GUNA-GUNA

BAGIAN : 19

Saat bulan purnama lenyap dibalik awan hitam di langit, malam jadi kian kelam tak terlihat bentuknya. Binatang malam berbunyi bersautan dengan makhluk lain yg membuat bulu kuduk berdiri bersama lolongan anjing malam yg menakutkan. Bila keadaan seperti itu makhluk penghuni kegelapan mulai melancarkan aksinya mengalunkan musik yg menyeramkan dan menebar aroma mistik dalam dunia kematian.

Willy telah menikah dengan Samirah atas biaya wanita itu yg sudah dijanjikan kepada nyi Blorong sebagai tumbal untuk mendapatkan kekayaan bagi Samirah. Willy sudah cinta mati kepada Samirah karena tersihir oleh kekuatan magis pesugihan. Sebuah mobil mewah dijadikan mas kawin untuk Willy yg bertugas sebagai suami sekaligus pengawal pribadi Samirah.

Linggar kembali terbangun dari tidurnya dan menangis melihat Willy yg dicintainya sudah dililit ular besar dan digigitnya hingga menemui ajal.
Linggar menangis sendiri di dalam kamarnya dan tak menceritakannya kepada Gatot karena takut diomelin. Toh cinta Linggar kepada Willy sulit dihapuskan. Cinta suci Linggar sudah terpatri dan itu hanya Linggar yg tahu dan merasakan jadi rahasia.

Kecelakaan tiba2 dialami Willy saat pulang ke rumah orang tuanya mengendarai motor Kawasaki 250cc bertabrakan dengan truk kontainer di tanjakan Gombel. Nyawa Willy tak tertolong karena kehabisan darah. Samirah yg mendengar berita itu langsung meluncur ke TKP. Mengurus pemakaman serta menangis meraung raung histeris. Namun dibalik sandiwara itu, Samirah tersenyum bahagia bakal dapat uang milyaran.

Pantangan nyi Blorong adalah jika ada diantara perjaka yg jadi korban tumbal Samirah bisa ngaji. Dan rumah ritual yg digunakan Samirah dekat dengan masjid. Karena itulah ia selalu dekat dengan pemuda yg suka gitaran dan mabok. Gatot giliran berikutnya setelah kematian Willy. Pemuda yg telah mengikat cinta suci seorang gadis mantan pacat Willy itu makin terpesona melihat kecantikan Samirah yg luat biasa.

" Tolong ya mas Gatot, temani aku selama aku masih sedih ditinggal Willy. Mau kan ?" kata Samirah saat Gatot bertandang ke rumahnya di hari ke 7 kematian Willy.

" Iya mbak..aku siap kok asal mbak tidak berkeberatan." jawab Gatot. Gatot sangat senang akhirnya bisa menemani tidur wanita cantik itu seperti yg diharapkan. Gatot tidak sadar jika dirinya telah terhipnotis oleh lekuatan gaib nyi Blorong yg kian hari bertambah muda dan cantik. Samirahpun menarik Gatot masuk kamar dan mengunci pintu dari dalam. Pemuda tampan yg telah diberitahu Linggar akan kematian Willy tidak pernah terpikir bahwa ia juga dalam bahaya. Yg ia pikirkan hanya syahwatnya yg terus naik saat menyentuh tubuh mulus perawan cantik Samirah. Ia bahkan menjilati milik wanita itu dengan sangat bernafsu dan meremasi seluruh tubuh yg ia kagumi.

" Hhhhh...hhhhhh...hhh" desah Samirah makin menggetarkan gejolak birahi Gatot yg merasa baru pertama ini merasakan kenikmatan yg luar biasa. Ternyata milik Samirah seperti perawan saja, masih sempit dan legit.

" Mbak Mirah cantik sekali." bisik Gatot yg sudah menghunjamkan miliknya ke dalam rongga Samirah.

" Makasih mas." jawab wanita itu sambil menggoyangkan pantatnya yg semok dan lembut. Gatot merasa miliknya dijepit rongga wanita itu hingga nafasnya tak beraturan dan keringat terkuras membasahi tubuhnya. Hhhhh... lenguh Gatot yg sudah melepaskan cairan sperma ke dalam rongga Samirah. Sangat puas Gatot bisa merasakan kenikmatan orgasme. Tubuhnya tumbang lunglai karena aura perjakanya telah disedot oleh kekuatan gaib Samirah yg membuatnya semakin imut.

" Aku sangat cinta mbak Mirah." kata Gatot saat tumbang di dada wanita itu
" Besok kita nikah ya..kamu mau kan ?" tanya Samirah.

" Mau banget mbak." jawab Gatot dengan senyumnya. Siapa yg tidak mau dinikahi seorang perempuan cantik dan imut seperti Samirah yg kaya raya. Gatot tentu akan bergelimang harta dan bisa menikmati tubuh indah perempuan cantik itu sepuas,- puasnya tanpa harus mencari nafkah untuk membahagiakan istrinya karena Samirah sudah kaya raya dan tidak membutuhkan nafkah darinya kecuali nyawanya kelak bila tiba saatnya. Gatot tidak pernah menyadari bila ia telah dijadikan Tumbal.

Usai ritual malam itu Samirah kembali bersemadi di dalam kamar untuk minta ijin dari bunda nyi Blorong.
Esoknya mereka sudah berdua ke pantai selatan Jogya mengirim sesaji atau melarung piranti ritual ke dalam laut selatan dengan menyewa perahu.

Uang sekarung telah teronggok di dalam kamar Samirah dinikmati lagi sebagai ganti nyawa Willy yg diminta nyi Blorong sebagai tumbal.

Gatot tidak merasa bahwa perjakanya telah disedot oleh kekuatan gaib Samirah yg tentu sebagai jamu agar perempuan itu awet muda seperti perawan kencur yg miliknya kembali sempit dan seret seperti yg dirasakan Gatot. Sedang Gatot akan terus Patih dan cinta mati kepada perempuan itu hingga menemui ajal seperti yg dijanjikan kepada Nyi Blorong.