•Short Series• [M]✔

Ratu Pub dan Raja Dunia -2-

Sesuai janji yaa, aku balik lagi ketika patokan vote udah terpenuhi 💕

.
.
.

Hari kembali gelap, malam mulai menyambangi Korea dengan hujan rintik yang belum terlalu membasahi tempat Yoona berpijak. Wanita itu baru saja keluar dari apartmentnya dan terjebak di sebuah perempatan jalan yang terlihat cukup sepi. Dia merutuki mobil mewahnya yang sangat menjadi pertanyaan besar -mengapa bisa mati secara tiba-tiba tanpa bisa dihidupkan kembali- dengan menyandang status mobil baru keluaran tahun 2022.

Yoona yang sama sekali tidak mengerti masalah mesin, mencoba menjadi sok pintar dengan mengutak-atik beberapa mesin mobil yang jelas tidak dia ketahui berfungsi untuk apa. Kemeja linen tembus pandangnya semakin melekat dengan lekuk tubuhnya saat secara perlahan kemeja itu mulai basah seluruhnya bersamaan dengan derasnya hujan yang turun kemudian.

Dengan panik, Yoona kembali memasuki mobilnya, menyembunyikan diri dari hantaman hujan yang semakin deras menghantam kota Seoul malam ini. Sedikit merutuki kebodohannya yang sama sekali tidak mengingat bahwa di dunia ini memiliki ratusan pria yang bisa menangani hal seperti ini, dia seharusnya menghubungi montir, bukan malah mencoba tenggelam dengan jalinan rumit beberapa kabel yang sama sekali tak dia mengerti.

Yoona meraih handphonenya yang memang sedang dikantongi di hot pants yang sedang dikenakannya. Dan sekali lagi dia merutuki kebodohannya yang lupa meninggalkan benda elektronik itu didalam mobil, dan sekarang keadaan handphonenya adalah mati total karena air yang merasuki mesin ponsel itu.

Dengan kesal Yoona membanting ponselnya ke dashboard dengan kondisi akhir semakin mengenaskan.
Sudah hampir dua jam lamanya Yoona menunggu hujan reda hingga akhirnya hujan itu benar-benar berhenti. Yoona memutuskan men-stop satu Taxi yang berlalu lalang dijalanan sepi tersebut dan membiarkan mobilnya teronggok seperti sampah ditempat ini. Dia akan memanggil montir nanti setibanya di pub dengan menggunakan ponsel Yuri.

Yoona tiba di pub satu jam setelahnya. Matanya dengan segera mencari sosok Yuri yang tidak pernah absen datang ke tempat ini, dia pasti sedang berdansa atau menggoda bartender yang memang menjadi incarannya sejak lama. Dan benar saja, Yoona menangkap sosok Yuri yang tengah berciuman panas dengan bartender yang dipikirkan Yoona tadi di lantai dansa. Wanita itu benar-benar tidak melihat sekitar untuk melakukan kebiadaban.

Yuri melepas ciumannya saat Yoona telah berada dihadapannya bertolak pinggang melihat kearah Yuri dengan tatapan jijik. Wanita itu hanya tersenyum tanpa dosa setelah dirinya dipergoki mencumbui lelaki yang usianya 6 tahun dibawah usia wanita itu. Si bartender yang merasa menjadi pengganggu, melarikan diri menjauh dari lantai dansa dan kembali ketempat seharusnya dia berada.

“Menjijikan sekali, Kwon.” Sindir Yoona dengan tatapan menjijikan. Bukannya tersinggung, wanita itu justru meraih punggung Yoona lalu ditariknya untuk mendekat dan mengernyit heran karena kemeja yang dikenakan Yoona masih terasa lembab akibat dari hujan tadi.

“Apa kau telah ‘bermain’ sebelum datang ketempat ini? Kemejamu basah, Lim.” Yuri mengusap seluruh kemeja Yoona dari atas hingga bawah, dan benar saja, semuanya memiliki tingkat kelembaban yang sama.

Yoona mendorong kepala Yuri menggunakan satu jarinya kesal saat wanita itu benar-benar berpikiran tidak logis. Apakah yang ada diotak wanita ini hanyalah seputaran masalah seks?

“Sudah berapa lama kau berada disini? Diluar hujan, bodoh. Pinjamkan ponselmu.” Yoona menjulurkan tangannya meminta ponsel Yuri yang dua detik setelahnya ponsel itu telah berada dalam genggaman Yoona.

Setelah menghubungi orang mahir yang akan menyulap mobilnya menjadi pulih kembali, Yoona mengembalikan ponsel Yuri dengan ucapan terima kasih yang secukupnya. Wanita itu sangat anti dengan kata penuh keajaiban yang jika kita mengatakan pada orang lain, orang itu akan tersenyum manis kearahnya. Benar-benar satu kata penipu yang bisa menyulap seseorang dengan dua kata. Terima kasih.