Mia dan kawan-kawan pergi meninggalkan Yeji yang sudah memar itu. Sam merasa traumanya kambuh kembali. Ini kali ketiga ia melihat korban perbullyan di depan matanya dan kali ini sepupunya sendiri yang menjadi korban.
"Hyung, ayo kita bawa Lucy noona ke rumah sakit." ucap I.N
Sam menggendong Yeji dan I.N membawa tas Yeji. Valencia pun juga ikut membantu. Ia membawa tasnya dan ikut bersama Sam, I.N dan Belle. Belle merasa sedikit takut. Ia ingat bagaimana Mia dan ganknya memperlakukan dia. Dan sekarang, dia harus melihat korban selanjutnya di depan matanya.
"Belle? Are you afraid?" tanya I.N
"Yes, I remember when I got this situation too. Lucy eonnie don't deserve this. She is kind person." jawab Belle.
"Don't worry baby. My cousin will be fine." ucap I.N pelan.
"I hope so honey." ucap Belle.Sesampainya di rumah sakit, Yeji pun mulai diperiksa dengan dokter.
"Dokter, bagaimana keadaan sepupu saya?" tanya Sam panik.
"Ms. Lucy mengalami kritis. Ada luka lebam di beberapa bagian tubuhnya akibat benturan keras atau mungkin pasien terkena hantaman benda keras dan ada sedikit pergeseran di lututnya." jawab dokter Louis, dokter pribadi ayah Sam dan I.N.
"Does she can heal?" tanya Sam.
"I can't make sure. But, we still pray for her." jawab dokter Louis.
Sam menitikkan air mata. Dia dan Lucy sudah sangat akrab sejak kecil layaknya kakak adik pada umumnya. I.N pun demikian. Ia tidak tega melihat sang kakak menangis.
"Hyung, Lucy noona pasti baik-baik saja." ucap I.N
"Maafkan teman-temanku ya. Tapi jujur, aku tidak terlibat dalam kasus ini. Aku justru mau menolong Lucy." ucap Valencia.
"Tidak apa-apa Valencia. Aku salut kau berani melawan Mia." balas Sam.
"Aku sudah bilang dengannya untuk hati-hati. Karena aku yakin, dia pasti akan terkena masalah. Bahkan.. Bisa jadi, ayahnya tidak akan bisa menolongnya lagi." ucap Valencia.
"Biarkan dia mendapatkan balasannya. Aku sudah tidak peduli lagi dengannya. Toh, dia hanya mantan yang tidak pantas ku kenang. Dia pernah membully Belle, lalu Rina. Bahkan dia mempermalukan Rina di muka umum. Dan sekarang, sepupuku sendiri. Entah apa yang dia inginkan dariku." ucap Sam.
"Sam, Mia melakukan itu hanya karena dia tidak mau Mina cemburu. Padahal kalau ku amati, Mina justru sangat akrab dengan Lucy."
"Dia hanya ingin kembali pada oppa. Makanya dia melakukan segala cara agar oppa kembali pada Mia eonnie." ucap Belle.
"Aku tidak akan jatuh ke tangan manusia seperti Mia. Aku sudah tidak bisa memaafkan orang seperti dia." ucap Sam tajam.
"Oh ya, katanya noona punya bukti kasus ini. Bisa kami lihat?" tanya I.N
"Kalian liat dulu saja di dalam kamar Lucy. Tapi jangan ribut ya. Aku mau urus administrasi dulu. Dan telepon papaku." jawab Sam.
Mereka pun masuk ke ruangan Yeji sedangkan Sam mengurus administrasi rumah sakit. Sam pun menelpon sang ayah jika dia di rumah sakit.Di ruangan Yeji..
Valencia membuka laptopnya dan membuka video bukti kejahatan Mia.
"Benar-benar keterlaluan Mia noona. Ckckck. Boleh aku copy videonya? Biar bisa ku laporkan ke ketua komite disiplin. Agar bisa langsung diusut." ucap I.N
"Sure, you can."
I.N mengambil flash disk dari tasnya dan mulai mengopy file buktinya dan menyimpan kembali flash disk nya. Tak lama, Sam pun datang ke kamar Yeji.
"Hyung, bukti videonya sudah ada di flash disk ku. Nanti aku berikan ke Mina noona selaku ketua komite kedisiplinan." ucap I.N
"Ah iya, jangan sampai hilang ya. Besok bisa kau berikan padanya. Aku mau lihat buktinya." ucap Sam.
Sam pun meminjam laptop Valencia untuk melihat bukti perlakuan Mia. Sam mengeraskan rahangnya seraya mencoba menahan amarahnya. Ia pun kembali menatap Yeji yang sedang terbaring lemah di kasur rumah sakit.Selang beberapa lama, orang tua Sam dan I.N pun datang. Mereka terkejut melihat keadaan Yeji. Sam pun menceritakan semuanya pada orang tuanya.
"Ini harus segera di tangani. Jika tidak, nama sekolah bisa hancur." ucap Tiffany.
"Ma, I will meeting with the others at discipline committees to make this problem clearly." ucap I.N semangat.
"I feel so shock to know about this problem. I hope she will better soon." ucap Diego.
Tanpa terasa, waktu menunjukkan pukul 6 sore. Valencia dan Belle pun berpamitan dengan keluarga Sam. Setelah mereka keluar dari kamar Yeji, Sam duduk di sebelah Yeji yang masih terbaring lemah itu.
"Hyung, ayo kita pulang dulu untuk ambil baju. Lalu datang lagi kemari." ucap I.N
"No, I won't. I wanna take care Lucy here." balas Sam.
"Tidak apa, biar Sam disini saja. Kita pulang dulu untuk ambil pakaian. Kalian tidak ada ulangan kan besok?" tanya Tiffany.
"Aku tidak ada koq ma." ucap Sam.
"Aku besok presentasi biologi." ucap I.N
"Kalau begitu, Ryan saja yang pulang biar dia fokus belajar."
"Baiklah. Tapi besok aku kesini boleh kan?"
"Sure you can."
Mereka pun berpamitan dengan Sam. Tinggallah Sam sendiri disana. Ayah ibu dan adiknya sudah keluar dari ruangan tersebut dan pulang.
"Lucy, I'm sorry. I can't take care of you." ucap Sam sambil memegang tangan Yeji yang masih belum siuman.
Tanpa sadar, Sam menitikkan air matanya lagi. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga sepupunya dengan baik.
"Maafkan aku. Maafkan aku Lucy." ucap Sam lirih.
Tiba-tiba, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Yeji. Dengan sigap Sam mengelap air matanya dan membuka pintu kamar tersebut.
"Mina? Seungmin? Dari mana kalian tau aku disini?" tanya Sam.
"Aku habis kontrol gigi di dokter. Kalau Seungmin sedang menemui kakaknya, dokter Kim Woojin. Ah maksudku, dokter Jacob." ucap Mina.
"Tadi juga aku bertemu I.N dan orang tuamu. Katanya Lucy kritis. Jadi sekalian kami kesini." ucap Seungmin.
"Iya. Dia kritis akibat benturan atau hantaman benda keras. Lalu, ada pergeseran di lututnya" ucap Sam.
"Maafkan ulah sepupuku ya. Jika dia harus dikeluarkan dari sekolah, kau boleh men-drop out-kan dia Sky." ucap Mina.
"Iya Seungmin, lagi pula buktinya sudah ada pada Valencia dan I.N. Aku sudah melihat semuanya. Kita harus membuat dia jera. Jika tidak, akan ada korban berikutnya."
Seungmin melihat Yeji yang masih terbaring lemah di kasur tersebut diam-diam merasa sedih melihat orang yang dia sayangi terbaring lemah.
"Dia anak baik. Tapi aku tidak sangka masih ada orang jahat berhati setan yang tega menyakiti anak sebaik Lucy Hwang." ucap Seungmin dalam hati.
Seungmin membuang nafas pelan.
"Baiklah, besok kita rapatkan bersama masalah ini. Ini sudah keterlaluan. Bahkan pak kepala sekolah selaku ayah Mia harus tau perbuatan Mia. Aku akan mengeluarkan anak yang terkibat pada kasus ini." ucap Seungmin.
"Tapi, disana ada Lewis. Lewis kan sudah Kelas XII. Apa itu berlaku?" tanya Sam bingung.
"Aku harus lihat videonya dulu nanti aku akan bicarakan dengan kakekku. Bagaimanapun, kakekku perlu tau tentang ini. Aku tidak bisa memberikan keputusan tanpa ada banding dari kakekku." jawab Seungmin.
"Jangan beri ampun pada Mia. Ini sudah ketiga kalinya dia berbuat seperti ini. Aku tidak akan membelanya lagi." ucap Mina yang juga sudah muak dengan kelakuan sepupunya itu.
"Semoga semua ini bisa cepat selesai. Dan Lucy cepat sadar." ucap Sam sambil melihat Yeji yang terbaring lemah.Keesokan harinya, pertengkaran yang hebat pun terjadi antara Mina, Valencia dan Mia.
"KAU INI TIDAK TAU DIUNTUNG! KAU TIDAK BISA PUNYA TEMAN TANPA AKU VALENCIA! SADARLAH! DENGAN INI CARAMU BERTERIMA KASIH?" maki Mia sambil mencekik Valencia.
Mina mencoba melerai mereka berdua. Setelah mereka terpisah, Mia mendorong Valencia hingga jatuh. Tidak tahan melihat kelakuan sepupunya itu, tiba-tiba...PLAK!
Sebuah tamparan keras menyambar pipi Mia. Semua anak yang berada di koridor tersebut menoleh ke arah mereka bertiga dengan tatapan kaget.
"JAGA SIKAPMU MIA! AKU SUDAH LAMA MENAHAN EMOSI UNTUK SIKAPMU YANG SEPERTI INI! ASAL KAU TAU! SAM SUDAH TAU SEMUA KELAKUANMU PADA LUCY! MAU SAMPAI KAPAN KAU BERUSAHA MEREBUTNYA? BAHKAN LUCY BUKAN SELINGKUHAN SAM! DIA SEPUPUNYA!" Maki Mina dengan suaranya yang besar.
Baru kali ini seorang ketua komite disiplin yang terkenal baik, imut dan bersahabat dengan siapapun berubah menjadi singa ganas hingga berani menampar sepupunya sendiri di muka umum. Sam dan kawan-kawan yang baru saja melintas di koridor tersebut sangat terkejut melihat Mina yang bernafas penuh emosi. Mia yang tidak terima sepupunya menamparnya langsung mendorong Mina hingga punggung Mina menabrak tembok. Mia mencekik Mina dengan keras. Sam menarik Mia menjauh dari Mina.
"Hentikan perbuatanmu Mia! Apa kau tidak puas membuat orang lain celaka? Kau pernah membuat Belle masuk rumah sakit. Kau juga pernah membuat Rina trauma untuk bersekolah hingga akhirnya dia menjalankan home schooling dan terapi traumatik, lalu kau membuat sepupuku kritis hingga masuk rumah sakit. Dan sekarang kau mau menyakiti Mina yang merupakan sepupumu sendiri? Mau berapa orang lagi kau sakiti Mia? Huh? Apa itu belum cukup bagimu?" tanya Sam emosi.
"Aku tidak akan berhenti menyakiti siapapun sebelum kau kembali padaku! Bahkan jika aku harus membunuh Mina sekalipun! Jika aku tidak bisa mendapatkan dirimu kembali, maka tidak ada yang boleh mendapatkanmu juga!" teriak Mia.
"Sampai kapanpun, aku tidak akan kembali padamu Mia! Jangan mimpi! Berani kau menyakiti Lucy ataupun Mina, aku pastikan kau akan menginap dalam jeruji besi!" marah Sam.Sam memang tidak pernah marah. Ia hanya mengeluarkan sindiran tajam pada orang yang tidak ia sukai. Tapi kali ini, Mia benar-benar keterlaluan. Tidak hanya menyakiti Lucy yang merupakan sepupunya, tapi juga Mina yang merupakan kekasih Sam. Dan entah apa yang membuat Mia keukeuh untuk tetap bertahan mengejar Sam.
"Ada apa ini ribut-ribut? Semua, masuk ke kelas masing-masing. Kecuali kalian berempat!" ucap pak kepala sekolah, Han Jun Young ditemani Seungmin dan Kim Taewoo yang kakek dari Kim Seungmin sekaligus pemilik sekolah JYP International School. Mereka pun berjalan menuju ruangan kedisiplinan. Untuk membahas masalah ini.
Apakah Mia akan lolos kali ini? Atau justru, sebaliknya?
-To be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forever Promise
FanfictionBanyak yang bilang cinta itu beda tipis dengan benci. Ketika rasa benci yang kita miliki bergeser menjadi cinta, itu tandanya orang itu telah berhasil mengubah pandangan kita. Cinta membutuhkan komitmen dan saling percaya. Walaupun jarak dan waktu m...