Selama niatnya baik, membantu orang lain tidak akan membuat hidup kita tambah susah. Tuhan Maha Indah dengan cara-Nya membalas
---
"Yuk, ah." Kania menarik Melda masuk ke toko bernuansa putih itu.
"Emang lo punya uang buat beli kacamatanya sekarang?"
"Kita nanya-nanya aja dulu. Soal beli atau nggak belakangan."
Kania baru melepas tangan Melda setelah mereka tiba di depan etalase panjang yang memamerkan berbagai jenis kacamata.
"Selamat sore, Dek, ada yang bisa saya bantu?" Salah seorang pegawai toko yang berada di seberang etalase langsung menyapa dengan senyum merekah sempurna.
"Bentar, Mbak." Kania membalas senyum perempuan berkemeja garis-garis itu, lalu beralih ke Melda. "Mel, coba lihat gambar kacamata yang kemarin."
Sebelum Kania pakai urat, Melda lekas login ke aplikasi online shop langganannya dan langsung melacak history pencarian. Dalam sekejap gambar kacamata itu sudah ditemukan. Kania mengambil alih ponsel Melda untuk ditunjukkan ke pegawai toko yang masih mempertahankan senyum paripurnanya.
"Kak, kacamata seri ini, KW-nya ada nggak?"
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Nolan dan misteri di balik kacamata hitamnya, silakan baca selengkapnya di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black
Teen FictionMeskipun gantengnya selangit, Kania tetap tidak menyukai Nolan. Baginya, cowok itu aneh karena selalu pakai kacamata hitam. Karena itu dia menjulukinya Mr. Black. Namun, sebuah insiden kecil malah mengharuskan Kania jadi asisten pribadi cowok itu. P...