Semua murid melihat kejadian itu. Mereka pun dibawa ke ruang komite disiplin.
"Jelaskan kenapa kalian membully Yeji. Kalian tau kan sekolah tidak pernah mengajarkan perbullyan disekolah. Ryujin, apa kau dalang dibalik kasus ini?" tanya Jaehwan Seonsaengnim, pembina komite disiplin sekaligus wali kelas XI IPA B.
"Bukan Seonsaengnim. Bukan aku, ahm.."
Ryujin melihat ke arah Sei dan Sihyeon.
"Sebenarnya... Hmm.." ucap Sei takut.
"Sudah jujur saja! Jejak rekam bullying kalian semua sudah ada." marah Jihoon.
"Jihoonie, kau harus sabar. Ini masih dalam proses." ucap Woojin selaku ketua komite disiplin.
Tiba-tiba terdengar teriakan Lia yang tertangkap oleh wakil ketua OSIS."Kau harus bertanggung jawab dengan perbuatanmu!" tegas Seo Seonghyuk sambil menyeret Lia ke ruang komite disiplin.
Jaechan dan Jinyoung pun juga ikut kesana. Jinyoung ikut karena Jaechan yang membujuknya dengan harapan, dia bisa tau yang Sebenarnya jika Yeji tidak bersalah.
"Ada apa ini?" tanya Jaehwan Seonsaengnim.
"Lia terbukti merusak loker atas nama Hwang Yeji. Dan dia juga pernah melakukan tuduhan pencurian kepada Yeji." jawab Seo Seonghyuk.
"Lia juga yang meminta kami membully Yeji." ungkap Sei.
"Kau ini benar-benar keterlaluan Lia! Yeji begitu baik denganmu kenapa kau malah membencinya? Kasus ini, orang tuamu perlu tau. Aku yakin ibumu sebagai pemilik sekolah ini pasti tidak akan menolongmu." tegas Somi.
"Jadi dalang semua ini adalah Lia? Ibunya harus tau. Kasihan kalau sekolah ini tercoreng nama baiknya." ucap Jaehwan Seonsaengnim.Sambil menunggu ibu Lia datang, Jaehwan Seonsaengnim menyelesaikan kasus perbullyan Yeji terlebih dahulu. Setelah kasus tersebut selesai, Sei, Sihyeon dan juga Ryujin meminta maaf pada Yeji. Yeji pun memaafkan mereka. Sei, Sihyeon dan Ryujin diizinkan untuk kembali ke kelas mereka masing-masing. Tak lama setelah itu, Jung Soo Jung, pemilik sekolah sekaligus ibu dari Lia datang ke ruang komite disiplin.
"Ada apa dengan Lia? Katanya, dia ada masalah?" tanya Soojung.
"Lia terbukti melakukan perbullyan pada Yeji. Buktinya ada di map ini. Dan ini videonya." ucap Jaehwan Seonsaengnim sambil memberikan bukti-bukti yang ada.
Jaehwan Seonsaengnim memutarkan video CCTV dimana Lia menyiram Yeji di toilet. Lalu membuka loker Yeji dan menyuruh temannya memasukkan sampah serta gambar horror ke dalamnya. Sayang ketika Meja Yeji dicoret-coret, buktinya tidak ada karena CCTV di kelas XI IPA A rusak."Lia! Apa2an ini? Kau mau membuat eomma malu? Jangan mentang-mentang kau anak pemilik sekolah, kau bisa seenaknya Lia. Kenapa kau lakukan ini?" tanya Soojung dengan sedikit emosi.
"Tidak hanya itu Seonsaengnim. Aku juga punya bukti kalau Yeji bukan pencuri." ucap Seonghyuk.
"Bagaimana bisa kau tau kalau Yeji bukan pencuri? Kau kan di kelas XII Seonghyuk. IPS lagi. Mana mungkin kau bisa bilang seperti itu?" tanya Sir Daniel.
Seonghyuk pun mulai menceritakan kejadian itu.
"Saat itu..."#flashbackon
Seonghyuk baru saja keluar dari toilet pria menuju lab komputer. Ketika ia kembali ke lab komputer, ia melewati kelas XI IPA A yang pintunya terbuka. Ia melihat sesosok perempuan dengan gelagat yang mencurigakan.
"Mau ngapain ya anak itu? Jangan-jangan dia mau mencuri." ucap Seonghyuk dalam hati.
Seonghyuk mengambil ponselnya dan merekam kejadian itu secara tersembunyi. Tampak seorang anak perempuan sedang membuka tas temannya dan mengambil dompet pemilik tas itu.
"Aku akan masukkan dompet Jinyoung ini ke tas Yeji. Dengan begitu, Yeji akan dituduh mencuri." ucap Lia.
Seonghyuk menghentikan rekamannya dan pergi dari sana.#flashbackoff
"Begitu ceritanya. Dan ini videonya" ucap Seonghyuk sambil memberikan bukti video yang ada di HPnya.
Terkejut bukan kepalang semua orang yang ada disana ketika melihat video Lia tersebut.
"Tidak hanya itu, tadi pagi Lia melemparkan bola ke kepala Bae Jinyoung hingga Jinyoung mimisan. Aku diam-diam merekammu juga Lia." ucap Daehwi.
"Tidak, itu tidak benar. Yeji yang melemparkan bolanya dengan mengarahkan tanganku. Jinyoung, percayalah padaku. Yeji itu kan sudah mengambil dompetmu. Tidak mungkin kau bisa percaya dengan seorang pencuri kan?" tanya Lia sambil memegang tangan Jinyoung.
"Jangan bohong Lia! Yeji melarangmu mengambil bola karena Dongho Seonsaengnim belum datang. Lalu kau melemparkan bola itu hingga kena kepala Jinyoung kan?" tegas Daehwi.
"Tidak itu tidak benar. Jinyoung, kau percaya denganku kan?" ucap Lia dengan cara memaksa agar Jinyoung mempercayainya.
"Cukup Lia! Aku muak dengan sikapmu. Semua sudah terbukti! Gara-gara kau, aku jadi membenci orang yang salah!" marah Jinyoung sambil menghempaskan tangan Lia kasar.
"Aku lakukan ini karena aku menyukaimu Jinyoung! Dan aku tidak suka kalau kau dekat dengan Yeji!" teriak Lia.
Semua orang kaget mendengar kalimat yang keluar dari mulut Lia. Mereka tidak habis pikir, Lia melakukan itu karena perasaan.
"TAPI AKU TIDAK MENYUKAIMU LIA! AKU TIDAK SUDI MENARUH HATI DENGAN ORANG YANG BENAR-BENAR JAHAT SEPERTIMU! PENGFITNAH!" marah Jinyoung.
Lia yang geram langsung menampar, memukul dan menjambak rambut Yeji.
"INI SEMUA GARA-GARA KAU!!" marah Lia.
Jinyoung dengan sigap memisahkan Yeji dan Lia. Ia membawa Yeji keluar dari ruang basecamp dan membawanya ke UKS. Ada beberapa memar di tangan Yeji dan ada tanda merah di pipi Yeji akibat di tampar Lia."Lia cukup! Kau sangat berbeda dengan kakakmu Choi Yoojung! Eomma tidak mau tau! Mulai hari ini, kau keluar dari sekolah ini dan mulai homeschooling!" tegas Soojung.
"Eomma! Aku ini anak eomma! Aku pemilik sekolah ini, jadi aku berhak melakukan apapun di sekolah ini!" marah Lia.
"Itu dulu! Mulai hari ini kau tidak usah ke sekolah lagi!"
Jung Soo Jung sangat tegas dengan anaknya. Ia bahkan tidak pandang bulu dengan siapapun itu. Bila anak itu salah, dia akan memberikan sanksi tegas termasuk dengan anaknya sendiri. Hal ini dilakukan agar menepis stigma yang mengatakan 'anak pemilik sekolah bebas melakukan apapun dan tidak akan diusir dari sekolah.' karena ia tidak mau nama sekolah jelek karena ia tidak dapat mengajarkan anaknya etika dengan baik.
"Daniel, aku minta maaf tentang kelakuan anakku selama ini. Terima kasih sudah menjadi wali kelas untuknya." ucap Soojung.
"Sama-sama Hagyo daepyonim (pemilik sekolah). Untuk berkasnya Lia, biar saya siapkan dulu atau?" tanya Sir Daniel.
"Tidak perlu, nanti biar saya sendiri saja yang mengurus berkas kepindahan Lia. Kalau begitu, saya permisi." jawab Soojung.Kasus pun selesai. Bagaimana nasib Yeji?
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forever Promise
FanfictionBanyak yang bilang cinta itu beda tipis dengan benci. Ketika rasa benci yang kita miliki bergeser menjadi cinta, itu tandanya orang itu telah berhasil mengubah pandangan kita. Cinta membutuhkan komitmen dan saling percaya. Walaupun jarak dan waktu m...