Part 20, The truth untold

26 6 0
                                    

"Permisi." ucap seorang lelaki yang mengetok pintu.
Yeji menoleh ke arah orang tersebut. Yeji terkejut melihat lelaki di depan pintu tersebut.
"Dia kan lelaki yang aku tabrak kemarin? Darimana dia tau kelasku disini?" tanya Yeji dalam hati.
Siapakah lelaki itu...

#flashbackon

"Jwiseonghamnida." ucap Yeji sambil membungkukkan badannya.
"Ne, Gwenchana. Lain kali hati-hati ya." ucap lelaki tersebut.
Yeji meninggalkan tempat tersebut dan menuju kelasnya.
"Anak itu bukannya yang pernah keluar dari kamar mandi dengan keadaan basah kuyub?" tanya lelaki itu dalam hati.
Ia pun diam-diam mengikuti Yeji untuk mengetahui dikelas manakah Yeji berada.
"Sepertinya tadi aku lewat sini. Bukankah ini kelasnya Lia Choi anak pemilik sekolah? Ternyata dia sekelas dengan Lia." ucapnya pelan.
Ia terus membuntuti Yeji. Terkejutnya ia melihat tempat duduk yang Yeji duduki persis dengan tempat Lia mengambil dompet Jinyoung dan memasukkannya ke dalam tas Yeji yang dia rekam diam-diam.
"Jadi, anak itu duduk disana? Wah kasihan anak itu kena fitnah. Aku harus beritau yang sebenarnya. Tapi, apa dia percaya? Kan aku baru mengenalnya. Lagipula, aku tidak tau nama anak itu. Atau aku laporkan ke bagian komite disiplin saja ya? Biar kasus ini cepat selesai. Kasihan kalau dia dituduh menjadi tersangka, padahal dia tidak bersalah." ucap lelaki itu dalam hati.

#flashbackoff

"Ah, ya. Ada apa ya?" tanya Yeji sambil menghampiri lelaki tersebut.
"Maaf sebelumnya, aku Seo Seonghyuk dari kelas XII IPS 2. Aku, wakil ketua OSIS di sekolah ini. Oh ya, namamu siapa?" tanya Seonghyuk hangat.
"Aku, Yeji. Hwang Yeji. Ahm, ada apa oppa?" tanya Yeji.
"Hmm ada 1 hal yang mau ku katakan. Ini terkait kasusmu. Dengar-dengar, kau dituduh mencuri kan?" tanya Seonghyuk hati-hati.
Yeji terkejut ketika seorang wakil ketua OSIS mengetahui kasusnya. Yeji hanya tertunduk dan sedih. Yeji mengangguk pelan.
"Sudah, jangan sedih. Nanti aku akan mencoba beritau komite disiplin. Aku ada merekam perbuatan pelaku yang membuatmu jadi tertuduh. Dengan begitu, kasusmu selesai." ucap Seonghyuk.
Tampak dari kejauhan Jinyoung yang baru saja keluar dari UKS berjalan menuju kelasnya. Ketika hendak sampai di kelasnya, Jinyoung melihat Seonghyuk ada di depan kelasnya sedang bercerita dengan Yeji. Entah mengapa hati Jinyoung seperti terbakar ketika melihat Yeji dan Seonghyuk.
"Kenapa aku merasa terbakar melihat Yeji dengan Seonghyuk hyung? Saat ini aku memang membenci pencuri itu. Tapi, kenapa begini?" tanya Jinyoung dalam hati.
"Bagaimana caranya oppa mendapatkan rekaman pelaku? Kan CCTV kelasku rusak."
"Aku merekamnya secara manual. Ya seperti hidden camera di reality show. Dia tidak tau. Tenang saja, kasusmu akan cepat selesai."
"Gomapseumnida Sunbaenim." ucap Yeji sambil membungkukkan badannya.
"Hahaha, kau ini lucu Yeji. Santai saja, panggil saja Seonghyuk/oppa. Supaya akrab." balas Seonghyuk sambil mengelus kepala Yeji.
Jinyoung yang melihatnya dari jauh tambah panas melihat kejadian itu. Tapi bukan Jinyoung namanya kalau tidak gengsi.

"Ya sudah, aku kembali ke kelas ya. Jangan sedih lagi." ucap Seonghyuk sambil tersenyum hangat pada Yeji.
Yeji pun senyum dan mengangguk. Seonghyuk meninggalkan kelas XI IPA A. Sedangkan Yeji kembali ke tempat duduknya. Yeji membersihkan kembali mejanya. Setidaknya ia sudah lega karena seorang wakil ketua OSIS punya bukti siapa dalang dibalik semua ini. Dengan begitu, ia berharap kasus ini cepat selesai dan namanya bisa bersih kembali.
"Jadi kau meminta pembelaan dengan wakil ketua OSIS dengan cara mendekatinya dengan mesra?" tanya Jinyoung sambil masuk ke kelas dan menuju tempat duduknya.
Yeji hanya diam dan membersihkan mejanya tanpa menghiraukan Jinyoung.
"Yak! Kalau orang bicara didengarkan!" marah Jinyoung sambil menggebrak meja.
"Kau bilang aku hanya boleh bicara denganmu saat pelajaran saja kan?" tanya Yeji yang mulai kesal.
"Tapi aku yang berbicara duluan padamu, jadi kau harus menjawab!"
"Kau tidak suka aku dekat dengan Seo Seonghyuk oppa? Kenapa? Kita tidak ada hubungan apa-apa kan selain teman sebangku?" tanya Yeji tajam.
Kalimat itu membuat Jinyoung terkejut. Ia tidak sangka Yeji akan mengatakan perkataan setajam itu. Tapi Jinyoung tidak bisa marah karena memang kenyataannya mereka hanya teman sebangku.
"Tapi kau harus sadar diri! Kau itu pencuri! Jangan merusak nama baik Seonghyuk hyung dengan citra burukmu!" marah Jinyoung.
"Justru Seonghyuk oppa sendiri yang bilang kalau bukan aku pencurinya! Kalau kau tidak percaya ya sudah, aku tidak masalah koq." ucap Yeji santai.
Yeji keluar dari kelasnya meninggalkan Jinyoung sendirian. Tanpa sengaja, Yeji menabrak Ryujin hingga baju Ryujin basah.
"Apa kau tidak bisa menggunakan matamu? Kau ini benar-benar!" Ryujin hendak menampar Yeji. Tapi tangannya tertahan oleh seseorang.
"Jihoon?" ucap Ryujin kaget.
Jihoon menghempas tangan Ryujin kasar.
"Jangan karena kau anak OSIS kau bisa seenaknya! Aku sudah tau semuanya Ryujin! Kau bersengkongkol dengan Lia untuk membully Yeji kan?" tanya Jihoon dengan suara yang besar.
Ryujin terkejut mendengar perkataan Jihoon. Mendengar keributan itu, tim komite disiplin serta Daehwi dan Chaeyeon datang ke tempat kejadian.
"Oh, jadi kau yang membully Yeji?" tanya Chaeyeon yang mulai kesal.
"Tidak! Aku tidak melakukannya!" jawab Ryujin sambil menutupi kesalahannya.
"Tidak usah mengelak lagi Ryujin! Bukti semua sudah ada! Sekarang ikut aku!" ucap Jihoon sambil menarik Ryujin.
Ryujin meronta agar terlepas dari Jihoon. Tapi genggaman Jihoon sangat kuat. Jihoon membawa Ryujin masuk ke ruang komite disiplin. Sei dan Sihyeon sudah ada di dalam bersama Nancy, Sir Daniel dan Jaehwan Seonsaengnim.

Apakah catatan kriminal sementara Yeji akan dimusnahkan secara permanen? Dan apa sanksi yang akan didapatkan Tersangka perbullyian ini?

-to be continue-

My Forever PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang