VL³³ - Demam

27.6K 4.1K 1.7K
                                    

"Uhuk! Uhuk!"

Mendengar suara batuk dari arah samping refleks membuat Arthur membuka mata. Sesekali ia mengerjapkan matanya kala pancaran sinar matahari berhasil menembus jendela kaca, menyinari wajah bantalnya. Ia pun menoleh ke samping begitu tubuh istrinya bergerak tidak nyaman.

"Velyn?" Melihat sang istri yang bersembunyi di balik selimut, sontak Arthur menyikap selimut tersebut.

Detik selanjutnya, tampaklah sosok Velyn yang tengah berbaring menyamping dengan keadaan memeluk kakinya yang ia tekuk. Wanita itu terlihat menggigil seperti orang kedinginan. Bahkan wajahnya pun sudah terlihat pucat pasih.

Menyadari hal itu, buru-buru Arthur mengubah posisinya menjadi duduk. "Hey, ada apa denganmu?!" tanyanya sedikit khawatir.

Velyn tak menjawab. Ia justru menarik selimut tadi untuk menutupi tubuhnya lagi.

Tangan Arthur pun bergerak untuk memegang kening istrinya. "Oh shit, tubuhmu panas Velyn!!"

Tanpa basa-basi lagi Arthur segera melompat turun dari kasurnya. Dengan langkah jenjangnya, ia berjalan keluar dari kamar dan berlari menuruni anak tangga.

"JASON!! KAU DIMANA, SIALAN?!!" teriak Arthur dengan mimik wajah panik.

"AKU DI KAMAR MANDI, BOS!!" jawab Jason ikut berteriak.

Mendengar jawaban Jason dari arah kamar mandi bawah, secepat mungkin Arthur berlari menghampirinya dan langsung menendang pintu kamar mandi tersebut beberapa kali.

BRAK BRAK BRAK!!

"ASTAGA TUAN, JANGAN DIDOBRAK!!"

"CEPAT KELUAR!! ATAU AKU AKAN BENAR-BENAR MENDOBRAK PINTU INI."

Tak butuh waktu lama untuk Jason keluar dari kamar mandi tersebut. Ia keluar dengan keadaan rambut yang masih dipenuhi busa serta badan yang hanya tertutupi oleh jubah mandi.

"Ada apa, Tuan?" tanya Jason sembari menutup sebelah matanya yang sudah terkena busa shampo.

"Cepat panggil dokter!"

"T-tapi Tuan, a-aku belum selesai man—"

"Aku tidak peduli!" potong Arthur lalu menarik tangan Jason keluar dari penthouse nya. "Cepat bawa dokter ke sini sebelum Velyn kenapa-kenapa."

"Huh? Memangnya ada apa dengan Nyonya Velyn?" tanya Jason sambil menggosok kepalanya hingga menimbulkan busa yang lebih banyak.

"Badannya panas," jawab Arthur cepat.

Jason terkekeh pelan. "Astaga Tuan berlebihan sekali. Mungkin Nyonya hanya demam biasa."

"Aku khawatir, bodoh! Kau pun pasti akan khawatir kalau wanita mu sakit."

"Aku gay Tuan. Tuan lupa?"

Menggigit bibir bawahnya geram, Arthur sontak memutar tubuh Jason dan langsung menendang bokong pria itu.

"Aku menunggumu 10 menit. Kalau sampai lebih dari itu kau belum datang, saat itu juga aku akan memecat mu!" tegas Arthur sebelum menutup pintunya.

Jason hanya bisa memutar bola matanya malas sambil melenggangkan langkahnya pasrah. "Huh! Dari dulu Bos selalu mengatakan hal yang sama. Tapi nyatanya, aku tidak pernah dipecat juga. Untung saja gajinya tinggi. Jika tidak, mungkin sudah dari dulu aku meninggalkan bos sialan itu."

•••

Di lain tempat, di sebuah cafe yang bertepatan di pinggir jalan raya, terlihat sosok wanita tengah asyik menyeruput kopi sembari memandangi kendaraan yang berlalu lalang lewat jendela kaca besar yang ada di sampingnya. Sesekali ia memperhatikan jam tangannya dengan wajah masam.

VELUNA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang