Bayangan cowok itu berpatroli di benak Kania, memastikan tidak ada hal sekecil apa pun yang berpotensi melunturkan senyumnya.
---
Kalau tidak segera melarikan diri, Kania khawatir jantungnya akan tergelincir hingga ke dasar perut. Entah kenapa, rasanya sulit memercayai Mr. Black belum pernah ciuman. Dan ... sungguh, dia jadi cewek pertama yang menyentuh bibir cowok itu? Menyadari hal itu membuat Kania mual, sesak, gemetar, dan beberapa hal aneh lainnya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata secara bersamaan. Lebih anehnya, senyumnya terus saja mengembang.
Sebelum berbelok ke pekarangan rumahnya, Kania ingin menoleh, sekadar memastikan apakah Mr. Black masih bertahan di teras Aroma Rasa. Namun, jantungnya benar-benar butuh pertolongan pertama kali ini. Dia tidak akan kuat kalau sampai cowok itu melempar senyum sekali lagi.
Saat membuka pintu rumahnya, ponsel Kania berdering. Dia lekas mengeceknya. Ternyata ada panggilan dari Melda. Kania bisa menebak apa yang akan dikatakan sahabatnya ini.
"Kaniaaa ...! Nolan follback gue!"
Nah, kan.
"Nggak pakai teriak juga kali." Kania menahan tawa.
"Ini auto, Kan. Bayangin, di antara ratusan orang, dia cuma milih sepuluh, dan gue salah satunya. Gila nggak, tuh?"
"Biasa aja. Paling dia milihnya random." Kania memegangi perutnya karena tawanya nyaris menyembur. Dia bisa membayangkan bagaimana dongkolnya Melda saat ini. Dia memamerkan follback dari Mr. Black ke orang yang salah.
"Kania sayang, kalau pun random, artinya tetap rezeki gue, dong. Pokoknya, gue harus catat tanggal hari ini sebagai salah satu hari bersejarah dalam hidup gue, bakal gue rayain setiap tahun."
Kania hanya geleng-geleng. "Harus banget, ya, seheboh ini?"
"Omaigat! Capek, ya, ngomong sama lo!"
"Ya udah, gue tutup, ya."
"Wait, wait!"
"Katanya capek. Apa lagi, sih?"
"Lo udah cek story Nolan belum?"
"Ih, nggak penting banget."
"Jelas penting, dong. Secara, kan, foto sahabat lo yang paling imut ini tampil di sana. Dan ini hanya akan terjadi 24 jam sepanjang sejarah. Lebih langka dari apa pun, nggak, sih?"
"Terus, spesialnya apa?"
"Omaigat, Kania Adena! Kalau aja lo ada di sini, kepala lo udah nggak utuh." Terdengar gerutuan dari seberang.
"Udah, ah, gue sibuk, nih."
"Wait—"
Kania mengakhiri panggilan itu. Bisa sampai subuh kalau mau meladeni Melda membahas soal Mr. Black. Terlebih setelah dapat follback. Demi menjaga perasaan cewek ceriwis itu, Kania tidak akan mengungkap fakta miris di baliknya. Melda bisa terserang stroke kalau sampai tahu.
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Teen FictionMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...