Shit! Men -1-

1.4K 140 54
                                    

Yoona ingat, sekitar tiga tahun yang lalu Choi Minho pernah mengatakan padanya tentang sebaris kalimat yang masih melekat dalam benak Yoona hingga detik ini; Kau hanya belum merasakan, bagaimana kejenuhan akan membuat hubunganmu berakhir buruk jika kau tidak bisa menyikapinya dengan benar.

Itu adalah kalimat yang Minho katakan pada Yoona di suatu malam, di sebuah taman yang jaraknya tak jauh dari rumah Yoona. Ya, Yoona bisa mengingat dengan jelas. Bagaimana bibir Minho menyunggingkan senyuman tipis sesaat setelah Ia mengatakan kalimat itu pada Yoona. Senyuman yang terlihat menyedihkan, dan Minho pun menunduk setelah itu. Mengatakan dengan nada pelan bahwa kekasihnya barusaja mengakhiri hubungan dengannya.

Sebagai sahabat, Yoona seolah bisa merasakan bagaimana perasaan Minho saat itu. Rasanya pasti sakit, saat seseorang yang kau cintai mengatakan bahwa dirinya sudah bosan dengan dirimu, bahwa dirinya tidak lagi membutuhkanmu, kemudian meninggalkanmu begitu saja tanpa memperdulikan bagaimana perasaanmu saat itu.

Yoona tidak ingin merasakannya, sungguh. Minho pun berharap agar sang sahabat tidak pernah merasakan seperti apa yang Ia rasakan saat itu. Tapi entahlah. Kenyataan yang terjadi malam ini membuat Yoona tidak bisa menyembunyikan rasa cemas yang kini terpetak jelas di wajahnya.

"Kau ingat tempat ini?"

Demi apapun, Yoona tidak ingin menoleh ke arah sang pemilik suara berat itu. Ke arah sosok pria tinggi yang kini duduk di sampingnya.

Di halte bus yang hanya diterangi dengan sebuah lampu neon, mereka terus duduk dalam keheningan. Yoona memilih menunduk, menautkan jari jemarinya di atas pangkuan. Dari ujung mata, kini Yoona bisa melihat pria itu menoleh ke arahnya.

"Yoona, kenapa kau tidak menjawabku?"

Yoona menunduk semakin dalam, menggenggam kedua tangannya erat-erat. Seolah bisa merasakan mengapa Chanyeol mengajaknya ke tempat ini, Yoona merasa ada sesuatu yang buruk yang ingin pria itu ucapkan padanya.

"Eoh, aku ingat." Yoona mengangkat wajahnya, lalu membalas tatapan Chanyeol disertai senyuman tipis.

"Di tempat ini kau memintaku untuk menjadi kekasihmu. Satu tahun yang lalu, bagaimana aku bisa melupakannya?" Yoona menunjukkan senyuman semakin mengembang, terkesan dipaksakan dan itu terlihat sangat bodoh di mata Chanyeol.

Pria itu pun mendengus pelan seraya menyunggingkan senyuman tipis. "Ya, kau benar." ujarnya, lalu memandang Yoona tepat di matanya, dengan tatapan intens membuat senyum Yoona memudar perlahan.

"Dan sekarang, aku ingin mengakhiri hubungan kita, Yoona."

Mendadak hati Yoona diserang rasa sesak yang teramat sangat. Membuat kelopak matanya terasa panas, bibir Yoona pun ingin bergetar namun Ia hanya bisa menahan semua itu dengan meremas kuat-kuat rok dress yang Ia kenakan saat ini.

"Chanyeol-ah, kenapa kau berkata seperti itu?"

"Hmm.." Chanyeol seolah berpikir, sembari menunjukkan ekspressi tanpa beban sedikit pun. "Ya, aku hanya ingin mengakhiri hubungan. Aku merasa sudah bosan denganmu."

Yoona merasakan pandangannya kabur karena sesuatu yang cair mulai menggenang di pelupuk matanya. "Bosan?" tanyanya, tenggorokkannya terasa tercekat.

"Kau bosan denganku?"

"Hm." Chanyeol mengangguk.

"Aku jenuh. Kau tahu? Kau membosankan." Chanyeol tersenyum tipis. Memasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket yang Ia kenakan lalu melanjutkan dengan nada tenang.

"Jadi kita akhiri saja, okay?"

Yoona menelan samar saliva-nya. "Tapi.. aku menyukaimu."

"Dan aku tidak menyukai gadis sepertimu lagi." kata Chanyeol. Menatap Yoona dengan tatapan serius dan melanjutkan.

•Short Series• [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang