BAGIAN : 3

25.3K 322 4
                                    

Mbah Sono mesti diantar nyi Wulan untuk ke rumah istri muda den Bei yg bernama Menur yg juga berada dalam satu pekarangan rumah besar itu. Menur adalah istri den Bei yg ke 4 dengan anak perempuan kembar juga masih SMA. Mbah Sono belum pernah bertemu dengan wanita itu, tapi nyi Wulan yg pernah memberi tahu saat ia cemburu suaminya kawin lagi dengannya. Menur masih umur 18 saat dilamar den Bei yg baru 8 tahun kawin dengan Wulan. Selama itu Wulan terus berhubungan badan dengan mbah Sono secara sembunyi2. Kalau sekarang disuruh mengantar mbah Sono ke rumah Menur, itu kesempatannya bisa lampiaskan dendam. Ia suruh mbah Sono kerjain semua istri dan turunan den Bei yg sok kuasa itu. Menur kini tak beda jauh usianya dengan Wulan.

Kesukaan Den Bei adalah wanita muda berkulit kuning seperti Wulan juga istri yg lain. Seperti lazimnya orang keturunan bangsawan, jika ia kaya, maka perbanyaklah isteri dan anak untuk bagi2 warisan bila kelak meninggal. Den Bei adalah sosok laki2 pada umumnya yg suka main perempuan, tapi ia mengandalkan kekuasaannya sehingga bisa saja kawin dengan gadis yg jauh lebih muda.Itulah yg membuat Mbah Sono iri dan ingin memastikan dengan guna2nya bisa memiliki semua gadis simpenan den Bei. Saatnya hari ini mbah Sono melakukan ritualnya memasang guna2 di seluruh sudut rumah den Bei.

Namun apa yg terjadi diluar kemampuan mbah Sono bila ia melangkah masuk ke dalam ruang pendopo nyi Menor..kakinya kram tak bisa digerakkan. Pasti rumah itu dipasangi rajah oleh orang "pinter".

Rajah adalah tulisan pada sehelai kertas atau kulit yg sudah diisi mantra dan kekuatan gaib untuk menolak bala atau kekuatan lain dari pengganggu. Sono sudah berusaha menetralisir kondisi dengan ajian Brojopati untuk membuang gaib yg menyakiti kakinya. Namun ketika itu ia lakukan..di dalam ruang joglo di komplek rumah nyi Menor jadi gelap gulita seperti hutan belantara. Mbah Sono jelas sangat bingung karena ajian Brojopati tak juga bisa menghilangkan serangan atau rajah yg dipasang di areal kamar Menor. Namun saat itu juga Sono mendengar suara yg menggema di sekitar tempat ia berdiri.

" He he he..Sono..Sono..tidak cukupkah ilmumu untuk memikat istri2ku hingga tak suka denganku ?"
Suara itu jelas milik Den Bei yg tiba2 berada di belakangnya. Tentu saja Sono merasa terjebak oleh ilmu den Bei yg ternyata lebih hebat. Sono jadi malu bila kelakuannya terbaca oleh den Bei hingga memasang rajah pada tumahnya.

" Tapi aku tidak sekejam yg kau kira Sono..ayohlah..kamu masuk kamar ini atas ijinku." kata den Bei sambil melempar sesuatu ke dalam pendopo rumah Menor. Lalu ruangan dalam pendopo itu jadi terang benderang sehingga tampak meja kursi dan hiasan rumah yg terpasang pada dindingnya. Nyi Wulan terbelalak melihat kesaktian den Bei yg ternyata melebihi mbah Sono. Sono yg sebenarnya pernah berguru bersama den Bei agak gugup mengakui kesalahannya.

" Maafkan saya Den Bei."
" Bagaimanapun engkau adalah adik seperguruanku. Aku memaafkanmu Sono...sekali lagi..jangan ikut campuri rumah tanggaku. Jika kamu mampu..carilah wanita lain untuk kesukaanmu." kata den Bei sambil melangkah masuk ke dalam pendopo. Diikuti mbah Sono untuk memasangi pagar gaib penolak bala di semua sudut rumah. Kelicikan mbah Sono tak tercium den Bei saat di kamar rumah nyi Menur dan putrinya yg masih SMA klas 10 dipasangi rajah pengasihan oleh mbah Sono. Karena den Bei masih kalah bila diadu soal ilmu pelet atau pengasihan. Sono sambil tersenyum kecil ketika menyelipkan rajah di celah kayu pintu kamar wanita cantik itu mengikuti langkah pelakornya.

***

Malam yg ditunggu mbah Sono tiba ketika Isah dan Imah yg kembar itu datang ke rumahnya setelah dipanggil olehnya lewat doa sore tadi.

" Tok..tok..tok."
Pintu gebyok rumah mbah Sono diketuk dari luar setelah gelap merayap bumi. Mbah Sono yg sudah menunggu di pendopo buruan membukanya. Dan dua orang gadis belia itu sudah berdiri di depan pintu sambil tersenyum.

" Kulonuwun mbah." kata mereka.

" Monggo nduk..silahkan masuk." kata mbah Sono ramah. Senengnya mbah Sono yg sudah pasang rajah di pintu kamar dua gadis itu, disusul dengan baca ajian puter giling pikat sukma akhirnya cewek cantik itu datang ingin disebadani.

Jangan lupa kasih vote dan komentar bro...

Mbah Sono cuma duduk di kursi goyangnya ketika gadis kembar itu melucuti pakaiannya di depan mata dukun tua itu. Isah yg bertubuh tinggi dan langsing, sedang Imah agak semok dan montok. Keduanya berkulit putih seperti ibunya Menor. Mbah Sono sudah naik yakunnya melihat tubuh molek gadis2 cantik dan belia itu. Mbah Sono tersenyum sambil menyanyikan tembang atau membaca mantra pemikat.

" Hyang Moyo tumeko Ono moyopodo,tarip tarip kijing tumancep,setan Kober Siro tumeko sun anduwe gawe......niat ingsun amatek aji setan Kober, wolak waliken ing jejantung atine, Yen ketemu turu tangekno, Yen ketemu Tangi, jagakno,Yen ketemu jagong manut Tutut,turut Opo kersaningsun..." Mantra pemikat yg selalu dihafalkan oleh Mbah Sono jika ia berkehendak mendatangkan gasis2 yg bisa diajak bersanggama seperti gadis kembar yg sekarang datang ke rumahnya setelah mendapat panggilan secara gaib.

" Ayo..siapa dulu yg mau tak pangku?" tanya mbah Sono yg sudah stand - by dengan menyingkapkan sarungnya hingga terkuak perkututnya yg sudah tegak seperti pedang. Namun apa yg terjadi jika kedua bocah kembar itu menjelma menjadi makhluk yg tidak diinginkan Mbah Sono. Wanita tua dengan wajah keriput dan lidah menjulur meringis hingga tampak deretan giginya yg runcing seperti pedang.

" Hhhhe he he.. kini saatnya tiba kamu harus mati Sono. Hiiiiaaaahh" pekik wanita itu sambil mencengkram leher Karsono yg kering. Karsono dengan membaca mantera pengusir setan mendorong sekuat tenaga tubuh nenek2 itu.Tapi kali ini Mbah Sono harus mengakui kekalahannya terjengkang jatuh dari kursi goyangnya.

" Ohh..Tidaaakk..pergi kalian dari bumi ini.." teriak Karsono yg sadar jika itu adalah setan kiriman dari den Bei yg sengaja menguji ilmunya.

Karsono merengek kesakutan di dalam rumahnya sendiri tanpa dilihat pembantunya. Karsono merangkak saat tubuhnya mendapat serangan dari wanita siluman itu hingga tulangnya seperti dipatah- patahkan. Baru kali ini Mbah Sono kena batunya menghadapi makhluk halus yg datang karena panggilannya.

Apakah aku salah membaca mantra hingga setan2 ini datang kepadaku, atau den Bei yg menunjukkan kesaktiannya dengan menangkal rajahku. Gumam Karsono dalam hati. Kini wanita itu lenyap setelah melempar tubuh Karsono ke atas atap rumahnya hingga untuk turun sangat sulit baginya.

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang