Part 43, Turbulence of relationships (2)

15 5 0
                                    

Yeji melihat tangan lelaki itu dan mendangak melihat wajahnya. Ini sangat berbeda ketika ia menabrak Jinyoung saat masih di Korea dulu.
"Lelaki ini manis juga. Dia terlihat lebih ramah dari Jinyoung." ucap Yeji dalam hati.
"Hello? Are you okay?" tanya lelaki itu sambil menjentikkan jari depan wajah Yeji.
"Ahm, hi. Yeah I'm okay. So.. Sorry.." jawab Yeji linglung.
Lelaki itu hanya tersenyum dan membantu Yeji berdiri.
"Thank you."
"It's okay. Oh yeah, I'm Seungmin Kim." ucap Seungmin hangat.
"Ahm, Hi. I'm Lucy Hwang. My friend at Korea call me Yeji." ucap Yeji.
"Hey, Lucy. What are you doing here?" tanya Sam.
"Aku, mengurus berkasku bersama paman Diego. Aku akan sekolah disini juga." jawab Yeji.
"Wah, akhirnya bisa bersekolah dengan Nunna." ucap I.N
"Kalian saling kenal?" tanya Seungmin.
"She is my Cousin bro." Jawab Sam.
"Ah..." ucap Seungmin singkat sambil tersenyum.
"Your cousin so pretty a~" ucap Peter Han dengan logat Malaysianya.
"Yak! Aku tidak akan mengizinkanmu dekat dengan sepupuku. Kau kan playboy." ucap Sam.
"Hyung, kau juga playboy tau." ujar sang adik.
"Hey, what are you doing here? Go to your class!" ucap seorang guru yang berasal dari Australia. Yeah~ siapa lagi kalau bukan Mr. Christopher Lee, guru Bahasa Inggris sekaligus pembina kedisiplinan di JYP International School.
Mereka pun berpamitan dengan Yeji dan masuk ke kelas masing-masing. Yeji menahan tawa ketika Peter menoleh ke belakang untuk melihatnya dan memberikan wink pada Yeji.

Setelah urusan selesai, Yeji pun ikut berkeliling dengan pengurus sekolah dan paman Diego. Lingkungan sekolah tersebut membuat Yeji teringat dengan masa sekolahnya di Korea. Setelah itu, mereka pun mengukurkan seragam untuk Yeji dan urusan pun selesai. Mereka Meninggalkan sekolah tersebut dan pergi ke butik milik Tiffany. Hal itu di lakukan paman Diego agar Yeji tidak bosan sendirian di rumah.
Yeji mencoba beradaptasi dengan lingkungannya yang benar-benar baru. Tiba-tiba, ia mendapat pesan dari Jinyoung.
'Tidak perlu minta maaf. Semua sudah terjadi. Jujur saja aku cemburu. Kau tidak pernah menceritakan siapa Sam itu. Kau juga tidak mengabari keadaanmu. Mungkin kau sudah tidak membutuhkan aku. Semoga kau bahagia disana.
-Bae Jinyoung-'

Yeji terkejut melihat pesan itu. Ia tidak sangka Jinyoung akan melakukan hal itu. Yeji pun membalasnya.
'Aku benar-benar minta maaf Jinyoung. Sam adalah sepupuku. Maaf aku tidak pernah bercerita denganmu. Maaf juga aku tidak mengabarimu. Jujur aku dan Sam tidak ada hubungan apa-apa. Kami sepupu. Tolong percaya denganku.'
Lagi-lagi Jinyoung hanya membaca pesan tersebut. Akhirnya Yeji mencoba melepaskan bebannya sejenak. Ia mencoba tidak memikirkan Jinyoung. Ia membiarkan Jinyoung bernafas sebentar agar Jinyoung bisa menjernihkan kepalanya. Yeji menyibukkan dirinya agar tidak mengingat kesalahannya.

Beberapa jam pun berlalu, Sam dan I.N pun pulang. Mereka datang bersama teman-teman gank mereka, yang bernama Skz (Smart Korean Zone).
"Hi mom, Hi Lucy."
"Hey Pumpkin. Hey.. The boys are here."
"Hello aunty."
"Bibi aku ingin mengajak Lucy jalan boleh?" tanya Peter.
"Yak! Sejak tadi kau selalu menyebut nama Lucy. Syukur dia tidak tersedak tau." jawab Sam sambil mencubit Peter.
"Ish, dia kan cantik. Wajarlah kalau aku mengajaknya jalan."
Peter memang tidak bisa melihat gadis cantik. Naluri playboynya berjalan bila bertemu gadis cantik apalagi yang tergila-gila padanya asal jangan mengejarnya dengan agresif.
"Hey playboy! Stop teasing my cousin!" ucap Sam sambil memeluk sepupunya itu.
"Kalian seperti orang pacaran." ucap Seungmin.
Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala Yeji. Ia teringat dengan Jinyoung tentang kecemburuannya.
"Yak. Kami sepupuan koq. Hahaha tenang saja. Mina sudah tau koq kalau Lucy sepupuku." ucap Sam.
Yeji mendorong tubuh Sam pelan.
"Sam, aku bukan bantal guling." ucap Yeji.
"Oh, sorry sorry." ucap Sam sambil melepaskan pelukannya.
Peter berjalan di sebelah Yeji. Yeji hanya diam dan tahan tawa. Bahkan Peter mencoba menggandeng tangan Yeji. Tapi Seungmin menarik tangan Peter.
"Heh, tanganmu jangan nakal Peter."
"Ck! Kau ini nakal ya!"
Sam menggandeng tangan Yeji.
"Don't try to touch my cousin."

Mereka berpamitan dan mengajak Yeji berjalan bersama mereka. Mereka menjadi sorotan terutama Yeji.
"Aku seperti berjalan dengan bodyguard."
"I will protect you." ucap Peter dengan gaya playboynya.
Yeji melihat Peter dengan seksama dan melontarkan senyum manisnya.
"Kalau di lihat-lihat, Peter ini anaknya lucu juga. Baik, manis, dan juga lebih hangat dari Jinyoung." ucap Yeji dalam hati.

Apakah Yeji akan jatuh ke pelukan Peter? Atau justru ia mempertahankan hubungannya yang menggantung dengan Jinyoung hingga Jinyoung memutuskan bahwa mereka akan berakhir atau tidak?

-to be continue-

My Forever PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang