Yeee balik lagi kan sesuai janji. Kali ini partnya lebih panjang loh...
Semogaaaa sukaa♡♡
.
.
.Siapa yang akan mengira bahwa hubungan itu akan menjadi semakin lebih baik semakin harinya. Yoona merasa sudah sangat terbiasa diganggu oleh Chanyeol ketika ia sedang merapikan dokumen penting ataupun berbicara dengan Yuri di jam istirahat. Chanyeol akan menelpon mejanya lebih dari sekali hanya untuk membahas sesuatu, ya, bisa dibilang tidak terlalu penting.
Pernah suatu waktu Chanyeol menelponnya hanya untuk menanyakan beberapa hal yang ia suka dan tidak sukai. Memikirkannya saja sudah membuat Yoona tertawa sepanjang hari. Yoona merasa tidak ada yang aneh ketika Chanyeol mendekatinya. Walaupun sindiran sinis Yuri untuk tidak jatuh cinta pada pria itu terus saja menghantui Yoona.
Tidak, ia tidak jatuh cinta pada Chanyeol. Mungkin iya hanya sedikit tersanjung dan terlalu terlarut dalam perilaku manis pria itu. Yoona ingat betul bahwa Chanyeol adalah seorang gay. Ia ingat bagaimana lengan Chanyeol membungkus tubuh Sean Oh saat berpelukan. Terlalu erat.
Aku bukan gay
Chanyeol pernah bicara itu padanya dan berhenti untuk menjelaskan ketika Yoona memaksanya untuk berbicara lebih banyak. Ia hanya memberikan senyuman penuh tanda tanya dan mengantarkan Yoona kembali ke kantor untuk bekerja. Yoona tau dari situlah pembicaraan tentang itu sudah ditutup dan tak perlu dibahas.
Duduk di kursinya, Chanyeol membaca setiap lembar kertas itu dengan teliti. “Besok siang tolong atur pertemuan keduaku dengan Mr. Cheng, pastikan semuanya berjalan dengan lancar dan siapkan beberapa dokumen untuk ia tanda tangani,” kata Chanyeol namun tak mengalihkan pandangannya.
“Baiklah, apa lagi yang anda butuhkan?”
Chanyeol menutup dokumen itu dan meletakannya diatas meja. “Tidak. Kau bisa pulang lebih cepat hari ini. Hm, apa kau memiliki janji malam ini?” Chanyeol bertanya.
Yoona menggeleng. “Tidak. Saya hanya akan pulang dan beristirahat. Kenapa?”
“Keberatan jika aku menganggu waktu istirahatmu dan menggantikannya menjadi makan malam?” tawar Chanyeol. Ia bersandar pada kursinya untuk menunggu jawaban.
“Apa anda bisa menerima jika saya mengatakan tidak untuk ajakan anda?”
“Oh, sayangnya kau sangat tau kalo aku benci kata penolakan.”
Yoona tersenyum simpul dan menarik berkas itu dari meja. “Well, berarti itu sebuah perintah dan syukurnya saya tak terlalu keberatan.” Kata Yoona, membalikan badannya lalu pergi keluar ruangan itu dan secepatnya meninggalkan Chanyeol yang setengah tertawa sendirian.
.
.
.Chanyeol mengemudi menembus ribuan rintik hujan dan dinginnya malam. Jalanan selalu ramai setiap malam minggu dan ia harus lebih ekstra hati-hati ketika menginjak pedal gas. Sedikit kecerobohan akan membuatnya memasuki dua tempat, rumah sakit dan penjara bukanlah tempat yang ia favoritkan. Im Yoona, duduk disampingnya dengan tenang. Matanya memandang lurus kedepan entah apa yang dilihat. Mungkin jalanan yang dipenuhi dengan mobil-mobil. Atau mungkin jajanan yang dijual mengunakan gerobak disepanjang jalan. Mereka akan pergi melihat sungai Han seperti yang Chanyeol janjikan untuk menjadi rangkaian penutup hari mereka malam ini. Wajar saja jika kedai makanan ringan berjejer menarik perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•