Terkadang hal-hal kecil mampu membawa kita ke jembatan waktu bernama kenangan.
---
Hal pertama yang Nolan lakukan saat terbangun sebelum shalat Subuh tadi adalah, mengecek DM yang ia kirim ke Kania, sudah diterima atau belum. Nyatanya tidak ada tanda apa-apa. Anehnya, kenapa ia harus segelisah ini? Sepertinya ini karma, karena ia juga teramat sering mengabaikan DM fans-fans-nya. Tapi sebenarnya Nolan tidak bermaksud mengabaikan mereka, hanya tidak ada waktu. Bisa-bisa ia tidak melakukan hal lain kalau harus meladeni mereka satu per satu.
Untuk pertama kalinya Nolan tiba di sekolah sepagi ini. Bahkan, Pak Eko sampai melongo melihat mobilnya yang pertama kali mengisi area parkir roda empat khusus murid. Hari ini tidak ada ritual khusus, hanya saja Nolan merasa tidak sabaran untuk berada di sekolah ini lagi sejak tadi malam. Kalau saja Nolan berani lebih jujur pada diri sendiri, sebenarnya ia ingin melihat wajah ketus Kania secepatnya. Ingin mendengar suara galaknya. Dan kalau memungkinkan, ingin menanyakan kenapa DM-nya tidak direspons. Entah kenapa cewek itu bisa dengan mudah menyita rasa penasarannya.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Teen FictionMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...