50+ vote for ending part guys. So, ayo gerak cepat...
.
.
.Tidak perlu banyak waktu untuk mempersiapkan pesta pernikahan. Hanya perlu dua minggu untuk mempersiapkan pernikahan. Chanyeol menyewa sebuah ruangan besar di dalam hotel dengan lantai dansa yang luas. Hanya ada Yoona, Chanyeol, para pemain musik, dan pelayan yang menyiapkan makanan. Ini adalah pesta pernikahan terbaik selama Yoona hidup. Yoona tak suka keramaian dan tamu yang banyak. Gaun pengantin Yoona terbuat dari sutra dengan beberapa hiasan mutiara, terlihat sederhana, tetapi sangat indah. Chanyeol mengenakan setelan jas berwarna putih, senada dengan warna gaun pengantinnya.
"Aku suka menari," bisik Chanyeol. "Aku menyewa ruangan dengan lantai dansa seperti ini karena aku ingin berdansa denganmu."
Yoona sudah sangat lama hidup di dunia ini. Yoona punya banyak sekali waktu untuk mempelajari berbagai macam tarian. Musik mulai dimainkan. Mereka pun mulai berdansa. Chanyeol terlihat sangat bahagia hari ini. Yoona menjadi sedikit tidak tega.
Nikmatilah saat-saat terakhirmu. Matilah dengan bahagia.
Yoona akui bahwa dirinya merasa iba kepada Chanyeol. Pria itu kesepian sama sepertinya. Chanyeol berbeda dengan korban-korbannya sebelumnya. Yoona akan memberikan kematian yang indah untuk Chanyeol. Entah mengapa Yoona melembut untuk pria yang resmi menjadi suaminya itu. Yoona merasa sedih untuknya. Chanyeol adalah pria yang baik. Chanyeol adalah satu-satunya pria yang memperlakukan Yoona dengan hormat. Chanyeol satunya-satunya pria yang memandang Yoona dengan tulus, bukan dengan penuh nafsu.
Yoona menikmati saat-saat menari bersamanya. Yoona merasa... senang. Yoona tertawa lepas hari ini. Yoona tak pernah merasakan perasaan seperti ini. Yoona ingin selamanya merasakan hal seperti ini.
"Aku tak menyangka kau bisa menari dengan sangat baik." Chanyeol tersenyum lebar.
Yoona merasa sedih melihat senyumannya. Yoona harap saat waktunya tiba, Chanyeol juga bisa tersenyum seperti ini. Yoona merasa terbebani. Yoona tak ingin membuatnya kesakitan.
"Mengapa kau terlihat sedih? Ada apa?" Chanyeol menyadari perubahan raut wajah sang istri.
Yoona memaksakan senyuman di wajahnya. "Tidak apa-apa. Aku masih tidak menyangka bahwa akhirnya kita menikah juga."
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa lagi. Aku akan memberikan semua yang kau inginkan. Mulai sekarang hanya akan ada kebahagiaan dalam hidupmu." Ucapan Chanyeol terdengar sangat tulus.
Ini membuat Yoona sangat bersalah. Korban-korbannya sebelumnya memang pantas mati, tetapi tidak dengan yang satu ini. Yoona menghadapi dilema. Haruskah Yoona menghabisinya? Ataukah Yoona harus membiarkannya lolos? Mengapa Yoona melemah? Yoona tak boleh begini. Yoona benci keadaan ini.
"Dua minggu lalu kau memintaku untuk menciummu. Kali ini aku akan memberikannya."
Tunggu! Yoona belum siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•