BAGIAN : 73 BISIKAN SETAN

518 4 0
                                    

Ketika seseorang sudah menanam kebencian dan ingin sekali memusnahkan orang yg dibenci hingga seluruh anggota keluarganya mati, maka ia akan meminta seorang dukun untuk melakukan tumpes kelor kepada keluarga yg dimaksud.

Modrick yg merasa jadi anak orang kaya yang suka merendahkan lawan bisnisnya Slamet Sumpeno, tidak pernah mau berhenti merudung dan menekan agar Sumpeno bangkrut.

"Jadi bagaimana ini den, mau dibunuh orangnya atau tumpes kelor?" tanya Mbah Sono kepada Modrick.

"Tumpes kelor." jawab Modrick sambil tersenyum bangga. Bagaimana tidak bangga kalau usahanya hanya akan terhalang oleh Slamet yg tahu seluk beluk tikungannya. Slamet yg sangat tertib hukum syariat agama tentu selalu menentang usaha Modrick yg melanggar hukum. Tetapi Modrick pantang menyerah karena ia memiliki kekuatan gaib dan dukun sakti untuk melindungi usahanya dan menghancurkan karir Slamet.

Jika hanya Slamet yg celaka, toh anak turunannya masih saja menyerang Modrick karena secara bisnis telah dirugikan Modrick. Tapi dengan tumpes kelor artinya seluruh anggota keluarga Slamet mati, sehingga Modrick tak perlu takut ada tekanan lagi.

     "Anaknya yang cantik itu juga dibunuh?" kata Mbah Sono  mengingatkan. Anak Slamet ada Nurjanah dan Linggarjati yg dikenal sangat cantik incaran anak Modrick.

       "Oh iya ya.. tapi gapapa.. bunuh semua." kata Modrick penuh emosi karena ia sudah sangat dendam.

      "Sudah bawa foto mereka dan tanggal ultahnya?"

      "Apa tidak langsung dengan boneka saja Mbah?"

      "Tidak. Nanti terlalu mencolok lah. Bukannya kamu ingin tidak terlihat jadi seorang pembunuh yg kejam? Biarlah mereka tetap anggap kamu seorang sahabat yang baik." kata Mbah Sono. Benar juga kata dukun tua itu agar niat jahat Modrick tak terlihat nyata. Gumam Modrick dalam hati.

        "Kalau begitu nanti saya cetak dulu foto mereka." kata Modrick.

***

       Glandong sudah bangga jika anak bungsunya Linggar diapeli Farel cowok kaya yg selalu datang bawa mobil. Linggar juga sangat senang jika dijemput Farel malam Minggu dengan mescy sport merah. Farel adalah anak Modrick satu2 nya yg sangat mencintai Linggar karena cantik dan suka berhijab.

      "Pak.. mau ke rumah Farel" kata Linggar pamitan sama bapaknya.

      "Ngapain ke sana malam2 begini." kata Glandong yg tidak ijinkan putrinya keluar rumah saat magrib.

        "Kan cuma sebentar, ini malem Minggu pak"

        "Bapak tidak boleh. Di rumah saja kenapa?" kata Glandong. Linggarpun tidak jadi berangkat karena takut diomelin ibunya juga.

       "Jadi anak perempuan itu jangan murah2 ya nduk. Kalau sudah nikah mau nginep di rumah Farel seminggu juga gapapa" kata ibu Semi. Akhirnya Linggar malah masuk kamar ngambek. Farel ikut masuk nyusul ke ranjang. Glandong dan istrinya tidak melarang mereka pacaran asal di rumah saja. Glandong punya firasat buruk soalnya. Ia tidak ingin Linggar kena musibah diluar rumah karena banyak orang yg naksir dan kirim santet.

      "Kok kamu malah ikut masuk to mas.. ntar bapak marah lho." kata Linggar yg takut dipergoki pacaran.

      Farel bergegas berdiri dan melihat keluar kamar, ternyata pak Glandong dan istrinya tidak ada. Mungkin sedang jagong. Sedang Memet belum pulang dari kerja. Farel buruan mengonci pintu dari dalam. Lalu ia langsung menerkam Linggar yg sudah tidak memakai celdam dan bra. Farel sudah gemetar saat melihat paha Linggar yg putih mulus itu menganga. Farel langsung memeluk daging diantara paha putih itu.

      "Crup crup crup !!' Mulut Farel sudah asik menyedot klitor dan jilati bibir dompet Linggar sambil meremas pantat semoknya.

