Aku gak tau mau endingin kayak gimana. Takutnya klo semakin panjang bukan lagi shortseries tapi bakalan jadi series😂 tapi semoga tetep suka yaaa... :)
Jangan lupa votenya!
.
.
.Yoona memasukkan apron berwarna cokelat pekat ke dalam lokernya dengan gerakan kasar. Lalu mengambil tas selempangnya dari dalam sana.
"Yoona!" Chanyeol membuka pintu dengan tidak sabaran.
Terdiam ketika mendapati Yoona menatapnya dengan mata memerah. Gadis itu hanya diam. Lalu melanjutkan mengemasi isi lokernya. Chanyeol menutup pintunya, kemudian berjalan mendekati Yoona.
"Yoona-ya.." Chanyeol memanggil, berniat menyentuh pundak Yoona namun gadis itu langsung menepisnya.
"Yoona.."
Kali ini Yoona menutup pintu loker dengan cara membantingnya. Membuat Chanyeol menatapnya dengan perasaan penuh bersalah.
Yoona memasang tas selempangnya, "Aku lelah, aku ingin pulang." ujar Yoona dengan suara pelan.Lalu tanpa menatap Chanyeol, Yoona bergegas mengambil langkah untuk pergi.
"Yoona!" Chanyeol berseru sembari menahan pergelangan tangan gadis itu.
Sebenarnya Chanyeol berniat ingin menjelaskan namun Yoona lebih dulu menepis tangannya, lalu melangkah cepat, pergi meninggalkan Chanyeol yang terdiam di tempatnya.
"Yoona.."
.
.
.Pintu rumah Yoona terbuka, kemudian terlihat sosok paruh baya yang kini tersenyum ke arah Chanyeol. Ibu Yoona, yang sudah terbiasa mendapati Chanyeol yang biasanya menjemput atau mengantar Yoona menuju tempat kerjanya selama beberapa hari ini.
"Yoona ada di atas." seolah mengerti, wanita itu hanya tersenyum tipis ketika Chanyeol masuk ke dalam rumah sederhananya. Lalu menutup pintu sembari melanjutkan, "Ada masalah? Tadi beberapa tetangga datang kemari, mereka protes karena saat Yoona mandi.. gadis bodoh itu menyanyi dengan cara berteriak."
Chanyeol menatap wanita itu dan tersenyum tipis, "Maaf bibi, ini salahku."
Selesai menutup pintu, wanita itu menghembuskan napas cukup panjang. Menepuk pundak Chanyeol sembari berucap, "Ya sudah, selesaikan jika memang ada yang perlu di selesaikan."
Chanyeol mengangguk. Lalu berjalan menuju tangga kayu menuju lantai dua kamar Yoona. Pria itu masuk ke dalam kamar Yoona dan tidak mendapati gadis itu di sana. Tapi sebuah pintu yang terhubung ke teras di depan kamar Yoona terbuka. Lantas Chanyeol segera menuju ke sana, dan benar..
Yoona tengah terlentang di atas sebuah meja kayu yang di alasi tikar. Meja yang biasa Yoona gunakan untuk sekedar bersantai di sore hari, atau bahkan sekedar memperhatikan bintang seperti saat ini.
Chanyeol menghembuskan napas pelan, sebelum akhirnya melangkah mendekati Yoona. Gadis itu tengah menutup kedua matanya, namun Chanyeol bisa melihat kedua tangan Yoona masih mengepal erat. Sedikit bergetar dan cukup bagi Chanyeol untuk mengetahui bahwa gadis itu hanya pura-pura tidur.
Chanyeol tersenyum tipis, lalu naik ke atas meja dan duduk di samping Yoona. Mendongak menatap langit yang kebetulan sangat cerah malam ini.
"Dia bukan siapa-siapa," Chanyeol membuka suara.
Masih menatap langit, pria itu melanjutkan, "Hanya gadis kecil yang selalu mengaku sebagai calon istriku. Aku menganggapnya sebagai adik."
Yoona langsung memposisikan tubuhnya tidur miring, membelakangi Chanyeol dan memejamkan matanya rapat-rapat. Sementara itu, Chanyeol yang melihatnya hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•