"Gue percaya, seratus kata maaf ini akan sampai ke langit. Kalau lo sama sekali nggak bisa kasihan sama gue, biar Tuhan yang kasihan."
---
Sejak Nolan menjadi karyawan dadakan Aroma Rasa, hal pertama yang dilakukan Kania saat terbangun di pagi hari adalah protes pada Tuhan, karena protes ke Mama sudah terlalu melelahkan. Percuma! Mama terang-terangan lebih memihak cowok itu. Wajar, sih, karena Nolan benar-benar bisa jadi jimat keberuntungannya.
Hari pertama Nolan kerja, lonjakan pengunjung langsung terlihat, dan terus meningkat di hari-hari berikutnya. Hal itu karena dia sering membagikan foto-foto kegiatannya di Aroma Rasa. Apa-apa difoto, apa-apa diposting. Sesekali dia juga bikin video-video singkat saat melayani pelanggan, atau live bersama Tante Sarah di dapur, memperlihatkan sekelumit proses kreatif di balik kue-kue lucu Aroma Rasa. Dan tentu saja kesemuanya itu semakin menyulut antusiasme penggemarnya untuk berkunjung ke toko ini. Senyum Tante Sarah pun semakin lebar, seiring grafik omzet yang terus naik.
Kania bukannya tidak mensyukuri semua itu, hanya saja setiap kali menilik siapa orang di baliknya, gumpalan aneh di dadanya masih saja selalu terbentuk.
"Apa yang sebenarnya lo rencanain?" tanya Kania suatu hari, di sela keriuhan Aroma Rasa.
"Apakah gue terlihat seperti penjahat kelas kakap yang sedang menyusun hal-hal buruk?" Nolan yang sedang mengelap nampan menjawab santai tanpa menghentikan aktivitasnya.
"Sebaiknya hentikan semua lelucon ini! Nggak lucu!"
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Genç KurguMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...