Sekeras-kerasnya hati perempuan, pasti ada celah yang bisa dimasuki. Kuncinya hanya satu, ketulusan.
---
Keluar dari kantin, Kania berlari ke toilet. Dia langsung menguncikan diri di salah satu bilik dan meleluasakan air matanya meruah begitu saja. Dia sengaja menyalakan keran air agar suara isaknya tersamarkan.
Kania merasakan sakit yang luar biasa. Namun, entah di bagian mana tepatnya, dan karena apa. Dia lega setelah menumpahkan segala unek-uneknya ke Nolan, tapi di saat bersamaan dia juga benci perilakunya sendiri yang berubah jadi sekasar itu. Dan sekarang, entah demi apa air matanya mengalir sederas ini. Kalau sebatas kecewa, seharusnya tidak perlu sekacau ini.
Sambil terus terisak, Kania memukul tembok. Dia benci menyadari, bahwa di hatinya masih ada cinta untuk Nolan.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Teen FictionMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...