BAGIAN : 16 ( BLORONG)

5.7K 108 0
                                    

Samirah adalah pedagang kain batik di pasar Johar Semarang yg konon sangat kaya raya karena pesugihan Blorong yg dimilikinya. Awalnya Samirah adalah gadis cantik berkulit putih yg sangat sedih ditinggal pergi suaminya saat masih sangat muda dan baru punya anak satu. Karena ia tidak bekerja dan tak mampu menghidupi anaknya, iapun nekat berjalan jauh mencari rumah Mbah Sono yg sangat kondang itu.  Ia nekat menghadang truk ke arah Solo dan Karanganyar.  Tentu saja banyak sopir truk yg mau mengantar melihat janda cantik berkulit putih itu.

    " Tenang aja mbak, nanti kuantar sampai rumah Mbah Sono. Aku sudah tahu rumahnya kok. Ini ada nasi bungkus mbak..makanlah." kata sopir truk sambil menyodorkan bungkusan nasi dan meraba paha Samirah.

Perjalanan empat jam itu akhirnya membuahkan hasil Samirah diantar sampai rumah Mbah Sono . Malah ia juga ditinggalin uang seratus ribu untuk ongkos pulang ke Semarang.

    " Sudah ya mbak, saya tinggal disini. Itu rumah Mbah Sono sudah kelihatan" kata sopir truk yg sudah menurunkan Samirah.

      " Terimakasih."
      " Ati2' mbak."

Akhirnya Samirah memberanikan diri berjalan menyusuri jalan desa yg gelap menuju rumah Mbah Sono.

     " Kulonuwuuun." ucap Samirah ketika sudah berdiri di depan pintu rumah Mbah Sono. Laki2 tua itu ternyata sudah duduk diatas kursi goyang sambil ngopi.

      " Opo nduk ? Mlebuo."
Samirah masuk langsung sungkem, cium tangan dan menangis mengutarakan kesedihannya.

       " Ya..ya..aku tahu. Kamu jadi wanita harus kuat. Banyak jalan kok kalau mau, jangan bunuh diri. Sekarang kamu minta apa ? Pesugihan atau ilmu gaib untuk membalas sakit hatimu ?"

       " Pesugihan Mbah. Biar saya yg jadi tumbal gakpapa."

       " Lho kui ora bener. lha pesugihane nggo sopo? "

       " Ya buat saya dan anak saya Mbah"

       " Aku bisa mengajakmu ke laut Selatan untuk minta kepada NYI Roro kidul, pesugihan Blorong. Nanti tumbalnya adalah suamimu. Bagaimana ?" kata Mbah Sono memberi solusi.

        " Iya Mbah.. saya mau itu."

         " Ya sudah kamu masuk ke dalam kamar sini. " kata Mbah Sono sambil menarik tangan wanita muda itu masuk ke dalam kamar pribadinya.

Sampai di dalam kamar Mbah Sono menyuruh Samirah untuk melepas seluruh pakaiannya  dan duduk bersila di hadapannya.

Dalam sekejab mata, Samirah sudah berada didalam sebuah goa di tepi laut Selatan dengan pemandangan deburan ombak berbuih nan indah.

Samirah yg duduk diatas sebuah batu besar itu tak ditemani Mbah Sono. Lalu dari arah permukaan air laut didepan mata..muncul sosok bayangan seorang wanita cantik dengan bagian bawah tubuhnya tenggelam di dalam air menghampiri Samiran yg tampak sedih.

" Wahai cah ayuu..apa yg terjadi dalam hidupmu sehingga mau mengakhiri hidupmu ?" tanya wanita itu kepada Samirah.

" Aku sudah tak kuat lagi dengan derita ini ibu..suamiku kawin lagi. Sedang aku tidak bisa menghidupi anakku yg masih kecil."

" Oh itu. Bagaimana kalau ibu tolong kamu bisa dapat kekayaan yg berlimpah jika kamu kawin lagi dengan pemuda yg masih perjaka."

" Tapi bagaimana aku yg sudah janda dan tidak punya modal untuk menikah lagi ibu ?"

" Ibu akan beri kamu pesugihan agar kamu bisa kaya mendadak bila suamimu mati. Caranya..ibu akan masuk ke dalam ragamu sehingga kamu jadi wanita yg sangat cantik dan membuat laki2 tergoda. Bila laki2 itu sudah menikahi kamu..dan bercinta di malam pertama, kamu akan kembali muda seperti seorang perawan. Dan bila kamu setuju, mantan suamimu itu kujadikan tumbal." kata wanita itu.

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang