Peter mendengar teriakan Yeji dari kejauhan. Seungmin pun juga ikut membantu.
"Peter, sepertinya itu suara Lucy." ucap Seungmin.
"LEWIS STOP!!!" teriak Yeji sambil mendorong badan Lewis dengan keras hingga Lewis jatuh. Lewis berdiri dan menahan emosinya. Wajah Lewis merah padam pertanda ia sangat marah.
Yeji yang masih takut berusaha menghindar dari cengkraman maut Lewis. Yeji mengambil balok kayu kecil dan melemparnya ke Lewis.
"Lewis.. Please.. Don't hurt me." ucap Yeji takut.
Yeji mundur hingga ia menabrak pintu. Lewis membuka sabuk pinggangnya dan mulai membunyikan sabuknya. Yeji terkejut melihatnya. Ia memegang gagang pintu tetapi tidak bisa terbuka.
"Gagang pintu gudang bergerak. Sepertinya itu Yeji." ucap Peter.
Mereka pun berjalan menuju gudang itu.
"TOLONG!!!" teriak Yeji kuat.
Lewis mendaratkan sabuknya hingga mengenai tangan Yeji. Lewis hendak mendaratkan sabuknya kembali pada Yeji tetapi Yeji menghindar dan tepat saat itu juga, pintu gudang terdobrak. Tangan Lewis yang sedang memegang sabuk dan hendak mendaratkan sabuknya pada Yeji tertahan oleh tangan Peter yang baru saja mendobrak pintu bersama Seungmin. Peter merebut sabuk tersebut dan melemparnya ke lantai.
"Hei! Jangan sok pahlawan ya!" ucap Lewis marah.
"Jangan beraninya dengan perempuan! Lawan aku dengan tangan kosong kalau berani!" teriak Peter kencang.
Lewis yang sudah menahan emosinya sejak tadi hendak mendaratkan tangannya pada Peter.
"STOP IT!" ucap Mr. Christopher, selaku pembina kedisiplinan.
"Lewis, kau berulah lagi?" tanya Mina yang merupakan ketua komite disiplin.Mereka pun menuju ruang komite disiplin. Yeji yang masih shock pun ditenangkan oleh beberapa anggota kedisiplinan yang lain.
"Lewis Seo! Ini kali kedua kau masuk ruang komite kedisiplinan. Dulu kau juga pernah masuk karena berkelahi dengan Peter kan?" tanya Mr. Christopher.
Mr. Christopher memang terkenal dengan disiplinnya yang tinggi dalam hal apapun. Mulai dari waktu, cara berpakaian, bahkan sampai peraturan yang berlalu dan etika di sekolah.
"Bisa jelaskan bagaimana kejadian ini bisa terjadi?" tanya Mr. Christopher.
Kezia yang dianggap dalang dari semua ini pun mulai menceritakan tragedi yang terjadi dengan memutar balikkan fakta. Ia mengatakan kalau dia sudah melarang Yeji untuk ke gudang belakang sekolah. Tetapi Yeji bersikeras untuk pergi kesana. Yeji shock bukan kepalang mendengar hal itu.
"No! You tell me if someone want to meet me at warehouse." ucap Yeji yang mencoba menahan tangisnya.
"No sir, she is lie! Lucy, why you do this to me? Aku sudah berusaha melarangmu tapi kau malah berbohong. Kau jangan melakukan playing victim Lucy!" ujar Kezia yang mulai meninggikan suaranya.
"Kezia You lie!"
"Lucy! Kezia salah apa? Dia melarangmu kesana karena dia takut kalau kau itu kenapa-napa. Apa itu salah? Kau yang jelas-jelas nekat untuk bertemu Lewis di gudang belakang sekolah kan?" tanya Vanessa yang sengaja menyudutkan Yeji.
"No sir! That's lie." ucap Yeji yang sudah tidak dapat membendung air matanya.
"Tapi aku yakin, sepupuku tidak akan melakukan hal sekotor itu. Lagipula bila dinalar dengan logika, untuk apa bertemu lawan jenis di gudang sekolah? Pasti ada yang ingin menjebak Lucy noona." ucap I.N kritis.
"Bisa saja mereka ada hubungan diam-diam kan." ujar Mia dengan cara mengompori beberapa orang yang ada disana.
"Aku baru mengenal Lewis tadi. Bagaimana bisa kami punya hubungan. Aku tidak bohong. Sungguh. Please. Believe me. I don't lie."
Yeji mulai menangis.
"Lucy. Don't cry." ujar Mina sambil memeluk Yeji.
"Lucy, bisa berikan keterangan tentang apa yang Lewis lakukan padamu?" tanya Mr. Christopher
"Tadi di gudang.. Hiks.. saat aku.. Mau keluar... Hiks... Pintu gudang terkunci.. Hiks.. Dan.. Hiks.."
Yeji tidak sanggup berkata apapun.
"Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia berbuat yang macam-macam?" tanya Seungmin tenang.
"Dia.. Hiks..."
"Katakan padaku apa yang dia lakukan padamu? Apa dia menyakitimu?" tanya Peter protektif.
"Peter tenanglah. Jangan emosi. Biarkan Lucy tenang dulu." jawab Mina selaku ketua komite disiplin.
"Lucy, minumlah dulu." ucap Mr. Christopher sambil memberikan air minum gelas kemasan pada Yeji.
Yeji meminum air tersebut dan mencoba menenangkan dirinya.
"Sudahlah, hukum saja dia. Dia pasti playing victim agar dibela." kompor Mia.
"Mia can you stop it please. Why you always provoking others to hate her? We don't know who's false here. Please. Let me make this situation calm n clear." ucap Mina tegas.
"I'm not provoking others. That's real." ucap Mia.
Mereka tidak menyadari ada seseorang yang mendengar kejadian di ruang komite disiplin.
"Kasihan sekali Lucy. Dia difitnah atas apa yang bukan dia lakukan. Aku tau dia anak baik. Tapi aku tidak tau bagaimana cara menolongnya." ucap salah seorang murid di luar sana dalam hati. Jujur saja, dia sangat tau semua yang terjadi.#flashback_on
"Kau tau apa yang harus lakukan kan?" tanya Mia.
"Tenang saja, aku tau koq. Bujuk Lucy agar mau ke gudang sekolah kan?" tanya Kezia balik.
"Good. Lewis sudah di gudang belakang sekolah kan?"
Kezia mengangguk mantap.
"Eh, Valencia mana? Kenapa dia tidak keliatan sejak tadi?" tanya Vanessa.
"Biarkan saja dia. Paling dia sedang rapat dengan anak olimpiade Sains yang lain. Kan dia koordinatornya." jawab Kezia.
"Lagipula dia hanya akan merusak rencana kita. Kalau bukan karena dia pintar, plus dia sering memberi kita tambang tugas, tidak mungkin dia masuk dalam gank kita. Toh mukanya juga pas-pasan. Aku heran dengan dia. Dia jadi lebih suka membantah sekarang. Mungkin aku perlu mencabut izin kerja ayahnya dulu baru dia bisa nurut." ucap Mia kesal.
"Atau ya mungkin dia punya masalah dan tidak mau kita tau." ucap Vanessa.
"Ya sudah, jalankan rencana sekarang."
Kezia mulai menjalankan aksinya. Mereka tidak menyadari jika Valencia merekam semua rencana Mia.
"Jadi mereka selama ini tidak membutuhkan aku? Dia membutuhkan aku untuk tugas saja." ucap Valencia dalam hati. Valencia mematikan hpnya yang merekam semuanya. Dengan hati-hati, Valencia mulai mengikuti mereka dan terjadilah kejadian di gudang tersebut.#flashback_off
"Aku akan simpan bukti ini, tapi... Bagaimana jika ayahku kehilangan pekerjaannya? Mia akan marah kalau tau akulah yang melaporkan kelakuannya." ucap Valencia dalam hati.
Valencia sangat bimbang. Ia ingin melaporkan kelakuan Mia. Tapi dia juga takut bila pekerjaan ayahnya hilang. Valencia mencoba berpikir jernih dan memutuskan untuk mengambil laptopnya dan memindahkan bukti tersebut ke dalam laptopnya. Tak lupa, ia mengunci file laptopnya.
"Bukti ini ku simoan dulu dalam laptopku. Bila waktunya tepat, aku akan melaporkannya pada Mr. Christopher.Sementara itu, kasus tersebut telah selesai didiskusikan. Karena pelaporan tersebut terjadi perbedaan pendapat dari kedua belah pihak, maka kasus Yeji dan Lewis ini masuk dalam redlist yang artinya kasus ini masih dalam pengusutan.
"Sir! This is unfair! Lewis hit Lucy with his belt as she share before. And why this bastard guy just get redlist? And Lucy is victim here. Why she get redlist too?" tanya Peter yang tidak menerima bila Lewis selaku tersangka dan Yeji selaku korban masuk catatan merah.
"Peter, watch your mouth. This is School area. We should get any proof to make this problem clear. Ok, now. Back to your class because breaktime was over." ucap Mr. Christopher.Semua pun kembali ke kelasnya. Saat hendak ingin ke kelas, Peter melihat tangan Yeji yang memar itu.
"Lucy, bisa kau ikut aku sebentar?" tanya Peter yang mulai mereda.
"Mau kemana?"
Yeji masih takut.
"Don't be afraid Lucy. I just want to medicate your hand." ucap Peter pelan dan tersenyum kecil.
Peter menarik tangan Yeji dan membawa Yeji ke UKS. Seungmin yang melihat Yeji yang pergi bersama Peter merasa cemburu. Ia bahkan kesal dengan dirinya yang sulit mengungkapkan perasaannya.Saat di UKS, Peter menyiapkan obat dan perlengkapan lainnya.
"Ahm, Peter.. Nanti aku obati dirumah saja." ucap Yeji pelan.
Peter menatap Yeji tajam. Yeji yang di tatap seperti itu merasa ia menbuat kesalahan besar pada Peter.
"Nurut saja!" ucap Peter mendalam.
Yeji pun diam dan membiarkan Peter mengobati luka memar di tangannya.
"Peter memang terlihat kasar dan brandal. Tapi dia punya sifat gentle dan baik." ucap Yeji dalam hati. Ia teringat dengan Jinyoung ketika Jinyoung mengobatinya dulu.
Merasa diperhatikan, Peter memalingkan wajahnya pada Yeji.
"Lucy, ada apa?" tanya Peter cuek.
Yeji pun tersadar.
"Ah, tidak. Aku hanya.. Masih shock saja." jawab Yeji pelan.
"Oh, maaf kalau tadi aku membuatmu takut. Aku hanya kesal dengan lelaki keparat itu!" ucap Peter cuek.
"Iya tidak apa. Maaf kalau aku lancang. Kenapa kau sangat membenci Lewis?" tanya Yeji sedikit takut.
"Dia yang memulai duluan." jawab Peter singkat.Akankah Yeji mengetahui semuanya? Dan bagaimana kebenaran dari kasus ini?
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forever Promise
FanfictionBanyak yang bilang cinta itu beda tipis dengan benci. Ketika rasa benci yang kita miliki bergeser menjadi cinta, itu tandanya orang itu telah berhasil mengubah pandangan kita. Cinta membutuhkan komitmen dan saling percaya. Walaupun jarak dan waktu m...