47 - Mencari Nolan

7 0 0
                                    

"Kami memang serumah, tapi terasa sangat asing."

---

Sekembalinya dari toilet, netra Nolan melebar setelah tidak sengaja menemukan nama Kania di riwayat panggilan WA-nya dengan ikon panah merah ke bawah. Kenapa juga cewek itu menelepon pas banget di saat ponselnya ketinggalan? Dan seingat Nolan, ini pertama kalinya Kania meneleponnya. Pasti ada hal penting. Karena itu dia segera menelepon balik, tanpa tahu panggilan sebelumnya di-reject oleh seseorang.

Nolan langsung mengulang panggilan setelah panggilan pertamanya tidak dijawab. Tentu saja tampangnya mulai tidak keruan. Ada rasa cemas yang menyeruak melebihi batas.

"Gaes, sori banget, ya, gue cabut duluan." Akhirnya Nolan memutuskan untuk menemui Kania di rumahnya, setelah panggilan keduanya pun tidak direspons. Dia juga heran sendiri, kenapa perasaan cemas ini harus memenuhi dadanya tiba-tiba.

"Ah, nggak asyik lo. Baru juga jam segini," komentar Tama sambil menunjukkan jam tangannya.

"Ada hal penting yang harus gue pastiin." Nolan sudah berdiri, merapikan ujung kemeja hitamnya.

"Paling soal cewek," tembak Arlan dengan tampang jenaka yang mengesalkan.

"Ck!" Nolan mengibaskan tangan kemudian berbalik.

Marsya gagal menahannya. Cowok itu berlalu dengan langkah panjang-panjang.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Mr. BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang