapa rasanya hati Yoona dongkol memikirkannya. Yoona seperti habis manis sepah dibuang. Rasanya diabakan setelah melewati malam panas bukan yang biasa Yoona dapatkan.

Bahkan setelah bercinta dengan Jongin beberapa kali, pria tan itu masih bersikap manis dan selalu menyinggung kegiatan panas mereka ketika bertemu, berharap mereka dapat melakukan hal ‘gila’ itu lagi.

Tapi dengan pria ini? Astaga sungguh menyebalkan menurut Yoona.

Setelah penat dengan pikiran Chanyeol yang berlagak tidak terjadi apa-apa, Yoona memilih untuk berendam air panas dan telepon dari  Jongin membantu Yoona untuk tetap berada dalam pendiriannya.

Jongin telah pulang dari Busan. Dan mereka pergi makan malam dan  malam yang normal, tetapi dilanjutkan dengan seks yang panas di kamar hotel yang mereka sewa dan keesokan paginya Jongin akan mengantarkan Yoona ke rumah untuk berpakaian dan bekerja. Jongin tidak sama seperti Chanyeol, tidak akan mengabaikan malam setelah seks yang panas. Tapi mengapa perlakuan ‘bercinta’ Jongin dan Chanyeol akan memberikan kesan yang berbeda untuk Yoona.

Park Joy –asisten Chanyeol yang lain- mengatakan bahwa Chanyeol tengah mencarinya, jadi Yoona langsung beranjak ke ruangan pria itu setelah meletakan tas dan dompetnya di atas meja kerja. 

Jongin  tengah duduk di balik meja bundar di bagian belakang kantor Chanyeol.  Sedangkan Chanyeol berdiri dihadapan botol Dom Pérignon dalam ember es. Ia sedang membuka tutup botol ketika Yoona berjalan masuk.

“Kita sedang merayakan kerjasama antara aku dan Jongin-ssi.” Chanyeol berbicara pada Yoona.

"Dan Jongin menunggumu,” nada suara Chanyeol berubah datar.

“Anda senang dengan iklan itu?” Tanya Yoona pada  Jongin, berlagak sopan karena ini masih jam kerja.

Jongin berdiri, meraih tangan Yoona dan menarik wanita itu untuk berdiri diantara Chanyeol dan Yoona.

“Ia sangat senang karena memberikan kita kesempatan untuk memberikan artis terbaik dalam bulan ini.” Chanyeol menarik gabus penutup botol dan menuangkan anggur kedalam gelas yang sudah menunggu.

“Itu berarti aku harus lebih sering datang.” Kata Jongin, dan membungkuk untuk membenamkan sebuah ciuman yang akhirnya hilang entah dimana karena Yoona mengelak dengan dalih mengambil gelas yang disodorkan Chanyeol  padanya.

Jongin tertawa. “Kita tidak perlu menyembunyikan apapun dari Chanyeol, Yoona. Dia sudah melihat kita pada waktu terburuk kita.” Jongin berbisik dan Chanyeol  meneguk anggur dari gelasnya, namun tidak mengatakan apapun.

Itu memang logis, tetapi  Jongin tidak tahu apa yang sudah terjadi antara Yoona dan Chanyeol semenjak malam itu di apartmen Yoona. Tetapi Chanyeol masih terdiam. Mungkin ini bukan masalah baginya. Tapi bagi Yoona ini adalah masalah. Entah mengapa Yoona tidak suka Jongin mengatakan itu di depan Chanyeol. Entah mengapa Yoona tak suka Jongin menyentuhnya ketika berada di hadapan Chanyeol.

Ada apa dengan Yoona? Mengapa tubuhnya menolak sentuhan pria lain ketika pria itu-Chanyeol- di hadapannya?

“Untuk hubungan kerja yang lama dan bermanfaat.”  Chanyeol mengangkat gelasnya pada mereka. Gelas-gelas itu berdenting. Yoona menghabiskan isi gelasnya dan mengulurkannya untuk diisi kembali. Mungkin Chanyeol pikir ini adalah sesuatu yang normal untuk Yoona. Wanita itu menghabiskan gelas kedua.

“Sebaiknya aku kembali bekerja.” Kata Yoona sambil meletakkan gelasnya diatas meja. 

“Aku pikir kita harus sarapan,” kata Jongin, meraih tangan Yoona lagi.

“Aku harus memeriksa beberapa kontrak.” Tambah Yoona.

“Chanyeol tidak akan keberatan jika kau pergi bersamaku untuk beberapa jam,” bujuk Jongin. Ia mengarahkan kata-katanya pada Chanyeol, namun matanya tetap menatap Yoona.

Yoona menatap Chanyeol  memohon untuk tidak mengijinkannya keluar dengan Jongin.

“Ada beberapa hal tertunda yang membutuhkan sentuhan Yoona, Jongin-ssi.” Kata-kata Chanyeol tampak hangat. “Mungkin dia bisa memberikanmu nanti.”

“Malam ini.” Kata Jongin, meraih tangan Yoona dan menarik tubuh wanita itu kepadanya.

“Aku akan meneleponmu ketika aku selesai.” Kata Yoona sambil menarik tangannya dari Jongin, tersenyum menenangkan kearahnya dan berjalan kembali ke ruangannya sendiri. Cukup sudah.

Jongin tinggal seminggu lagi untuk mengawasi jalannya iklan untuk artisnya, sebuah iklan pakaian milik butik Sean William Oh di pinggir kota. Hal itu membuatnya cukup sibuk hingga ia tidak menyadari jika Yoona tengah menghindarinya. Ketika Yoona muncul untuk mewakili kantornya dalam peresmian toko Sean, Jongin terasa hangat dan ramah. Yoona menghargai sikapnya dengan bercinta dengan pria Kim itu di bagian belakang limusin ketika mereka mengambil sebuah perjalanan panjang di sepanjang tepi sungai dan melewati taman.

Inilah bedanya jika tanpa atau adanya Chanyeol. Yoona akan dengan sangat senang jika Jongin menyentuhnya bahkan berakhir dengan desahan kenikmatan mereka berdua dimanapun itu bahkan di tempat terbuka asal sepi. Karena sekali lagi, Yoona adalah wanita dengan gairah seks yang tinggi.

Jongin begitu perhatian ketika Yoona menyesal karena telah menghindarinya selama seminggu ini. Tetapi Yoona tidak terlalu sedih ketika mengantarkan Jongin ke bandara. Pria tan itu memeluknya dan menciumi leher Yoona ketika sang supir mengeluarkan kopernya dari bagasi. Rasanya begitu nyaman berada di bawah naungan tubuh pria dengan kulit eksotik ini, panas dadanya menempel di pipi Yoona.

Kim Jongin adalah seorang pria yang penuh kasih sayang, pria yang baik, dan Yoona merasa jenuh, begitu normal. Yoona akan kembali ke kehidupannya, dengan cara sebelum Mr. Park berubah menjadi Chanyeol, sebelum malam itu.

.
.
.

Cut

Part lengkap hanya ada di pdf.

Cara mendapatkannya
1. Vote
2. Follow
3. Dm dan kirim email aktif kalian
4. Sabar (karna saya tidak tiap jam buka wp, tapi pasti dikirim dari DM email paling bawah)

#catatan: saya tidak akan memberi kalian part private lagi jika ketahuan follow-unfollow.

Terserah jika dikata maniak vote dan followers. Karena saya sudah capek dengan sider di genre cerita yang seperti ini.

Jadi saya bisa semaunya jika kalian juga seenaknya. Karena wattpad juga tidak ada fitur private lagi. Jadi lebih baik saya private sendiri.

Saya tidak memaksa kalian untuk meminta part lengkap ya. Tapi klo kalian mau baca sampe end ya silahkan ikutin rulesnya

Private part berlaku untuk bagian cerita yang mengandung mature explisit.

•Short Series• [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang