VL⁷ - Masa Lalu

31.5K 4.4K 490
                                    

Kocak bat dah komentar di chapter sebelah🤣
Aunty² wp pada ngehujat Luna

Tenang ya guys, masih awal. Ingat, Arsean aja nekat main bunuh-bunuhan, yakali anaknya enggak☺️🔪
Eh tapi kan bokap Luna juga ga kalah serem...

•••

"Aku mau kita berdua menikah besok," pungkas Arthur.

PLAK!

Velyn menampar keras pipi Arthur hingga membuat tangan pria itu terlepas dari pundaknya, beralih memegang pipi merah bekas tamparan Velyn.

Semua orang yang melihatnya pun tersentak kaget. Tak terkecuali Luna yang masih diam berdiri di depan pintu.

"WHAT THE FUCK ARE YOU DOING?!!" hardik Arthur.

Velyn menggigiti kuku jempolnya sebelum tangannya bergerak mengusap kasar pipi Arthur. "Maaf maaf!! Aku reflek menamparmu. A-aku masih trauma kau menyentuhku."

Baru saja tangan Velyn hendak menjauh dari pipi Arthur, secepat mungkin Arthur menahan tangan wanita itu agar tetap berada di pipinya.

"Aku suka dielus seperti ini," ucap Arthur lembut sembari berusaha tersenyum manis.

"Aku suka menendang burung," bisik Velyn se-pelan mungkin agar tak ada orang yang mendengarnya selain Arthur.

"Mana bakat akting mu? Kau tidak ingin berakting di depan orangtua kita?" Arthur balas berbisik.

Setelah dilihat-lihat, Velyn rasa ada yang tidak beres. Mengapa tiba-tiba Arthur jadi ikutan akting? Yang membuat Velyn merasa lebih aneh, pria itu malah ingin cepat-cepat menikah.

Ah, sudahlah. Bukannya semakin cepat menikah akan semakin bagus?

Velyn pun akhirnya mengangguki perkataan Arthur tadi.

"Tak apa, Nak. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Kau pasti masih trauma." Helen tersenyum lebar.

"Tampar saja Arthur sepuasnya jika dia berani macam-macam lagi." Richard melirik Arthur sinis.

Mendengar hal itu, kening Zara sedikit mengerut. "Trauma?"

Shit! Velyn lupa dengan masalah yang satu ini. Bisa-bisanya ia tidak memberitahu kedua orangtuanya terlebih dulu.

Sambil menggigit bibir bawahnya, Velyn merutuki dirinya sendiri. Benar-benar ceroboh!

"Bukannya anak Anda hamil?" Helen bertanya pada Zara.

Lagi-lagi Zara di buat terkejut. Tak hanya Zara, Luna pun juga tak kalah terkejut. Berbeda dengan Arsean yang memilih diam saja. Ia sangat kenal dengan anaknya yang satu ini.

"KAU HAMIL?!!" Suara Zara meninggi sambil berdiri dari duduknya.

"Ya, dia hamil," jawab Arthur santai.

Saat itu juga lutut Zara terasa lemas. Alhasil tubuh wanita paruh baya itu terduduk di sofa. Matanya masih membola, menatap Velyn tak percaya.

Melihat Mommy nya seperti itu, secepat mungkin Luna melangkah masuk, lalu duduk di samping Zara. Ia mengelus-elus pundak Zara upaya menenangkan Mommy nya itu.

Merasa curiga, diam-diam Arsean melirik Velyn sambil mengangkat kedua alisnya. Velyn yang langsung paham maksud Arsean pun buru-buru mengedipkan sebelah mata seakan memberikan kode pada Daddy nya bahwa semua ini hanya kebohongan.

"Ini sudah terjadi. Apa lagi yang mau disesali?" Arsean buka suara.

Velyn mengangguk ragu walau sebenarnya ia sedikit khawatir dengan keadaan Mommy nya.

VELUNA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang