Epilogue

46 4 0
                                    

3 tahun kemudian...

Jinyoung menatap anak perempuan berumur 2 tahun itu dengan penuh kasih sayang. Tampak disebelahnya ada seorang wanita cantik yang merupakan istrinya. Melihat kedua perempuan yang ia cintai itu tertidur pulas, ia tersenyum hangat sambil membelai pipi gadis kecil itu.
"Gomapta.." ucap Jinyoung pelan.

Beberapa jam kemudian..

Jinyoung mengajak keluarga kecilnya itu untuk piknik. Hitung-hitung, mereka sedang quality time bersama.
"Appa, Yejin mau coklat." ucap Yejin manja.
"Yejin, kemarin sudah makan coklat. Nanti kau bisa sakit gigi." balas Jinyoung hangat.
"Yejin, kalau Yejin makan coklat nanti gigimu berlubang dan dicabut om dokter. Mau?"
Yejin menggeleng cepat sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan dan membuat kedua orang tuanya tertawa.
"Makanya jangan terlalu sering makan coklat. Ok?"
"Ok eomma." ucap Yejin imut.
Yeji mempersiapkan semuanya dan melihat Jinyoung yang sedang bermain bersama gadis kecilnya.
"Yejin dan Jinyoung adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan untukku. Mereka adalah obatku ketika aku penat. Aku memang pernah terluka karena hubunganku dan Jinyoung kandas ditengah jalan. Namun siapa sangka jika aku bisa bersamanya kembali? Aku yakin, Tuhan memang mempertemukan aku dan Jinyoung kembali untuk membangun hubungan yang lebih baik lagi. Gomapta Bae Jinyoung, gomapta Bae Yejin." ucap Yeji dalam hati sambil mengamati ayah dan anak itu sedang bermain.
"Aku memang pernah melakukan hal bodoh yang membuatku meninggalkan wanita yang aku sayangi hingga aku sempat salah dalam memilih pasangan. Tetapi, Tuhan tidak membiarkan aku terpuruk terlalu lama. Ia mempertemukan aku dengan orang yang pernah masuk dalam relung hatiku dulu. Berawal dan teman sebangku saat SMA, lalu menjadi sekertarisku di kantor dan sekarang ia menjadi istriku. Kini aku sudah memiliki seorang anak dari hasil pernikahanku. Aku senang bisa memiliki keluarga kecil yang utuh dan hangat. Gomapta Hwang Yeji. Gomapta nae saranghaneun ttal, Bae Yejin." ucap Jinyoung dalam hati sambil menggendong anak semata wayangnya itu.


~The end~

My Forever PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang