Part 50, Yeji's Dilemma and Problem

16 5 0
                                    

Yeji melihat lelaki itu menahan tangan Mia.
"S.. Sam?" ucap Yeji terkejut.
"Sam? Lepaskan tanganku! Aku ingin beri pelajaran pada perempuan jalang ini!" marah Mia yang berusaha melepaskan tangannya dari Sam.
Sam mencengkram tangan Mia erat.
"Gadis yang kau bilang perempuan jalang itu adalah sepupuku. Apa kau punya bukti kalau dia jalang?" tanya Sam tajam.
Yeji tidak sangka melihat Sam yang bisa marah seperti itu.
"Aku memang tidak punya bukti. Tapi dia kan selalu dekat dengan banyak lelaki. Dasar wanita murahan!" marah Mia.
Mendengar kata wanita murahan, Yeji teringat dengan Jinyoung yang memakinya dengan kata itu. Yeji berkaca-kaca dan berlari dari sana, Peter yang baru saja selesai bingung dengan apa yang terjadi. Peter mengejar Yeji dan membiarkan Sam berurusan dengan Mia.
"Watch your mouth Mia. Bukankah dirimu lebih murahan hmm? Putuskan hubungan kita demi lelaki yang lebih popular dan lebih kaya dariku? Lalu ketika dia sakit kau tinggalkan dia dan membully semua gadis yang dekat denganku agar aku mau denganmu. Hey, sadarlah. Kau bisa seperti ini karena jabatan ayahmu selaku kepala sekolah. Kau lupa kalau kau hampir di keluarkan dari sekolah ini oleh Seungmin? Kau juga hampir tinggal kelas sewaktu kelas X dulu kan?" ucap Sam dengan savage.
Mia sangat malu mendengar semua ucapan Sam. Tapi bukan Mia namanya kalau tidak tebal muka.
"Iya memang, aku tau. Tapi selama ayahku menjadi kepala sekolah disini aku berhak melakukan apapun. Termasuk menyakiti sepupumu itu." ucap Mia.
"Kau lupa sepupumu Mina yang sekarang adalah pacarku adalah ketua komite disiplin di sekolah ini? Namamu bisa semakin rusak karena catatan hitammu. Kalau kau berani menyentuh sepupuku. Kau liat saja nanti. Ku pastikan Seungmin akan membuatmu keluar dari sekolah ini secara permanen." ucap Sam sambil menghempas tangan Mia kasar.
Sam mengambil tasnya dan tas Yeji dari dalam kelas. Sam berjalan menuju ruang Osis karena ada rapat Osis. Oh ya, belum ku beritau. Sam adalah ketua OSIS di sekolah ini. Dan Felix adalah wakil ketua OSIS. Tidak banyak yang tau jika Felix bagian dari anak OSIS karena Felix adalah orang yang sangat low profile.

Bagaimana keadaan Yeji?

Yeji pun sampai di balkon belakang sekolah. Ia mengelap matanya yang sejak tadi menangis. Entah apa yang salah dalam dirinya hingga 2 orang memanggilnya dengan sebutan wanita murahan. Pertama Jinyoung mengucapkan kata itu ketika putus dari Yeji. Dan sekarang, Mantan pacar sepupunya yang mengatakan kata itu hanya karena hal sepele.
"Lucy~" panggil seorang lelaki dari belakangnya.
Yeji mengelap air matanya dan berpura-pura tidak ada apa-apa.
"Peter?"
"Tell me what happened to you?" tanya Peter pelan.
"Ahm, nothing Peter. I.." jawab Yeji terhenti.
"Don't lie! Tell me the truth. Does Mia hurt you?" tanya Peter sambil menatap Yeji tajam.
Merasa diperhatikan dengan tajam, Yeji pun mengakui pada Peter.
"Mia.. Mia marah denganku. Dan dia bilang aku ini wanita murahan." jawab Yeji pelan.
"What? Hey, listen. Kau itu orang baik. Dia yang jahat. Asal kau tau ya. Dia putus dengan Sam karena ulahnya sendiri. Dia memutuskan Sam demi lelaki lain yang lebih kaya dan popular. Lalu saat pacarnya sakit, Mia meninggalkan lelaki itu dan ingin kembali dengan Sam." ucap Peter.
Yeji mencoba menenangkan dirinya.
"Aku sedikit trauma dengan kata itu." ucap Yeji pelan.
"Trauma kenapa? Cerita saja." ucap Peter.
"Ahm, kemarin.. Aku baru saja putus dari kekasihku. Dia marah hanya karena aku foto dengan Sam. Dan aku lupa mengabari dia kalau aku sudah sampai di Amerika. Dan ketika putus, dia bilang aku ini perempuan murahan." ucap Yeji perih.
Peter merasa geram. Sekasar-kasarnya dia berperilaku, dia tidak pernah melontarkan kata-kata sekasar itu pada perempuan termasuk pada Angela.
"Lelaki macam apa dia itu? Dimana-mana, yang namanya lelaki jantan itu tidak pernah mengeluarkan kata kasar pada wanita." ucap Peter geram.
Yeji terkesan dengan Peter. Ia tidak sangka jika Peter yang bertampang playboy dan kasar ternyata bisa lembut dan gentle. Yeji merasa dilindungi oleh Peter. Yeji juga senang memiliki teman yang bisa melindunginya.
"Lucy, kalau ada apa-apa bilang saja padaku." ucap Peter.
"Thank you." balas Yeji sambil tersenyum menatap Peter.
"Santai saja." ucap Peter sambil mengelus rambut Yeji.
"Ayo kita ke kelas untuk ambil tas."
Saat mereka hendak ke kelas, Sam sudah keluar dan membawa tas mereka.
"Kalian dari mana?" tanya Sam.
"Balkon sekolah. Ahm.. Kami... Kami tidak buat macam-macam koq." jawab Yeji sedikit takut jika Sam marah.
"Tenanglah, aku sudah tidak marah koq. Hahaha." ucap Sam sambil tersenyum.
"Kau mengerikan juga kalau marah." ucap Yeji.
"Siapa yang tidak marah jika orang yang tidak salah dibilang murahan?" tanya Sam
"Orang sebaik dirimu. Tidak pantas diperlakukan begitu. Sudah, ayo pulang." sambung Sam.
"Peter, terima kasih ya. Sudah mau menemaniku." ucap Yeji.
Peter hanya tersenyum dan wink ke arah Yeji.
"Ehem, matamu Peter Han." ujar Seungmin yang entah datang dari mana.
"Ish! Kau ini benar-benar seperti setan pengganggu." balas Peter.
"Hey, kalian tidak pulang?" ujar Felix.
"Ini aku mau pulang. Oh ya, duluan ya semua." pamit Sam.
Sam, Yeji dan I.N pun berjalan ke mobilnya dan bersiap untuk pulang. Sesampainya di rumah, Yeji benar-benar kaget karena baru kali ini ada lelaki yang amat perhatian padanya. Ia juga shock ketika mendapatkan perlakuan tidak enak dari anak kelas lain yang membesarkan hal sepele.

3 bulan kemudian...

Yeji mulai terbiasa dengan situasi di sekolahnya. Ia juga mulai memiliki banyak teman. Tapi entah mengapa, Mia terus saja menjadikan Yeji bulan-bulanan yang harus dia musnahkan. Entah apa salah Yeji padanya. Padahal Yeji sudah meminta maaf dan Sam juga sudah memberitahu padanya kalau Yeji adalah sepupunya.
"Lucy, kau tunggu disini sebentar ya." ucap Mina.
Yeji hanya mengangguk. Yeji sedang duduk sendirian menunggu temannya. Disaat itu, ada seseorang yang hendak menyiram Yeji dengan jus jeruk. Tiba-tiba ada seseorang yang menghadangnya.
"Hey! Aku tau kau mau membully dia lagi kan?" tanya Peter tegas.
Yeji yang terkejut langsung menoleh ke belakang.
"Yak! Aku hanya ingin memberikan minum untuk dia. Memangnya tidak boleh? Aku mau berteman dengan dia. Aku sudah keluar dari GlowShine." jawab Kezia, salah satu anak Glowshine.
"Peter? Ada apa ini?" tanya Yeji.
Peter menggeser badannya agar Yeji bisa mundur. Yeji pun berdiri dari kursinya.
"Ahm, aku.. Kezia. Aku keluar dari Glowshine karena Mia sudah tidak membutuhkan aku lagi. Katanya, aku tidak berguna dalam grup." Jawab Kezia ya masih memegang jus jeruk itu.
"Astaga, kenapa dia jahat begitu? Ah, lebih baik kau duduk dulu saja." ucap Yeji pelan.
Kezia pun duduk. Peter pun ikut duduk di sebelahnya.

Apakah Kezia benar-benar keluar dari GlowShine? Atau ini baru tahap awal yang di rencanakan oleh Mia dkk?

-to be continue-

My Forever PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang