09(Ajakan Geng Lion)

103 104 31
                                    

Hai haiii gimana kabar kalian semua?

Jangan lupa votment nya ya⭐📝

Selamat membaca....

Boby baru saja sampai di parkiran sekolah. Bertepatan dengan itu, ke empat teman-teman nya pun sampai. Mereka saling menyapa lalu berjalan beriringan menuju kelas.

Saat melewati kelas XII IPA 2, Zira, Luna dan Meisya keluar membawa baju olahraga masing-masing di tangan nya. Pagi ini ada jadwal mereka berolahraga.

"Eh my hanny bunny, Luna." Seru Zidan membuat ketiga cewek itu berhenti. Luna memutar bola matanya malas. "Mau olahraga ya?"

Luna mengangkat sebelah bibir atasnya. "Menurut lo?"

Zidan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sembari cengengesan. "Ya iya sih keliatan nya mau."

"Eh, Bob! Lo kok malah pergi?!" Ucap Zira dengan suara sedikit keras saat Boby, Irfan, Reza dan Nauval melangkah pergi. Sementara Zidan masih menggoda Luna.

"Ra, kamu mau kemana?" Meisya menahan lengan Zira yang ingin berlari. "Kita mau olahraga loh, nanti di hukum sama pak Deno gimana?"

"Iya, Ra. Mending kita sekarang ganti baju, nanti lagi kalau mau ganggu Boby." Cegah Luna.

"Kan belum bel, sebentar aja kok. Ya?" Tanya Zira meyakinkan. Mau tak mau Luna dan Meisya pun mengangguk pasrah.

Dengan secepat kilat, Zira langsung mengejar Boby yang sudah hilang dari pandangan nya. Ia tahu kemana cowok-cowok itu pergi. Tentu nya ke kelas mereka.

"Boby," Zira tersenyum ceria ketika melihat Boby, Irfan, Reza dan Nauval sedang duduk di tangga dekat kelas cowok-cowok itu.

"Lo mau apa sih ngejar-ngejar Boby terus? Gak ada kerjaan banget. Gak capek emang?" Tanya Nauval sewot.

"Ihhh lo iri ya gue deketin Boby terus?" Zira balik bertanya.

"Apaan sih. Ya kali gue iri di deketin cewek murahan kaya lo."

Zira mematung tak percaya saat Nauval mengatakan hal yang membuatnya sangat menusuk hati. Tapi sebisa mungkin, Zira menutupi nya dengan senyuman.

"Gak usah di masukin ke hati ya, Ra. Mungkin si Nauval gagal move on sama lo, makanya omongan dia gak bisa di atur dulu." Ucap Reza seraya merangkul Nauval yang berada di samping nya.

"Ah gapapa kali, santai." Balas Zira dengan santai nya.

"Heh! Lo lagi lo lagi." Jessi mendorong bahu Zira sedikit kencang. Cewek ittu keluar dari kelas bersama kedua teman nya.

"Apaan sih lo Jess tiba-tiba sewot mulu? Lagi pms lo?" Tanya Zira.

"Udah gue bilang, jangan deket-deket Boby lagi. Dia itu gak suka sama lo, bahkan gue sakitin lo di depan nya aja dia gak peduli. Ya kan?"

"Nih, gue siram lo pakai air aja dia gak akan peduli."

Zira menganga ketika Jessi dengan sengaja menyirami sebotol air dingin ke atas kepala nya. Jessi dan kedua teman nya tertawa puas sementara ke empat cowok itu terkejut. Hingga Reza refleks berdiri ingin menghentikan Jessi. Namun Luna lebih dulu mendorong Jessi untuk menjauh dari Zira.

"Lo kenapa sih Jess, hah?! Cuman masalah Boby kan, iya?!" Bentak Luna tepat di depan wajah Jessi yang sedang tersenyum miring.

"Bilangin sama temen murahan lo, jangan suka caper sama Boby." Jessi mendorong bahu Luna dengan jari telunjuk nya. "Boby itu jelas-jelas gak peduli perasaan temen lo sama sekali."

Luna menoleh pada Boby yang hanya diam memperhatikan nya.

"Lo kenapa diem aja sih?!" Tanya Luna dengan intonasi suara yang meninggi karena kesal. "Lo cegah Jessi kek supaya gak semena-mena sama Zira. Cowok macam apa lo!"

Boby Boys [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang