BAGIAN : 33 WAJAH YG DITUTUPI

2.6K 40 8
                                    

Kakak Ningrum namanya  SMA tapi malah nggak mau keluar rumah katanya sering dibuli. Wajahnya yg cantik itu malah menakutkan bagi laki2 yg melihatnya karena wajahnya seperti nenek lampir. Ibunya yg dulu menerima lamaran seorang pegawai Hutan pernah menolak karena dianggap belum layak jadi suami, karena masih ikut orang tua. Padahal dulu waktu masih sekolah Mawar itu cantik dan supel, banyak teman. Tapi semenjak dilamar oleh polisi hutan itu, tak lagi ada orang yg datang ke rumah menanyakan Mawar. Ibunya khawatir anaknya tidak laku. Karena itu ia mengajak Mawar ke rumah Mbah Sono untuk diruwat. Mbah Sono pasti tahu kenapa Mawar jadi pendiam dan murung di kamar terus.

" Anakmu diguna-guna orang yg pernah mbok tolak. Raine ditutupi topeng gen ora ono sing seneng. Gowonen rene tak jamoni" kata Mbah Sono saat ibu Anis datang ke rumah.

" Syarate apa Mbah ?"

" Wes pokoke gowo rene, nanti tak ruwate." kata orang tua itu.

" Sekalian adiknya Ningrum ya Mbah ! Diruwat biar gak bisa diguna-guna orang."

Ningrum mah sudah tiap hari diruwat Mbah Sono sampai ketagihan terus. Mbah Sono yg tiap hari didatangi Ningrum numpang mandi, numpang tidur dan minta diruwat agar terlihat sangat cantik dan menarik dipandang siapa saja.

***
Mawar jadi culun saat dibawa ke rumah Mbah Sonto oleh ibunya. Ia tak suka berdandan dan cenderung frustasi karena sering di-bully. Bahkan orang yg bertemu dia malah berlari ketakutan. Ia dianggap seperti monster yg menakutkan.

   " Namanya siapa nduk ?" tanya Mbah Sono ketika datang ke rumah diantar Bu Anis.

Gadis itu hanya diam menunduk dan kadang memalingkan wajah bila dipandang Mbah Sono.

    " Namanya Mawar Mbah." Bu Anis yg menjawab. Mbah Sonto kemudian membaca mantra dan memejamkan mata. Lalu menempelkan telapak tangannya ke tengkuk gadis itu setengah memijit tulang lehernya. Mawar langsung pingsan setelah dipijit lima menit.

      " Ibu nunggu 2 jam di teras atau pulang saja, nanti sore datang lagi." kata dukun tua itu.  Bu Anis setuju nunggu di teras saja sampai ritual selesai.

      " Ya sudah saya tunggu saja Mbah" kata Bu Anis sambil beranjak keluar dari kamar.

      " Anakmu dipasangi topeng Banaspati..  jadi pada ketakutan kalau melihat wajahnya." sambung Mbah Sono sambil mengangkat tubuh Mawar dan dibawa masuk ke dalam kamar.  Gadis itu ditidurkan di atas ranjang kayu yg beralaskan kasur.
Mbah Sono kemudian mengambil keris dan kain mori serta minyak nyong2. Minyak wangi itu dioleskan ke hidung Mawar sambil menggerak - gerakkan keris diatas wajahnya.

" Atas kuasa betara Indro jabang bayine Mawar ingsun jaluk lepas dari guna2 topeng Banaspati dan sadar kembali seperti semula.  Bangunlah nduk. Mawar.. bukalah matamu. Kamu akan sangat senang melihat lelaki yg mencintaimu.. kamu juga cinta kan ?"

   ' Iya Mbah..aku sangat cinta Willy. Tapi ibu menolaknya. " kata Mawar yg masih memejamkan mata.

    " Kalau kamu ketemu kekasihmu, kamu nurut ya kalau disuruh apa2"

    " Iya Mbah. Saya akan ikut mas Willy kalau ia mengajak saya menikah" kata Mawar.

    " Bukalah matamu, Willy sudah berada di sini di tubuhku. Ayo..buka matamu nduk." kata Mbah Sono.

Begitu Mawar membuka matanya, ia langsung menangis memeluk Mbah Sono.
      " Mas Willy, aku mau ikut mas."

      "  Kamu cinta aku kan ?"

      "  Cinta mati mas. "

      " Sekarang lepaskan pakaianmu semua.. kira bercinta disini.." kata Mbah Sonto. Mawarpun langsung melepas baju, celana jean, kutang, dan celdam hingga polos. Mbah Sono kemudian menyuruh gadis yg sudah tak berbusana itu tiduran. Tubuh putih mulus dengan dadanya yg membukit kembar serta paha yg terbuka itu sangat menggairahkan. Mbah Sono pun langsung merayap meremas dada mulus itu dengan minyak wangi dan menggigit sampai Mawar mendesah bahagia. Seumur hidup baru pertama kali ini merasakan belaian mesra lelaki dewasa.  Miliknya yg masih suci itu akhirnya dijebol oleh kejantanan Mbah Sono hingga tubuh Mawar gemetar dan menggelinjang. Serasa ia terbang ke atas awan saat rongganya digenjot lebih setengah jam dan kencing dua kali. Kencing orgasme yg sangat nikmat itu.
     " Enak banget mas."

Usai ritual Mbah Sono kembali memijit kening Mawar hingga pingsan lagi. Lalu ia bisikkan pesan ke telinga gadis itu.

"  Mawar, kamu sudah terlepas dari guna2 kekasihmu. Kamu bangun dan tidak ingat lagi apa yg telah kamu alami.  Kamu buka mata dan kenakan semua bajumu. Bangun..bangun Mawar. " kata Mbah Sono. Gadis itupun membuka mata dan malu melihat kiri kanan, Mbah Sono sudah tidak ada di kamar. Mawarpun mengenakan bajunya sambil sembunyi dibalik lemari.  Setelah usai, ia baru melihat Mbah Sono masuk kamar.

    " Mawar..kamu cantik sekali nduk. Sana temui ibumu di luar menunggu"

    " Iya Mbah..." jawab gadis itu sambil melangkah keluar dengan semangat.
Bu Anis sangat senang melihat senyum Mawar yg berkembang dan merangkulnya .  " Hpku mana Bu ?"

"  Ini..ibu bawa tadi ." kata Bu Anis sambil mengeluarkan hp dari tas tangannya.

***

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang