Matanya turut bicara, seolah membidik rindu dari sudut tertentu.
---
Tadi malam, untuk pertama kalinya Kania nge-stalking akun @olife_hqq. Dia berharap bisa menemukan sedikit informasi tentang cewek yang masuk ke mobil Mr. Black kemarin. Namun, tidak ada postingan apa pun tentang cewek itu. Dia jadi gondok sendiri. Kenapa momen semeresahkan ini justru tidak ada paparazi yang menyadari?
Di sekolah, untuk pertama kalinya juga Kania sangat berharap Melda membawa kabar terbaru tentang Mr. Black. Dia bahkan sengaja memancing setidak kentara mungkin. Namun, seharian Melda hanya membahas sisa live cowok itu di pameran ekskul kemarin. Kalau sampai ratunya Olife saja tidak tahu menahu soal cewek itu, berarti beritanya memang belum muncul ke permukaan. Sialnya, Kania justru semakin penasaran.
Siapa sebenarnya cewek itu?
Ada urusan apa sama Mr. Black?
Pertanyaan-pertanyaan bernada kepo seperti itu menyesaki kepala Kania sejak tadi malam.
Sekarang Kania sudah berada di rumah Mr. Black untuk menunaikan sisa masa jabatannya. Sebisa mungkin dia menyingkirkan pikiran soal cewek itu. Jangan sampai dia kelepasan melontarkan pertanyaan yang tidak semestinya. Karena itu juga, Kania tidak banyak bacot seperti biasanya ketika Mr. Black menyodorkan belasan paket untuk didata.
Sementara Kania menyelesaikan tugasnya, Nolan tampak serius mendengarkan sesuatu di ponselnya melalui earphone.
"Udah beres, nih." Kania meregangkan jemarinya. "Gue harus ngerjain apa lagi?"
Nolan tidak menjawab. Dia hanya melepas earphone-nya, kemudian meletakkannya bersama ponsel di atas meja. Selanjutnya dia mengambil alih laptop di depan Kania, langsung login ke channel Youtubenya dan mengklik video terbaru.
"Gue posting tadi malam, tapi belum dipublik," terang Nolan sambil menghadapkan kembali laptopnya ke Kania.
Laptop itu sedang memutar video cover lagu "Aku Rindu" milik Bastian Steel. Kania yang sejak tadi melantai, merapat untuk melihat lebih jelas. "Terus, buat apa ditunjukin ke gue?"
"Gue pengin lo jadi penonton pertama, sekalian pengin tahu gimana tanggapan lo."
Kania menolak untuk baper. Namun, diberi ruang istimewa sebagai penonton pertama tetap saja membuat dadanya menghangat. "Lo emang selalu minta tanggapan orang dulu ya?" tanya Kania tanpa mengalihkan pandangan dari monitor. Dia mulai menikmati suara Mr. Black.
"Baru kali ini."
Kania memilih untuk tidak bertanya apa-apa lagi. Dia membiarkan dirinya hanyut dalam lagu itu, tapi tetap mengulang-ulang satu mantra dalam kepalanya.
Jangan baper!
Jangan baper!
Jangan baper!
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Novela JuvenilMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...