Hiraeth -2-

384 104 24
                                    

Jangan lupa votenya, ketentuan vote seperti part sebelumnya. Vote terlampaui, langsung double♡
.
.
.

“Jam makan siang hampir habis, Yoona. Tinggalkan dulu pekerjaanmu dan makanlah. Aku tahu kau sangat stress hari ini. Kau tidak mau sakit, ‘kan?” bujuk Seo Joon untuk ke sekian kalinya.

Setengah jam yang lalu, Yoona menolak dia ajak makan siang. Seo Joon memutuskan untuk menunda makan siangnya juga. Dia tidak tega. Gadis itu terlihat buruk sekarang. Dia bekerja dengan wajah cemberut dan dahi mengerut. Dia takut gadis itu mengalami penuaan dini nantinya. Sayang ‘kan wajah cantiknya.

“Kau makanlah dulu, oppa. Pekerjaanku masih banyak.” Tolak Yoona masih sambil sibuk menekan keyboard komputernya dan mata yang tidak lepas dari monitor. Dia takut ada yang salah kalau pekerjaannya ditunda-tunda. Dia tidak mau mengambil resiko mengulang pekerjaan yang menyebalkan ini. Dia bahkan tidak punya waktu untuk mengecek ponselnya.

Geram karena terus mendengar penolakan gadis itu, Seo Joon beranjak ke meja Yoona dan menekan tombol save pada keyboard kemudian menarik Yoona agar mengikutinya. “Makan, Yoona. Makan siang hanya lima belas menit. Atau kau mau lima belas menitmu itu diganti dengan menginap 2 hari di rumah sakit?”

Yoona hanya bisa menggerutu dalam hari sambil mengikuti langkah Seo Joon. Pria itu tahu Yoona punya penyakit maag.
Mereka memutuskan untuk makan sup daging sapi di kedai yang letaknya tidak jauh dari kantor mereka. Seo Joon menggelengkan kepalanya melihat betapa lahapnya Yoona menyantap makanannya.

“Seperti itu kau bilang tidak mau makan siang? Tck!” cibir Seo Joon dan seketika itu juga Yoona menghentikan kunyahannya.

Perutnya memang sudah berbunyi sejak jam makan siang belum tiba. Tapi, dia terlalu keras kepala dan memaksa menyelesaikan pekerjaannya.

“Aku menunggumu seperti orang bodoh dan kau sedang makan siang berdua dengan pria ini. bagus sekali, Im Yoona.” Yoona langsung mendongak mendengar suara bass yang sangat dia kenal.

Terkejut saat melihat Chanyeol sudah berdiri di hadapannya. Seo Joon pun sama terkejutnya dengan dirinya. Bagaimana Chanyeol bisa ada di sini?

“Bagaimana kau bisa di sini?” tanya Yoona terbata. Nafsu makannya tiba-tiba hilang padahal dia belum kenyang.

“Apa kau berniat membalasku semalam? Membuatku menunggu agar aku tahu apa yang kau alami? Apa kau tipe gadis yang seperti itu?” cecar Chanyeol bertubi-tubi.

Tentu saja Yoona tidak mengerti dengan ucapan Chanyeol. walau masih kesal, dia sama sekali tidak berniat membalas Chanyeol. Dia tidak mengecek ponselnya sama sekali sehingga tidak tahu kalau Chanyeol mengajaknya makan siang.

“Dia sangat sibuk hari ini. Pekerjaannya sangat banyak. Mungkin dia tidak mengecek ponselnya.” Seo Joon membuka suara.

Dia tidak suka melihat Yoona terintimidasi seperti tersangka pencurian. Seo Joon memang tidak terlalu suka Yoona menjalin hubungan dengan Chanyeol. Pria itu terlalu mengekang Yoona. Bukan karena dia suka pada Yoona, tapi karena pria itu menyayangi Yoona seperti seorang kakak. Seperti Siwon yang menyayangi Yoona.

“Tidak usah ikut campur.” Ucap Chanyeol dengan nada dinginnya.

Dia sudah menunggu hampir satu jam di restoran itu. Merasa kesal, Chanyeol memutuskan untuk menghampiri Yoona di kantornya. Saat hendak memasuki halaman Im corp, Chanyeol melihat Yoona berjalan dengan tangan digandeng oleh Seo Joon memasuki sebuah kedai makanan. Dan hal itu semakin membuat Chanyeol berang.

“Aku tidak mengecek ponselku sebelumnya.” Lirih Yoona.

“Apa karena terlalu sibuk berduaan dengan pria ini? Terserahmu sajalah!” kemudian Chanyeol meninggalkan kedai itu.

•Short Series• [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang