VL⁵⁰ - Berakhir Malam Ini

24.8K 4.4K 2.2K
                                    

"JANGAN MENDEKAT, VELYN!!" teriak Arthur yang kini terbaring di atas kayu salib bersama beberapa orang yang mengikat tangan serta kakinya di kayu tersebut.

Dengan mata sembab yang sudah dipenuhi air mata, Velyn tak henti-hentinya meronta di dalam pelukan Daren. Rambutnya kian berantakan. Kini wanita itu terlihat seperti orang yang tidak waras.

"Lepaskan aku, Daren! Aku ingin menyelamatkan suamiku!!" Velyn menggigit tangan Daren, namun pria itu justru semakin mengeratkan pelukannya.

"Kau tidak boleh ke sana. Itu berbahaya." Daren bergumam.

"TETAPI SUAMIKU JUGA DALAM BAHAYA, DAREN! Ku mohon lepaskan aku..." Kaki Velyn melemas. Air matanya kembali mengalir untuk kesekian kalinya. "Lepaskan aku, Daren...."

Pria yang tengah memeluk Velyn itu pun langsung berjongkok sebelum mendekap tubuh wanita itu erat.

"Kau harus ikhlaskan dia, Velyn."

Velyn menggeleng tak berdaya sambil menangis histeris. "Dia Arthur ku... Dia tidak boleh pergi."

Suara isakan dari Velyn semakin menjadi. Hingga beberapa detik kemudian ia sontak membuka mata dan terbangun dari tidurnya.

Ternyata hanya mimpi.

Namun, Velyn seketika merasa aneh saat dirinya sesenggukan layaknya orang yang sedang menangis. Bahkan ia dapat merasakan kini air mata mengalir dari ekor matanya.

"Hanya mimpi, tapi kenapa terasa sangat nyata?" Velyn mengusap air matanya yang jatuh entah kapan.

Wanita itu pun segera mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur. Untungnya setelah bangun tidur Velyn sudah merasa keadaannya lebih baik.

Setelah kejadian siang tadi, Velyn benar-benar merasa lelah. Terlebih saat perutnya mengalami kontraksi yang berlebihan hingga membuatnya terpaksa harus tidur agar tidak merasakan sakitnya. Padahal kehamilannya bisa dibilang baru menginjak 7 bulan.

Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Sudah hampir empat jam Velyn tertidur pulas.

Tadinya ia tidur ditemani oleh sang suami. Tapi tunggu ... Kemana perginya orang itu?

"Arthur?!" Mata Velyn membelalak terkejut begitu tak melihat keberadaan pria itu disampingnya.

Sontak ia pun melompat turun dari kasur sebelum bergegas keluar dari kamarnya.

"ARTHUR!!" teriak Velyn sembari berlari menuruni anak tangga. "MARKO, JASON!!"

Tak mendengar sahutan dari ketiga pria itu membuat Velyn semakin diserang rasa panik.

Masih menggunakan kaus hitam serta celana jogger abu-abu milik Daren, Velyn kemudian melangkah menuju dapur. Berupaya mencari suami juga bawahannya. Sayangnya, wanita itu masih tak menemukan mereka.

Selanjutnya Velyn berjalan ke ruangan yang lain. Baru berapa langkah ia hendak memasuki ruang kerja Arthur, tiba-tiba saja pandangannya langsung mengarah ke satu ruangan dengan pintu yang terbuka.

Ruangan tempat koleksi senapan Arthur.

Dengan langkah jenjang, Velyn pun buru-buru mendekati ruangan itu. Tiba di sana, betapa terkejutnya ia saat melihat tubuh Marko dan Jason yang sudah terkapar di atas lantai.

"Marko, Jason?!"

Secepat mungkin Velyn berlari mendekati kedua pria itu. Matanya melebar memperhatikan keduanya. Kemudian, matanya tak sengaja menangkap sebuah kertas yang terletak di atas perut Jason.

Velyn mengernyit tipis sebelum meraih kertas tersebut dan membacanya dalam hati.

Tenang saja. Mereka berdua tidak mati. Mereka selamat dariku, tapi tidak dengan suamimu.

VELUNA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang