Sepanjang pelajaran Yeji hanya diam. Beberapa guru pun sangat bingung dengan Yeji saat ini. Entah apa yang sedang Yeji pikirkan.
"Yeji, kau kenapa? Sejak tau ku perhatikan kau diam saja." ucap Daehwi.
Yeji menggelengkan kepalanya pelan. Yeji mengerjakan tugas yang di berikan oleh Sungwoon Seonsaengnim, guru Biologi.
"Daehwi, aku ingin tanya. Ada apa sih dengan orang-orang hari ini? Kenapa mereka menatapku dengan penuh kebencian?" tanya Yeji sedikit bingung.
"Hmm, entah Yeji. Aku juga tidak tau. Mungkin mereka iri denganmu." jawab Daehwi santai.
Yeji hanya tersenyum kecil dan kembali mengerjakan tugasnya. Tak terasa, bel tanda istirahat pun berbunyi. Dengan malas dan terasa berat, Yeji pun berjalan keluar dari kelasnya. Ia berjalan menuju lokernya dan ia kaget ketika menemukan pesan misterius bergambar hantu dan monster separuh manusia dari seseorang yang tidak ia ketahui siapa. Bahkan ia terkejut ada beberapa sampah di lokernya. Yeji benar-benar kaget. Baru kali ini ia dibully seperti ini.
"Yeji?" panggil Chaeyeon.
Yeji pun menoleh ke arah Chaeyeon.
"Yeji, kau kenapa? Ini.. Lokermu kenapa kotor begitu?" tanya Chaeyeon.
"Aku tidak tau Chaeyeon. Tadi pagi aku kena siram saat aku berada di toilet. Dan sekarang aku mendapatkan gambar misterius dan sampah di lokerku. Aku tidak tau siapa yang melakukannya." jawab Yeji bingung
"Aku yakin, ini pasti ulah anak kelasmu. Karena hanya teman kelasmu yang punya kumpulan kunci loker kelas. Ckckck benar-benar keterlaluan anak itu. Semoga saja cepat ketahuan ya pelakunya." ucap Chaeyeon.
Somi dan Nancy yang baru saja lewat juga ikut terkejut melihat loker Yeji yang begitu kotor. Yeji benar-benar bingung siapa yang tega membully-nya dan apa salah yang dia lakukan sampai ia harus mendapatkan perbuatan seperti itu. Sebelum dibersihkan, Somi selaku anggota komite disiplin memotret loker Yeji beserta bukti pesan misterius yang ia dapatkan dari lokernya.
"Yeji, tenang saja. Aku bisa mengurus ini. Kita harus tau siapa pelakunya. Supaya jangan ada korban lain yang terkena bully. Pokoknya kalau ketahuan siapa pelakunya, komite disiplin dan ketua OSIS punya hak untuk menentukan dia di keluarkan atau hanya di scorsing saja." ucap Somi tegas.
"Iya, baru kali ini loh ada kasus bully seperti ini lagi. Semoga pelakunya cepat tertangkap. Ya sudah kita bersihkan loker Yeji saja dulu. Biar bisa istirahat nanti." ucap Nancy.
Mereka pun membantu membersihkan loker Yeji yang kotor karena sampah yang peneror itu lakukan. Setelah selesai, Somi memegang bukti tersebut dan memasukkannya ke dalam map jejak rekam bullying Lila International high school.
"Bukti pertama sudah ada. Sekarang kita ke kantin yuk. Anak-anak lain pasti sudah menunggu kita." ucap Chaeyeon.
Mereka pun berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, Yeji benar-benar tidak nafsu makan.
"Yeji? Kau kenapa?" tanya Woojin yg baru saja datang dari kelasnya.
"Ada orang yang mengotori lokerku. Tapi aku tidak tau siapa yang lakukan." jawab Yeji.
"Kurang ajar betul. Tapi tenang saja, komite disiplin ada aku Somi dan Nancy. Somi, buktinya sudah ada?" tanya Woojin.
Somi mengangguk dan menunjukkan map bukti bullying.
"Simpan dan qt rapatkan di ruang komdis. Ya sdh skrg kita makan dlu saja ke kantin." jawab Woojin.
Mata Yeji berkaca-kaca. Ia benar-benar tidak tau apa salahnya sampai-sampai ia mendapatkan bullying seperti ini."Yeji.. Jangan nangis." Ucap Chaeyeon sambil memeluk Yeji.
"Tenanglah Yeji, kami akan berusaha menemukan siapa pelakunya." ucap Woojin.
Yeji hanya mengangguk dan mengelap air matanya. Ia pun berjalan menuju kantin.
"Yak, kenapa lama sekali?" tanya Jihoon.
"Yeji? Kau habis nangis?" tanya Daehwi.
"Ada orang yang mengotori loker Yeji dan meneror Yeji entah siapa itu. Tapi bukti sdh ku masukkan buktinya ke dalam map jejak rekam bullyingku." jawab Somi.
Mereka mengambil makan siang kecuali Yeji yang lagi-lagi membawa bekal sendiri. Itupun, ia tidak nafsu makan sejak kejadian terror itu.
"Yeji, makanlah. Nanti kau sakit." ucap Jihoon yang sejak tadi melihat Yeji diam dan melamun.
Yeji yang mendengar suara Jihoon tersentak dan tersenyum kecil pada Jihoon.
"Iya nanti aku makan Jinyoung. Eh." ucap Yeji sambil menutup mulutnya. Ia tidak sengaja memanggil nama Jinyoung pada Jihoon.
"Eh? Jinyoung? Wah... Kau diam-diam merindukan kakek peyotmu itu ya? Kenapa kau tiba-tiba menyebut namanya?" ganggu Jihoon.
"Wah, nenek lampir jutek mulai menyukai kakek peyot menyebalkan ya?" usil Jaechan.
"Eish, tidak. Aku tidak sengaja menyebut namanya." ucap Yeji malu.
"Jangan-jangan 2 minggu di rumah sakit bersama Jinyoung ada benih-benih cinta." ujar Jihoon.
"Aish. Sudah-sudah."
Yeji tersenyum kembali dan malu. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya jika saat ini dia benar-benar mulai menyukai Bae Jinyoung."Nah begitu donk. Kau tersenyum lagi Yeji." ucap Chaeyeon.
Yeji tertawa kecil. Setelah selesai makan, ada kecurigaan dari Somi dimana Lia dan Ryujin sudah tidak pernah berkumpul dengan mereka.
"Eh, kalian merasa tidak kalau Lia dan Ryujin belakangan ini tidak pernah kumpul dengan kita?" tanya Somi
"Eh iya ya, Lia belakangan ini malah kebanyakan bergabung dengan anak IPS bersama Ryujin. Mungkin karena sedivisi di OSIS ya. Tapi, harusnya dia kumpullah sebentar dengan kita." ucap Daehwi.
Woojin teringat saat Lia langsung meninggalkan mereka saat beberapa waktu yang lalu. Tapi bukan berarti ia mencurigai Lia sebagai pelaku perbullyian.Akankah terungkap siapa yang merupakan dalang dari perbullyian ini? Siapakah pelaku yang sesungguhnya? Dan apa motifnya?
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forever Promise
FanfictionBanyak yang bilang cinta itu beda tipis dengan benci. Ketika rasa benci yang kita miliki bergeser menjadi cinta, itu tandanya orang itu telah berhasil mengubah pandangan kita. Cinta membutuhkan komitmen dan saling percaya. Walaupun jarak dan waktu m...