Happy reading and keep enjoy ya^^
Jangan lupa votment nya😗
Jam pelajaran kedua sudah berlangsung sejak sepuluh menit yang lalu. Kini kelas XII IPA 2 melaksanakan olahraga di lapangan outdoor SMA Elang. Tema olahraga kali ini adalah sepak bola, sebelumnya olahraga ini telah di lakukan oleh perempuan dan kini giliran pria yang bermain di lapangan. Wanita hanya beristirahat dan menonton saja di tepi lapangan.
Dari arah kejauhan, Zira tidak terus saja memperhatikan Boby yang sedang duduk bersantai bersama teman-teman nya. Tanpa di sadari, Luna yang berada di samping nya menepuk pundak Zira beberapa kali, namun hal itu sama sekali tidak di gubris oleh teman nya yang sedang melamun.
"Ra!" Kali ini Luna menepuk pundak Zira dengan kencang hingga tersentak kaget. "Kantin, ayok!"
"Apa sih? Ngagetin aja ih!" Kesal Zira seraya memegangi dada nya yang sempat berdetak kencang akibat terkejut.
"Lagian di panggilin dari tadi bengong mulu." Ucap Meisya sembari terkekeh pelan.
"Gue itu lagi liatin cowok ganteng si batu es." Timpal Zira sembari menunjuk ke arah Boby dengan dagu nya. "Tuh!"
"Mana?" Tanya Luna saat mengikuti arah pandang Zira. Tidak ada cowok yang Zira maksud di sana. "Gak ada."
"Kamu halu ya, Ra?" Tanya Meisya. Zira memanyunkan bibirnya kesal seraya melipat kedua tangan di depan dada.
"Nggak kok, tadi beneran ada Boby di sana sama temen-temen nya lagi duduk." Balas Zira dengan serius.
"Ya udah deh. Sekarang kita ganti baju terus ke kantin." Ajak Meisya lalu bangkit dari duduk nya.
"Emang udah boleh istirahat ya?" Tanya Zira yang langsung di angguki Luna juga Meisya.
"Udah dong. Lo sih ngelamun mulu, eh bukan deh tapi ngehalu mulu. Sampai istirahat pun gak sadar." Balas Luna sembari terkekeh pelan, kemudian ia menggaet tangan Zira dan Meisya untuk pergi dari tempat itu.
Saat Ketiga cewek berjalan di tepi lapangan, tanpa sadar sebuah bola mengarah ke mereka. Zira yang menyadari keberadaan bola itu akan mengenai siapa, dengan cepat ia menarik Meisya dan menggantikan posisi teman nya agar dia yang terkena.
"AWAS!" Teriak salah satu pria yang berada di tengah lapangan.
Bugh.
Bola itu berhasil menghantam dengan sangat keras pada kepala Zira hingga tubuhnya hampir terjatuh jika Luna tidak sigap menahan nya. Luna bersimpuh di tanah karena harus menahan Zira yang sudah tidak sadarkan diri.
"Ra! Bangun, Ra!" Luna menepuk-nepuk pipi Zira, namun teman nya itu sudah terlanjur menutup mata nya.
"Zira, ayok bangun, Ra." Ucap Meisya yang sudah berjongkok dan berusaha membantu menyadarkan Zira.
Dari arah tengah lapangan, seorang murid cowok yang tadi telah menendang bola ke sembarang arah dan beberapa cowok lainnya yang tadi berada di tengah lapangan itu berlari menghampiri Zira, Luna dan Meisya. Hal itu tak lepas dari perhatian murid-murid lain yang sedang berlalu lalang di sekitar koridor sekolah. Mereka semua langsung menghampiri dan melihat kejadian yang sudah terjadi. Terlebih, Boby dan keempat teman-teman nya pun ikut melihat nya.
"Heh, Ramdhan! Lain kali kalau main bola yang bener dong!" Sarkas Luna berapi-api pada teman satu kelas nya itu. Ia tahu pasti cowok itu tidak sengaja menendang ke arah Zira, tapi Ramdhan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Maaf Lun, gue gak sengaja sumpah." Ramdhan mengangkat jari telunjuk dan tengah nya dengan raut wajah bersalah.
"Lo harus tanggung jawab, bawa Zira ke UKS." Titah Luna.
![](https://img.wattpad.com/cover/266634751-288-k713154.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boby Boys [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA SOBAT] Kalian orang2 baik💘 _____ Semesta yang misterius telah mendekatkanku dengan seseorang yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Dan seharusnya aku bersyukur atas kejutan itu. Hanya dengan hadirnya kamu, aku mengerti...