BAGIAN : 20 ( PENGASIHAN )

4.8K 85 2
                                    

Joko sadar jika dia anak orang miskin dan tidak tampan seperti kawannya hingga sampai umur yg lebih 40 tidak pernah punya pacar. Telah dicoba mendekati tetangga desa yg sebaya dengan dia Romlah, tapi ditolak mentah2. Bahkan orang tuanya telah menghina dan minta kepada ibu Joko untuk melarang bertandang ke rumahnya.

Kini Joko kembali pulang setelah merantau ke gunung Lawu mencari ilmu gaib dari Mbah Sono yg kondang memiliki kesaktian tinggi di kaki gunung Lawu, Kini Joko yg sudah mengabdi lebih 10 tahun di rumah Mbah Sono sudah bisa  gendam yg  meluluhkan hati wanita atau siapapun yg diajak bicara. Joko telah menjadi pembantu seorang dukun pintar yg punya ilmu tinggi dan dipercaya orang bisa mengobati orang sakit ingatan atau memberi pengasih agar orang dipercaya majikannya dan dinaikkan jabatannya.

Joko pulang membawa oleh2 banyak yg dibagikan kepada tetangga dan ponakan. Ada sepatu, baju, strit cewek, celdam dan makanan kesukaan ponakan. Pulang dengan taxi membuat tetangga jadi perhatian dikira dia pulang dari rantau sudah sukses. Romlah yg sekarang sudah punya anak prawan SMP klas 8 keluar dari rumah menyambutnya. Masih ada getar dada Joko melihatnya sudah semok.

" Ee..Mas Joko dah pulang..boleh nih oleh2 nya. " seloroh wanita cantik itu sambil mendekati Joko turunkan bagasi kardus bungkusan sepatu dan makanan. Rumahnya cukup besar milik orang tua. Sedang kakaknya yg sudah kawin juga mbangun di pekarangan itu. Kakaknya punya anak 5 cewek semua. Melihat omnya datang langsung ngerubung ikut bawain oleh2 yg dibawa.

" Ayo ambil..yg suka.."
Anak Romlah si Euis dan Nengsi ambil strit dan sepatu. Romlah ambil celana jean.
'" Ini buat aku ya mas ?" kata Romlah yg sekarang banyak senyum.
" Ya..ya..aku mau mandi dulu ya.." kata Joko sambil masuk ke dalam rumah. Biar mereka habisin semua oleh2 yg dibawa sudah dibacain mantra pengasihan.

" Tok..tok..tok..' suara pintu kamar diketuk dari luar saat Joko lagi tiduran

" Siapa ya.." biasanya kakaknya.
" Aku lek.." suara itu Joko hafal. Romlah. Ia gegas membukanya. Tapi yg dilihat bukan Romlah. Tapi Euis. Pantesan manggil " lek/ om "
Gadis remaja itu masuk dan duduk di sebelah Joko di sofa sebelah ranjang.

" Mau tanya mata pelajaran apa?" tanya Joko sambil merangkul pundak gadis itu.

" Gak nanya apa2 kok lek." katanya sambil tersenyum manis seperti ibunya.

" Jadi maumu apa ? Minta duit ?"
Gadis itu menggeleng sambil tangannya meraba di pangkuan Joko
Sarung Joko yg longgar membuatnya bebas memegang sesuatu yg mendosol di dalamnya. Burung Joko yg mulai tegang.

" Burung lek besar ya.." kata gadis itu sambil meremas burung Joko.duhh Joko jadi bingung. Apakah ajianku telah masuk dengan sempurna ?

'' Kamu suka ?" tanya Joko sambil menyingkapkan sarung dan di dalamnya tidak pake celana dalam. Burung Joko seketika tampak sehat dan tegak.

" Hiii..gede amat burungnya lek. Boleh nggak aku pegang ?" tanya Euis senang.

" Kamu tadi pamit apa sama ibumu ?"

" Belajar ke rumah teman."

" Ya sudah..sekarang kamu konci pintu itu dari dalam.''" kata Joko. Gadis itupun patuh beranjak mengonci pintu kamar dari dalam. Lalu dengan sangat bergairah mendekat Joko yg sudah buka bagian bawah perutnya. Gadis itu langsung memegangi burung dan menjilati telornya. Lalu Joko mengusap kepala gadis itu dengan tangan kanan dan meraih pantatnya dengan telapak kiri. Ternyata gadis itu juga tidak pake celdam hingga diraba empuk sekali bokongnya. Tangan Jokopun menyingkap daster kecilnya dan meremasi miliknya yg masih polos tanpa rumput. Hhhhh...Joko mulai menghela nafas saat burung sudah dikocok tangan Euis sambil sesekali dijilat ujungnya. Nikmatnyaa... Baru pertama kali ini dia bisa menikmati tubuh seorang wanita dan masih muda pula. Ajian memang tak sia2 Joko melakukan puasa dan prihatin.

" Hhhhh...wes..wes..nduk." kata Joko saat Euis menyedot miliknya sangat kuat hingga Joko merasa geli dan crit.
Sedang gadis remaja itu malah berdiri menempelkan miliknya ke mulut Joko.

" Jilati dong lek.."
Joko menghela nafas saat harus menuruti kehendak Euis yg anak dari orang yg dulu menolak cintanya. Joko lakukan dengan senang hati sambil meremas seluruh dagingnya yg menggairahkan itu. Sampai usai ritual itu Euis tak mau pulang ingin tidur bersama lelaki tua itu. Tapi Joko memaksa gadis itu untuk pulang karena ia takut nanti dicari ibunya. Walau dalam hati Joko sesungguhnya juga ingin memelet Romlah yg dulu kemayu menghinanya. Joko sudah siap membaca mantra pelet untuk membuat Romlah bertekuk lutut kepadanya.

      "Nduk kamu harus pulang, nanti dicari ibumu"

      "Kan Euis udah pamit mau nginep di rumah temen" jawab Euis ngeyel. Akhirnya Joko mennyerah.

GUNA-GUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang