Mr. Park 3 End

2.6K 183 65
                                    

Warning! Adult content.
Walaupun cuma dikit di akhir part
.
.
.

Sudah sebulan semenjak Park Chanyeol mengatakan hal tersinting yang pernah Yoona dengar. Sudah sebulan setelah Chanyeol melamarnya. Sudah sebulan semenjak Yoona -sepertinya- resmi menjadi pacar bosnya. Sudah sebulan setelah Yoona bercinta dengan bos di ruang kerjanya. Sudah sebulan dan Yoona merasa sedikit kuatir. Park Chanyeol bilang dia akan menikahinya. Park Chanyeol bilang tidak ada kata 'tapi'. Park Chanyeol bilang begitu banyak hal manis yang sekarang mulai Yoona ragukan.

Memang siapa Im Yoona sehingga dia bisa bersanding dengan Park Chanyeol? Memang siapa Im Yoona sehingga dia bisa menikah dengan Park Chanyeol? Memang siapa Im Yoona dibandingkan Seo Joohyun, si putri kaya raya itu?

Oh Tuhan. Tolong aku.

Kalau ingat tentang bagaimana cantik, kaya dan tingginya status seorang Seo Joohyun, Yoona rasanya mau terjun ke jurang.

Im Yoona, pada tanggal 13 Maret merayu calon suamiku dan bercinta dengannya di ruang kerja calon suamiku. 

Mungkin Seo Joohyun akan menyebar selembaran seperti itu ditambah dengan fotonya yang sedang mabuk yang sudah tersebar luas di internet karena, Kwon Yuri, perempuan kurang ajar itu dengan alasan paling konyol di dunia ini; hanya iseng, menyebarkan fotonya saat Yoona sedang mabuk. Kalau tidak salah waktu itu Yoona diajak tanding minum oleh Tiffany Hwang, penyanyi di sebuah bar ternama di Apgujeong. Tentu saja, Yoona dengan percaya diri mengiyakan dan bisa ditebak dirinyalah kalah dan berakhir mengenakan kacamata hitam dan selendang selama dua bulan karena malu. Untung saja ibunya tidak melihatnya.

Sebenarnya Yuri sudah menghapus sumber data foto itu, namun sepertinya semua teman sekelasnya waktu SMA sudah menyimpannya di ponsel mereka masing-masing.

Oh, selembaran. Kalau Seo Joohyun tahu kalau Yoona sudah bercinta dengan kekasihnya yang super hot itu, pasti Yoona akan pindah ke Mars atau... mungkin Yoona akan menggali kuburannya sendiri, menulis pesan singkat pada ibu; memohon ampun karena sudah jadi anak durhaka, dan mengubur diriku sendiri hidup-hidup.

Seo Joohyun tidak boleh lihat foto itu. Oh tidak! Satu lagi orang yang lebih penting dari Seo Joohyun adalah Park Chanyeol. Park Chanyeol tidak boleh melihat foto itu. Sama sekali tidak boleh.

Yoona menghela napas panjang. Yoona sudah melamun selama hampir dua jam. Yoona melirik jam tangannya dengan malas. Sudah hampir jam sepuluh. Apa sih yang dibicarakan Chanyeol dengan client-nya? Kalau Chanyeol akan lama begini, kenapa malah meminta Yoona menunggunya? Yoona hampir saja berteriak saat tiba-tiba seseorang memeluk pinggangnya.

"Lama menunggu?" bisik orang itu di telinga Yoona.

Park Chanyeol. Akhirnya rapatnya selesai juga. Yoona kira dirinya akan menginap di kantor.

"Ya. Aku lapar. Bisa kita makan malam dulu?" Yoona biasanya tidak seberani ini dengan Chanyeol. Bagaimana pun juga, dia tetap bosnya.

"Kau mau apa?" Chanyeol tersenyum setelah mengangguk.

"Em... pasta?" Yoona mengernyit dan mengelus perutnya. Uh, pasta pasti akan terasa sangat enak.

"Baiklah. Aku tahu tempat bagus yang masih buka jam segini." Chanyeol tersenyum lagi dan mengandeng tangan Yoona ke arah lift.

Pria itu menekan tombol turun dan dalam beberapa saat pintu lift terbuka. Setelah itu Chanyeol menekan tombol Ground dan tersenyum kearah kekasihnya.

"Ini dia kenapa aku suka kau. Tidak pernah ada wanita mana pun yang berani bilang kalau dia mau makan pasta padaku. Mereka semua takut gemuk." Chanyeol tersenyum sangat manis tapi, di saat bersamaan Yoona menyadari satu hal penting; Seo Joohyun memiliki postur badan yang tinggi dan sangat langsing. Oh tidak. Tidak boleh ada pasta.

•Short Series• [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang