Balik lagi sesuai ketentuan klo vote udah lebih dari 40♡
Yuk kencengen lagi votenya 40+ lagi tiap part yaaa.
.
.
.Seminggu telah berlalu dan Yoona merasakan setiap paginya ia dilanda kecemasan. Chanyeol adalah bos yang memiliki banyak kemauan. Ia juga tidak suka ketika Yoona melakukan hal yang berlainan dengan perintahnya. Salah satu contoh yang terjadi pada dua hari lalu, ketika Chanyeol memerintahkan Yoona untuk membuat sebuah laporan keuangan yang mewajibkannya memiliki jam kerja lebih lama, Chanyeol terus menekan Yoona untuk menyelesaikannya malam itu juga dan menolak gagasan Yoona untuk melanjutkan keesokan paginya.
Pagi ini Yoona duduk di mejanya lebih awal karena tak ingin pria itu kembali marah-marah jika ia terlambat. Chanyeol memiliki penyimpanan suara yang tak akan habis untuk terus memerintah setiap hari. Dan anehnya, walaupun Yoona untuk datang ke kantor lebih pagi lagi, maka Chanyeol sudah berada lebih dulu di ruangannya.
Yoona menghela napas lega, hari ini tidak akan terlalu berat karena tak ada lagi dokumen yang harus diketik. Tidak ada nominal uang yang harus ia kelola. Ia sudah menyelesaikan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Jadi, hari ini waktunya sedikit bersantai. Walaupun bersantai yang dimaksud dengan Yoona bukanlah makna dari kata bersantai sesungguhnya.
Ia hanya akan memiliki waktu satu atau dua jam untuk bebas dari pekerjaan ini dan menikmatinya dengan duduk di depan layar komputer sambil memantau perkembangan apa saja yang sedang terjadi pada dunia maya.
Suara ketukan dua kali pada mejanya membuat pandangan Yoona beralih kearah pria tampan yang sedang berdiri di depannya. Tersenyum, pria itu memperhaikan Yoona seolah-olah Yoona adalah mahluk yang tak pernah ia lihat.
“Sekertaris barunya?” pria itu bertanya.
Yoona mengangguk walaupun agak sedikit tidak yakin dengan datangnya pria ini. Chanyeol tidak ada memberi pemberitahuan bahwa akan ada seseorang yang datang ke ruangannya. “Ya. Apa ada yang bisa saya bantu?”
Pria itu mengangguk namun tidak melepaskan senyumannya yang manis. “Aku memiliki janji dengan Chanyeol hari ini. Bisakah kau memberitaunya bahwa aku ingin menemuinya.”
Yoona tersenyum mencoba profesional dengan pekerjaannya. Ia mengangguk dan bertanya sebelum mengangkat gagang telpon untuk menekan dua digit angka yang akan menyambungkannya dengan telpon di dalam ruangan Chanyeol.
“Bisa saya tau siapa nama anda?”
Pria itu mengangkat sedikit dagunya pertanda setuju. “Katakan saja bahwa Oh Sean ingin bertemu dengannya.”
Dia sudah memiliki pacar pria yang bernama, Oh Sean.
Sialan, kata-kata Yuri waktu itu berputar layaknya sebuah sirine peringatan di otak Yoona. Ia memandang wajah Sean lekat dan tak percaya dengan fakta ini. Sean merupakan pria tampan. Yoona meringis membayangkan bahwa pria-pria tampan ini adalah seorang…gay.
Tangan Yoona masih berada pada gagang telpon yang belum terangkat. Tangannya gemetar. Entah apa yang menyebabkannya, ia terlihat begitu terkejut. Sean memperhatikannya dan terkekeh. “Mengenal namaku, nona?”
Yoona terdiam, detik berikutnya ia salah tingkah dan menggeleng. “M..maafkan saya, Oh Sean-ssi. Saya hanya terkejut.”
Sayangnya, Sean tak begitu terkejut. Ia tertawa kecil. “Ya, semua orang selalu terkejut dengan kehadiranku di kantor ini. Sepertinya namaku sudah sangat populer, ya. Aku akan sering berkunjung jika begitu.”
Yoona tak menanggapi perkataan Seam. Kali ini ia benar-benar mengangkat telpon untuk menghubungi Chanyeol yang entah sedang melakukan apa di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Short Series• [M]✔
Short Story[Adult Content 21+] 🔞 Private Part, Follow first Hanya sekumpulan cerita pendek Park Chanyeol dan Im Yoona dalam berbagai genre. •Tidak untuk anak dibawah 17 tahun•