BAGIAN : 21

3.9K 95 50
                                    

Setelah Joko bisa membuat dagangan kakaknya sangat laris, dan pedagang pasar juga dibuat sangat laku, namanya mulai dicari hampir setiap warga kota. Mereka mulai datang minta pengasihan kepadanya. Sampai orang tua yg ingin anaknya masuk pns, pns yg mau naik pangkat sampai ibu2 yg ingin menyunatkan putrinya agar cepat dilamar orang. Bu Anis dan bu Mul yg datang membawa putrinya Irsa dan Linggar yg masih SMP sudah didaftarkan ikut sunat.

" Enten nopo bu Anis ?"

" Ini anak saya tolong diruwat dan disunatkan..mumpung masih kecil." kata bu Anis. Joko ingat waktu masih SD anak2 itu suka melihat miliknya di kali saat mandi bersama. Kini mereka gantian minta agar Joko melihat dan menyunati miliknya.

" Ya sudah..ibu tinggal pulang..nanti sore kan selesai." kata Joko kepada mereka. Karena rumah mereka kan dekat.

" Tidak bisa ditunggui toh mas?"

" Emang suntik ? Ini kan pake piranti minyak, kembang dan doa..ibu bawa piranti nggak ?" tanya Joko.

" Ya sudah kalau gitu aku pulang. Jangan sampai magrib lho mas"

" Paling juga dua jam." jawab Joko.
Irsa diajak masuk ke dalam kamar. Joko minta semua pakaiannya dilepas dan merebahkan tubuhnya di atas kasur lantai. Gadis itu menurut dan tersenyum kepada Joko. Cewek manapun kalau sudah dipegang tangannya pasti luluh hatinya dan suka melihatnya

Tubuh yg indah itu diusap dengan minyak srimpi.. terutama dua bukit kembar didadanya yg putih dan putingnya dipijit lama. Irsa mulai tertawa karena terangsang birahinya.

" Diiihhh gelii mas..." kata gadis itu yg malah membuka dua pahanya lebar. Joko sebagai laki2 yg sudah umur untuk menikmati bagian itu tentu saja tak kuat menahan hajat. Joko jilati miliknya yg masih mungil itu dan digigit lembut klitorisnya.

" Hhhhj...hhhh..." desah Irsa yg menggeliat ke kiri dan kanan karena gejolak birahinya yg mendidih.

" Enak gak nduk ?" tanya Joko saat Irsa meringis menahan lepasan miliknya yg mulai mengeras dan basah oleh cairan putih dari dalam rongganya.

" Pipiiiis mas..hhhhh..enak sekali." kata Irsa lirih. Milik Joko yg sudah makin keras itu digesekkan klitoris gadis itu berulang maju mundur hingga membuatnya makin susah bernafas. Tangannya meraba dan meraih miliknya yg besar dan keras dan menuntunnnya masuk ke dalam miliknya. Irsa menggigit bibirnya karena mungkin menahan rasa sakit. Tapi ia sangat menikmatinya walau seumur hidup baru kali ini merasa nikmatnya bersetubuh. Joko mulai maju mundur perlahan dan tangan gadis itu merengkuh perut dan menariknya hingga lebih erat ke miliknya. Ohhh..sangat nikmat rasanya. Joko mulai berkeringat seperti Irsa juga yg akhirnya lemas setelah orgasme 3 X. Joko juga sudah muntah di dalam rongganya.

Dengan dibacakan mantra untuk mengikat sukma gadis itu terikat dengan jiwanya. Asmaranya akan mekar seperti kembang yg memikat semua lelaki. Usai ritual gadis itu malah memeluk Joko sambil tersenyum.

" Aku cinta mas boleh kan ?"

" Boleh. Tapi hari ini kamu pulang dulu, besok datang lagi." kata Joko

" Bener lho mas..aku besok datang lagi ke sini pengin disunat." kata Irsa yg enggan memakai bajunya. Joko  bantu menggosok tubuhnya saat mandi air kembang.

Satu jam tigapuluh menit Joko menyunat Irsa, kini ganti Linggar yg masih klas 8 smp masuk kamar. Joko usap dahinya dan dibisikkan mantra agar ia nurut dan cinta kepada dukun itu.

" Udah...siap disunat ?"

" Siap mas."

" Ya sudah..bajunya dilepas semua."

   Sebenarnya Linggar masih malu membuka baju didepan lelaki apalagi sudah tua kek mas Joko. Di rumah saja mandi diikuti pak Mul, Linggar marah2 dan ngambek. Ini dia disuruh buka baju semua hingga terlihat miliknya dan dadanya yg masih kecil dilihat mas Joko, malu ah.

      "Mau disunat gak?"

       "Emang apanya yg disunat om?"

       "Ya makanya buka dulu bajunya biar om kasih tahu apa kamu yg akan om sunat"

      Akhirnya Linggar buka celana dan bajunya hingga bugil. Sumpah baru pertama kali ini ia bertelanjang di depan lelaki dewasa. Om Joko yg sudah tua pantesnta jadi bapaknya itu dengan sangat liar mengusap dadanya, memijit pentilnya yg sebesar biji pepaya. Linggar langsung terangsang dan gemetar disentuh tangan Joko. Sumpah, nafas Linggar mendadak sesak ketika melihat om Joko menyingkap sarung hingga terlihat sesuatu yg menggantung di bawah perutnya. Benda yg membuat dadanya bergetar dan gejolak birahinya mendidih. Seperti kena hipnotis saja Linggar jadi ingin sekali memandangi dan menyentuh burung onta yg baru sekali ini dilihatnya.

      Joko tahu betapa mata Linggar terkesima dan terpesona memandangi terus burungnya yg tegak lurus berkilat ujungnya.

      "Pegang saja kalau kamu suka." kata Joko yg mulai memainkan kacang Linggar dengan jarinya.

        "Ini yg mau om sunat. Enak gak dipijit?" tanya Joko sambil memijit kacang Linggar yg mulai mekar dan basah. Linggar tertawa kecil karena merasakan geli miliknya dijilati om Joko sambil memijit - mijit klitorisnya.

     "Hhhhhh... hhhhh.. gelii om..hhhhhsssssshh" desah Linggar menahan  geli dan nikmat hingga pinggulnya ikut naik turun mengikuti gerak tangan Joko. Linggar mendengar Joko membaca mantra yg tidak dimengerti sambil menggesek- gesek kepala burung ke klitorisnya hingga Linggar gemetar dan pengin pipis. Orgasme yg seumur hidup baru ia rasakan seperti minum air surgawi. Linggar menggeliat dan menarik nafas panjang ketika melepaskan cairan cinta. Inikah yg dinamakan sunat? Kalau benar, ingin ia disunat tiap hari oleh om Joko.Kata Linggar dalam hati ketika tenaganya berangsur hilang dan gadis itu sangat ngantuk.

        ****

      Ternyata paginya Irsa  pamit kepada Bu Anis ingin disunat lagi oleh Joko. Irza merasa ketagihan seperti juga Linggar yg tidak betah tinggal di rumahnya.

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang