Banyak cara untuk menunjukkan perhatian, tidak harus dengan barang-barang mewah atau hal-hal yang ekstrem. Sesuatu yang sederhana tapi tulus dari hati, jauh lebih berkesan.
---
Kania tiba di kelas dengan tampang lesu. Ia langsung duduk di bangkunya, kemudian merebahkan kepalanya di atas meja. Kedua lengannya dilipat sebagai bantal. Setelah melewati perpustakaan beberapa langkah tadi, Kania sudah senang duluan, berharap Mr. Black benar-benar tidak melihatnya. Sebab berdebat dengan cowok itu lagi tentu bukan pilihan bijak untuk mengawali aktivitas sekolahnya hari ini. Sepagi ini sebaiknya menghirup oksigen banyak-banyak untuk melancarkan peredaran darah, bukan malah hawa-hawa yang bisa menyebabkan hipertensi. Tapi, sial, cowok pemuja warna hitam itu melihatnya. Sebenarnya Kania bisa mempercepat langkahnya dan pura-pura tidak dengar, tapi bisa-bisa Mr. Black malah mengira ia ingin lari dari masalah.
Untuk pertama kalinya Kania tidak mengawali harinya dengan membaca ramalan. Saat sarapan tadi, Mama sampai bertanya terbang ke mana kebiasaannya itu. Ia masih beranggapan bahwa server situs langganannya itu benar-benar eror dan lebih baik jangan mengaksesnya dulu, meski tangannya sudah gatal dari tadi.
Tapi, setelah ketemu Mr. Black tadi, sepertinya ia tidak bisa lagi menahan diri untuk tahu apa kata ramalannya hari ini. Karena sudah telanjur terkontaminasi dengan Mr. Black, sepertinya sudah bisa dipastikan buruk. Ia hanya ingin memastikan seburuk apa.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Teen FictionMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...