Tarikan sudut bibir serta sorot mata adalah penerjemah rasa paling akurat.
---
Beberapa tahun lalu Liam sering menangis diam-diam setelah Nolan berkata kasar padanya. Tapi makin ke sini dia makin paham bagaimana harus menyikapi. Dia sudah memasang filter agar kata-kata Nolan tidak mengendap di hatinya. Karena itu, dia agak kaget mendapati hatinya seretak ini lagi.
Meski hanya lebih tua tiga bulan, Liam harus selalu memosisikan diri sebagai kakak yang selangkah lebih dewasa dari Nolan dari segi apa pun, termasuk soal persaudaraan mereka. Sekeras apa pun Nolan menolak kehadirannya, Liam akan terus bersabar. Dia yakin, suatu saat hubungan mereka akan membaik.
Setiap kali merasa nyaris kalah, Liam hanya butuh keluar sebentar, menghirup udara segar atau memanjakan mata dengan apa saja yang bisa membuat perasaannya lebih tenang. Namun sejak mengenal Shela, Liam merasa menemukan tempat ternyaman untuk melabuhkan segala resahnya. Cewek yang tiga tahun lebih tua darinya itu punya atmosfer pereda yang belum pernah Liam temukan di orang lain. Caranya menanggapi curhatan tidak berlebihan, bahkan terkadang hanya mendengar tanpa berkomentar apa-apa. Namun entah kenapa Liam selalu merasa cukup.
Saat mengeluarkan mobil dari garasi, Liam belum tahu harus ke mana. Akhirnya dia menghubungi Shela dan mereka sepakat untuk ketemu di angkringan depan kampus cewek itu. Setiap kali mau jalan, Shela tidak pernah mau dijemput, sekali pun Liam yang butuh. Katanya lebih praktis jalan sendiri-sendiri.
Shela sudah duduk manis di spot favoritnya saat Liam tiba. Angkringan ini menggelar meja dan kursi kayu di area terbuka. Atasnya dipasangi kawat yang melintang beraturan sebagai penyanggah lampu-lampu berwarna senja. Meskipun ramai, tempat ini lumayan hangat untuk tongkrongan.
"Lesu amat tuh muka," sambut Shela. Malam ini dia tampak manis dalam balutan hijab berwarna peach. Warna-warna pastel memang cocok dengan kulit kuning langsatnya.
Liam hanya mendesah ringan sambil duduk di depan cewek itu.
"Soal Nolan lagi?"
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Teen FictionMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...