BAGIAN : 53 ( SAATNYA TIBA )

1.6K 32 0
                                    

Tak pernah diduga bila dukun sesakti Mbah Sono bisa jatuh sakit dan tak mampu bangun. Samirah 
hanya pasrah tidak bisa berbuat apa2 bila suaminya selalu menyebut nama seorang wanita sambil memejamkan mata rebahan diatas kursi goyang seperti biasanya setiap hari duduk di kursi itu bersantai.

" Jamilahh.. Jamilaaahh..ampuni aku . Bunuhlah aku jika aku telah banyak membuat dosa kepadamu." kata papa Karsono.

Aku datang ke rumahnya bersama den Bei dan mama untuk melihat kondisi papaku yg seperti membutuhkan kami. Aku sepanjang jalan menangis sambil wiridan memohon ampunan Allah atas dosa papaku.

Dari luar pendopo besar yg dibangun papaku, terdengar suara tangis dan teriaknya yg menyayat hatiku. Aku memeluk mama yg duduk di sampingku. Sedang den Bei yg membawa mobil sendiri bersama Haryo putra bungsunya yg selalu memperhatikan aku sejak aku datang ke rumahnya. Haryo yg katanya juga baru pulang dari Jerman itu sangat tertantang ketika aku meminta pertolongan den Bei.

" Jamilaaaahhh..dimana kamu nduk ? Ampuni dosaku ya nduk..!!" teriak papa Karsono sambil sulit untuk mengangkat tubuhnya bangun tegak. Aku dan mamaku datang.

" Astagfirullah aladziiim.." kata mamaku sambil memeluk wajah papa yg tidak lagi berdaya sebagai mbah Sono.

" Sono !! bukalah matamu !!' kata den Bei terdengar menggelegar di telinga Mbah Sono papaku. Papa sangat terkejut mendengar suara mama yg mengucapkan istigfar dan suara den Bei.

Papaku membuka mata dan bangkit walau sangat susah. Mamaku menahan dadanya dengan kedua tangannya. Sedang aku tak henti menangis sambil menciumi kakinya.

" Jamilaaaahhh.. hu hu hu maafkan aku yaa..dan..mana anak2 ku.." ucap papa setelah kami bawa tubuh papa ke dalam mobil. Den Bei ikut terharu menyaksikan kami berpelukan. Pastinya den Bei juga suka melihat putranya tampak sangat senang membantuku. Haryo sudah menyimpan nomer ponselku dan mengirim pesan.

" Bolehkan aku mengantarmu dan ingin silaturahmi dengan mamamu.?"

Hatiku berbunga walau air mata ini belum juga kering meleleh di kedua pipiku. Aku sangat berterima kasih kepada Den Bei yg akhirnya mengantarkan aku bertemu dengan papaku. Dibalik hati tulus den Bei tersimpan rasa dendam kepada papaku dan bahagia melihat Haryo yg lama tinggal di Jerman itu mulai mendekatiku.Aku tersipu malu saat mataku bertatapan dengan senyum den Bei.

" Terima kasih Om Rangga telah menyadarkan papaku." kataku sambil mencium tangan laki2 sahabat papaku yg disebut Den Bei. Aku benar2 tak bisa mengungkapkan perasaan hatiku yg bahagia setelah sekian tahun lamanya mencari papaku.

" Sama2 nduk. omong2 kamu ini anak Karsono dari istri yg mana ?" tanya den Bei yg belum kenal dengan mamaku.

" Ini mama saya Om namanya Jamilah, dan saya Dona Prameswari putra sulung beliau." jawabku.

" Wah hebat kamu nduk, punya anak cantik begitu kok ya papamu itu masih edan wedokan. Maaf nduk, papamu dulu sahabatku. Tapi papamu malah gendeng menekuni profesi dukun cabul. He he he"

Den Bei akhirnya buka kartu papaku yg tukang main perempuan hingga punya banyak istri. Tapi itu dulu. Aku tidak mau mengungkit kesalahan papaku, yg penting sekarang sudah sadar dan bisa kembali berkumpul dengan mama.

" Tapi aku sekarang jadi pikun dan tidak bisa jalan Kang Rangga." kata papa ketika dijenguk den Bei.

" Semoga kamu kembali sehat setelah kamu yakin bahwa semua yg kau dapat sekarang adalah hasil perbuatanmu masa lalu. Istigfarlah Sono. Minta maaf kepada istrimu? Hanya istri dan anakmu yg bisa menyembuhkan sakitmu dengan berdoa dan mintakan ampunan Tuhan atas kesalahanmu."

***

Ketika aku hendak kembali terbang ke Tokyo,hpku bergetar dan aku melihat ada nomor baru yg masuk memanggilku.

" Siapa ya ?"

" Maaf, saya dapet nomormu dari papaku Den Bei yg telah mengenalmu. Saya Haryo yg ingin dekat denganmu" kata mas Haryo imam yg sangat kuharapkan bisa mendampingi hidupku kelak. Akhirnya Allah telah memberikan aku jodoh yg terbaik bagiku. 

   "Oh my God!Terima kasih ya Rab,akhirnya kudapat seorang imam hidupku"

     Jangan pernah takut jomblo di usiamu yg sudah lewat batas selagi kamu rajin berdoa dan meminta Allah untuk mencarikan jodoh yg terbaik. Yang sesuai dengan expektasimu. Tentu yg seperti akhlak yg kau punya. Sama2 taqwa kepada Allah dan rajin beribadah. Amiien.

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang