Part 40, Jealousy

23 6 0
                                    

Sebulan kemudian....
"Yeji, kalau sudah sampai disana kabari kami ya. Nanti ada bibi Tiffany disana yang akan menjemputmu." ucap Minhyun sambil menurunkan koper anaknya itu.
"Ne appa. Aku akan kabari appa, eomma dan eonnie nanti." balas Yeji yang sudah siap dengan tas ranselnya dan memegang kopernya.
Jujur saja hal ini merupakan hal terberat bagi Yeji untuk meninggalkan Korea. Terlebih lagi, Yeji sudah punya kekasih disini. Mau tidak mau, ia harus melakukan long distance relationship agar tetap terhubung satu sama lain.
"Yeji, jangan lupa kabari Jinyoung. Jangan buat dia merasa dibuang karena kamu sudah di Amerika." ucap Minhyun dengan sabar dan bijak.
"Iya appa. Pasti hehehe. Dia tadi sempat bilang kalau dia tidak bisa ikut mengantarku karena hari ini adalah ulang tahun Seochan. Jadi dia tidak bisa ikut." ujar Yeji.
"Ya sudah tidak apa-apa ya sudah hati-hati ya."
"Yeji, kalau sudah disana jangan lupa dengan budaya kita ya nak" ucap Huihyeon.
"Ne eomma."
Yeji memeluk ayah, ibu dan kakaknya itu dengan erat. Tanpa sadar, Huihyeon dan Yeji menitikkan airmata. Ini pertama kalinya ia melepas Yeji untuk studi di luar negeri. Syukur saja ada Hwang Miyoung, kakak Minhyun yang tinggal di Amerika bersama suaminya Diego Salvador Coriander yang merupakan pengusaha Berlian ternama Coriander corporation. Mereka di karuniai 2 anak yaitu Sammy Luciano Coriander atau biasa di panggil Sam Hwang dan Ryan Marciano Coriander atau biasa di panggil I.N Hwang. Nama Korea mereka adalah Hwang Hyunjin dan Hwang Jeong In.

Yeji pun berjalan di antrian untuk pengecekan tiket dan imigrasi. Setelah semua selesai, Yeji pun masuk ke ruang tunggu. Yeji menunggu sendirian disana. Karena bosan, ia pun mengabari Jinyoung via kakao talk. Tak lama Jinyoung pun menelpon Yeji.
"Yeoboseyo?"
"Babeun meoggeun ni?"
"Yak! Itu lagunya Nu'est tau. Hahaha... Ahm~ kau sedang apa?" tanya Yeji melalui panggilan telepon dari Jinyoung.
"Baru saja selesai makan bersama di ulang tahun Seochan. Seochan sedang bersama teman-temannya. Kau sendiri sudah di bandara?" tanya Jinyoung sambil menatap Vanilla latte pesanannya.
"Iya, aku sedang menunggu di ruang tunggu. Kau?"
"Aku sedang menunggu di Starbucks bersama Rowoon dan Kakak Ipar bibi Yiseul. Nanti siapa yang menjemputmu disana?"
"Ada bibiku. Nanti dia yang menjemputku."
"Ah, baiklah. Ok kalau begitu. Selamat menunggu. Hati-hati sayang"
"Iya. Bye"
Yeji menutup teleponnya. Tak lama kemudian, panggilan boarding Yeji pun terdengar. Yeji mulai bersiap dan masuk ke pesawat. Perjalanan pun dimulai.

Setelah sekian jam penerbangan, Yeji pun sampai di Los Angeles Amerika Serikat. Tiffany bersama keluarga kecilnya pun telah bersiap menjemputnya.
"Hello Yeji. Welcome to LA." ucap Tiffany ketika bertemu dengan keponakan kesayangannya itu.
Yeji pun tersenyum dan menyapa mereka.
"Hei Yeji. You look prettier now." ucap Sam.
"Ah, kau bisa saja."
"Hi Nunna." sapa I.N.
Ryan tidak bisa mengucapkan namanya sendiri ketika masih kecil. Sehingga I.N menjadi nicknamenya hingga saat ini.
"Eh, Hi I.N kau kurusan ya sekarang. Dan tambah imut." puji Yeji.
Mereka pun berjalan menuju penjemputan dan masuk ke mobil. Mereka bercerita dan bersenda gurau. Yeji menelpon ayahnya dengam menggunakan ponsel milik Tiffany karena nomor Yeji masih menggunakan nomor Korea dan Yeji mengatakan bahwa ia sudah dijemput oleh bibi Tiffany. Setelah itu, Yeji mengembalikan ponsel bibi Tiffany.

"Sudah lama tidak bertemu. Aku pangling melihatmu." ucap Sam.
"Sam, kau ini bisa saja. Kau juga tambah ganteng. Hehehe. Aku ingat dulu sewaktu SD, kita sering disangka pacaran karena saking dekatnya." ucap Yeji sambil mengingat masa lalunya saat Hyunjin bersekolah di Korea.
"Eh iya hahaha. Sampai aku membuat beberapa gadis sakit hati."
"Hyungkan Playboy."
"No, aku bukan Playboy ya."
"Tapi Hyung gonta ganti pacar 9 kali. Ini gadis ke 10 yang sudah hyung pacari."
"Hey! Don't open my card please! Kan baru pacar. Pacar 10 tidak apa-apa. Asal bukan istri yang 10." ujar Sam dengan bangga.
"Sam, if you have 10 wives daddy will kick you out from home." ucap Diego, paman Yeji.
"Oh Dad.. Come on. Handsome boy like me it's ok to have many wives. Eh. I mean many girlfriend." ucap Sam asal.
"What the heck Sam. Oh my boy. Hahaha daddy just joke. Ayah tau maksudmu hanya bercanda sayang." jawab sang ayah pelan.
"Aku saja baru pacaran 2 kali. Ini perempuan ke 2 yang ku pacari."
"Kalian sudah besar. Tidak apa-apa berpacaran. Asal, jangan sampai kalian merusak anak orang ya." ucap Tiffany bijak.
"Nah dengan itu Hyung. Hyung kan sudah pacari 10 gadis. Jangan sampai nanti salah satunya ada yang datang untuk minta pertanggung jawaban mu ya." ucap I.N sambil menjulurkan lidahnya.
"What the Heck! Aku tidak sebejat itu tau! Walaupun aku ini badboy tapi aku masih tau batasannya."
Yeji hanya menahan tawa melihat tingkah kedua sepupunya itu.

Selang beberapa lama kemudian, mereka berhenti di tempat pusat konsulat Korea Amerika. Mereka mengurus berkas Yeji dan memberikan nama Inggris untuk Yeji.
"Your English name is Lucy Hwang. You like it?" tanya Diego.
"Lucy? Wow that's nice name. Yes I Like it." jawab Yeji sambil tersenyum.
"Hi Lucy." sapa Sam.
"Hi Sam." jawab Yeji datar sambil tersenyum.
Yeji juga dibelikan nomor Amerika agar dapat berkomunikasi selama sekolah dan juga saat menghubungi mereka selama di Amerika.

Setelah mengurus semua berkas Yeji, mereka pun mengajak Yeji makan. Tak lupa, Yeji juga berfoto untuk ditunjukkan ke orang tuanya. Yeji berfoto dengan Sam dan menaruhnya di social medianya dengan caption 'My pumpkin Sam 🤗😘' ia lupa menuliskan 'cousin' disana. Ia juga lupa jika Jinyoung tidak mengenali Sam karena Yeji tidak pernah bercerita tentang Sam. Jinyoung melihat postingan Yeji di social media merasa kaget dan cemburu.
"Siapa Sam itu? Kenapa Yeji tidak pernah bilang padaku? Kenapa dia tidak bilang padaku jika dia sudah sampai di Amerika?" tanya Jinyoung dalam hati dengan perasaan terbakar.
Jinyoung terdiam dengan wajah yang badmood. Ia tidak ingat kalau Yeji pasti mengganti nomornya dengan nomor Amerika.

Apa yang terjadi selanjutnya??

-To be Continue-

My Forever PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang