Mendut sudah sadar dari pingsannya. Tapi kabar kematian Arjolowok suaminya tak membuatnya sedih. Ia yg tidur di dalam rumah sendiri merasa ketakutan karena seluruh keluarga yasinan di rumah suaminya. Mendut malam itu jadi gelisah ingin bertemu dengan mbah Sono. Laki2 tua yg dibencinya itu kini malah membuatnya terbayang- bayang saat ia menyayangi ki Sabuk Alu. Ia tak bisa lepas dari asmara ki Sabuk Alu yg sudah menyatu di dalam jiwanya..
Mendut seperti orang gila yg ingin selalu bercumbu dengan kekasih baru nya yg baru ia kenal. Mbah Sono jadi seperti menyattu ke dalam sukmanya. Wajah dan seluruh tubuh dukun cabul itu semakin membuat Mendut tak bisa tidur. Ia ingin datang sendiri ke rumah mbah Sono yg sangat menyukai tubuhnya yg semok dan seksi. Usapan tangan mbah Sono terbayang begitu sayang dan menggetarkan seluruh urat nadinya.
Malam yg gelap dan pikiran galau dalam kesendiriannya telah memaksa Mendut berangkat menuju kekasih hatinya..ki Sabuk Alu.Jalan desa yg ditumbuhi pepohonan besar jadi pilihan Mendut karena sepi dari orang yg berkumpul menggunjing suaminya. Kekalahan suaminya bukan masalah baginya asal masih bisa bertemu dengan mbah Sono. Jangankan cuma jalan desa yg sepi dan gelap yg harus ia lalui untuk mendapatkan kedamaian hatinya. Mbah Sono sudah dibayar mahal oleh Senoaji untuk membalas teluh dari Arjolowok. Sekalian memutar pikiran isterinya yg ayu dan masih muda Roro Mendut.
" Mas..mas Sono..kulo sowan mas"
Kata lembut gadis cantik itu saat masuk melangkahi pintu yg sudah ditanam rajah oleh pemilik rumah. Lelaki umur 60 th yg masih perkasa mengenakan sarung batik dan berkap lurik keluat dari persembunyiannya." Eeeeh..dinda Mendut..ayo mlebu kene.." sambut Sono sambil menuntun Mendut masuk ke dalam pendopo yg malam itu tak ada seorangpun yg datang. Malam minggu memang tak menerima tamu kecuali yg telah dipanggilnya melalui ilmu gaib. Gadis cantik yg diinginkan mbah Sono.
" Aku kangen kamu mas. Boleh kan aku tidur di rumahmu ?" kata gadis manis itu manja.
" Oh boleh lah..tapi bikinkan aku kopi panas yo nduk..sana masuk dapur." kata mbah Sono sambil mendorong lembut bokong Mendut.
Mbah Sono yg semalam sudah baca mantra sambil menengadah kelangit menyebut nama kecil Roro Mendut dan menerawang ke langit hingga muncul gambar wajah bocah ayu itu
di atas langit yg gelap. Mbah Sono meminta jin dan peri malam untuk menarik Mendut datang dalam impian dan bercinta dalam mimpi mereka. Kalau Mendut sekarang datang ke rumah mbah Sono memohon belas cinta dari laki2 tua itu adalah wangsit. Takdirnya harus menyerahkan kasih dan raganya untuk mbah Sono.Usai membasahi ki Sabuk Alu yg berdiri tegak, dengan mulutnya, Mendut mencoba untuk duduk dan menyelipkan ujung ki Sabuk Alu masuk ke dalam miliknya yg telah basah . Mendut bergerak baik turun karena ia masih kuat melakukannya tanpa menguras tenaga mbah Sono yg sudah tua. Mbah Sono hanya memandang dan mengusap dada Mendut yg dibiarkan terbuka. Nafas Mendut boleh memburu seperti dikejar anjing, tapi tidak untuk mbah Sono yg cukup hanya merasakan nikmat . Tubuh gadis itu masih licin dan kenyal untuk diraba telapak tangannya yg kasar penuh kapal.
Wedan tenan kulite Mendut ki iseh alus mulus. Pikir mbah Sono"Mas...Mendut mau nginep sini aja yaa..habis dirumah sudah sepii.."
****
Pagi itu Senoaji sudah datang membawa mobil sedan ke rumah mbah Sono. Kali ini Mijan banyak senyum membongkar bagasi mobilnya menurunkan dua karung beras dan beberapa kardus berisi hadiah untuk mbah Sono.
" Ini saya aturkan terimakasih kepada mbah Sono..yg telah.."
" Wes..wes..aku sudah paham maksudmu. Aku terima pemberianmu..Semoga anakmu kuat lama menjadi kades."" Amiiin" jawab Senoaji sambil cium tangan mbah Sono. Saat itu Mendut sudah keluar membuatkan minuman dan membawa kaleng biskuit ke meja. Seno menyipitkan matanya melirik cewek cantik jandanya Arjolowok. Asem kecut tenan !! Umpat Seno dalam hati. Mendut yg dulu ia taksir itu sudah dipelet mbah Sono.
" Monggo mas..kopinya diminum.. Sama biskuitnya buat camilan2 " kata Mendut yg hanya mengenakan daster tipis gak pake kutang hingga tembus pandang kelihatan bayang2 dadanya.
Deg!! Dada Senoaji berdegub kencang. Tapi sudahlah..kan mbah Sono sudah membantu kemenangannya. Kalau Mendut mau nginep dikeloni mbah Sono itu sudah rejekine. Gak usah iri." Hmm..hhmm!!" Senoaji mendeham.
Sialan si Mendut malah duduk disamping mbah Sono sambil membiarkan dirangkul dan dipegang susunya yg montok. Senoaji jadi pengin banget. Tapi Senoaji masih punya harapan karena ia bakal melamar gadis SMA Nurjanah yg masih ponakan Mbah Sono. Nurjanah yg dimatanya sangat polos dan lugu adalah gadis desa yg masih suci. Setelah pelantikan nanti, Seno akan melamar ke orang tua Nurjanah.
" Aku ikut bersukur mas Seno jadi kades..aku juga ikut senang bisa jadi istri mbah Sono yg tampan kayak arjuno..ya nggak mbah ?" kata Mendut yg mencium pipi kerut mbah Sono disampingnya. Itulah hebatnya aji pelet mbah Sono yg bisa menakhlukkan hati seorang wanita cantik usia muda.
Seno juga akan membawa calon isterinya untuk diruwat Mbah Sono agar bisa langgeng menjadi isterinya kelak tidak ada halangan apapun.
" Hallo sayank..Kowe datango ke rumah Mbah Sono nduk. Mas Seno ada perlu nih." kata Seno dalam hp menghubungi Nurjanah yg lagi dandan di kamar. Seno tersenyum senang melihat wajah Nurjanah sangat cantik di dalam layar hpnya.
" Sekarang ?"
" Lha iya no "
" Ntar baru pake cawet." kata Nurjanah sambil perlihatkan tubuhnya yg bersinar dan mempesona di layar hp Seno. Wedan tenan cah Iki..ayunee..aku kudu oleh deweke. Tak tukokne omah anyar Kowe nduk. Kata Seno dalam hati
Mbah Sono sudah memasangi susuk ke dalam tubuh Nurjanah hingga Seno sekarang mulai tergila- gila pada remaja SMA itu. Mbah Sono tersenyum ketika terlihat ponakannya datang membawa motor karisma.
" Nah itu calon istri saya Mbah. Mohon Mbah meruwat agar tidak bisa kena guna2 pelet orang yg naksir dia Mbah." kata Seno sambil menunjuk ke arah gadis itu. Mbah Sono pura2 tidak tahu memandangi Nurjanah yg berjalan masih pincangan. Pasti selangkang gadis itu masih sakit karena semalam digenjot habis2 an olehnya. Kata Mbah Sono dalam hati.
" Sana cium tangan Mbah Sono" kata Seno setelah disalami Nurjanah kekasihnya.
" Wah, kamu pinter milih istri le. Kalau dibandingi istrimu yg minggat itu yg cantik ini " kata Mbah Sono sambil menyalami tangan Nurjanah yg malah memegang tangannya lama sekali. Nurjanah pura2 sungkem sambil membungkukkan badan hingga Mbah Sono bisa melihat dadanya dari kerah bajunya yg lebar. Sengaja Nurjanah tidak pakai bra dari rumah. Wedan tenan cah Iki. Mesti njaluk nambah dileboni Sabuk Alu. Batin Mbah Sono yg tersenyum memandangi dada ponakannya. Mbah Sono yang sudah uleg2 wudone Nurjanah dari SMP klas 8 sampai SMA nganti wareg, Saiki gari sepah diwehne Seno. Namanya juga sudah kena Guna2 sejelek taipun tampak seperti emas berkilau. Nurjanah sudah diikat rambutnya dengan rambut sabuk alu hingga tidak bisa lepas hatinya dengan asmara Mbah Sono sampai kapanpun. Sejak perawan hati sucinya sudah dipatri oleh nikmatnya sabuk alu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUNA-GUNA
HorrorPeringatan keras, INI ADALAH CERITA DEWASA. ANAK DIBAWAH UMUR 18 DILARANG BACA. Kumpulan cerita dewasa misteri ilmu gaib dengan adegan sex dewasa.