      "Hhhhhh.. gelii Far" desah Linggar yg mulai terangsang hebat. Tangan Linggar reflek meremas pentil dan menyingkapkan selimut hingga perangkat terbuka sama sekali.  Burung Farel tak buang waktu segera selipkan ke celah pink diantara paha mulus Linggar. Luar biasa genjotan Farel yg sudah terlatih sejak sebulan lalu cepat tenggelam ke dalam lobang sempit itu.

     "Srett!! Srett!!" Linggar sudah menggelinjang ketika burung Farel terkunci di dalam dompet hingga tak dapat dicabut.

      "Tok! tok! tok!" pintu diketok dari luar membuat Farel panik ingin hentikan permainan. Tapi burungnya seperti tetap tegang di dalam dompet mengunci.

      "Duhhh gimana sih Far" kata Linggar panik. Begitu juga Farel yg ketakutan bila perbuatannya tertangkap basah.  Kepanikan kedua remaja itu berakhir ketika Linggar pingsan karena malu dan takut. Warga yang mendobrak pintu berhasil menangkap Farel yg tak bisa mencabut burung dari dompet Linggar.

      "Itulah kutukan nyai Gancet " kata salah seorang warga yg ikut menggotong tubuh Linggar dan Farel karena tidak dapat dipisahkan perabotnya.

       "Potong saja manuke"

       "Wah..gawat nih"

      Seorang dukun yang dipanggil segera pisahkan kedua remaja itu dari Gancet dengan memotong burung Farel.  Tapi kemudian Linggar meninggal dunia karena sangat malu.

    
    Modrick sangat senang mendengar kematian Linggar yg sangat dicintai anaknya Farel. Tapi Modrick berduka karena Farel masuk rumah sakit ditunggui polisi. Selain terancam jadi banci karena burungnya dipotong, juga terancam kena pidana karena telah perkosa hingga Linggar meninggal.

      Farel dibawa ke rumah sakit untuk operasi menyambung kembali perabotnya yg harus dipotong karena tersangkut di dalam dompet Linggar. Modrick tetap meminta agar seluruh keluarga Slamet disantet hingga anak cucu.

     Slamet yg dikenal tetangga sebagai tokoh masyarakat serta juragan yg kaya raya tidak takut ancaman orang yg bisa santet dirinya jika menolak lamaran Farel anak Modrick saingan usahanya.

***

      Betapa Slamet Glandong sangat terkejut ketika kedatangan Modrick dengan sangat bela sungkawa dan membantu karangan bunga serta semua keperluan penguburan Linggar.

      "Ikut bela sungkawa Dimas.." kata Modrick yg sesungguhnya teman sesama juragan. Slamet Glandong sama sekali tidak menyangka dibalik senyum dan kebaikan Modrick tersimpan kebencian dan niat jahat hingga ia sangat hormat dan bersyukur.

       "Begitu juga kami ikut bela sungkawa karena Farel telah masuk rumah sakit dan dicari polisi kangmas." jawab Slamet Glandong.

        "Apa? Farel kenapa? Anakku dicari polisi? Tidak mungkin !" potong Modrick yg emosi Farel dikatakan penjahat.

        "Maaf, yg melaporkan tragedi kan warga, bukan aku kangmas."

         "Warga? Kan TKP rumah kamu, dan anakmu memang menjebak anakku untuk melakukan maksiat itu. Dasar kamu orang tua jahat menjual murah anaknya agar bisa mendapat warisan dari kekayaanku"

       "Astagfirullah aladziim. Lemah teles. Gustialah sing bales." kata Slamet Glandong yg merasa sangat sakit hati disebut telah menjebak Farel berbuat maksiat.

        "Maaf Dimas.. ya sudah ini aku ganti semua kesalahan anakku dengan uang 100 juta." kata Modrick sambil menyerahkan sekarung uang kepada Slamet Glandong untuk menutupi niat sesungguhnya akan membunuh seluruh anggota keluarga pedagang itu.

       "Tuhan pasti memaafkan semua kesalahanmu kangmas, tetapi hukum tetep berjalan dan kesalahan Farel pasti dipenjara." kata Slamet Glandong.

       Disaat kepergian Modrick pulang, tiba2 Memet mendengar kabar jika Memet tabrakan motor hingga meninggal di TKP.

      "Anakku! Oh itu benar gak beritanya ?" kata Slamet dalam hati. Memet adalah kakak kandung Linggar.

    

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang