28(Kasihan/Perhatian?)

65 57 87
                                    

Holaaa semuaa🦋

Sebelum baca, vote nya dan komen di setiap paragraf oke😻

Happy reading-!

Pergerakan Zira yang sedang berdiri di balik pintu tak sengaja diketahui oleh nenek Yola. Beliau sedikit menyipitkan matanya ke arah pintu untuk melihat jelas orang tersebut.

"Siapa di sana?" Suara nenek Yola membuat atensi Boby dan Meisya mengikuti arah pandang nya.

Sementara Zira tersentak kaget, hingga lamunan nya pun buyar. Sial. Nenek Yola menyadari keberadaan nya yang sedang bersembunyi di balik pintu.

Alhasil, mau tak mau Zira menampakkan dirinya dari balik pintu. Ia tersenyum kaku dan menunduk malu. "Ini Zira nek."

"Ya Allah Zira? kirain nenek itu siapa. Kamu ngapain di luar? Ayok masuk. Nih ada Meisya juga," ucap nenek Yola.

Meisya tersenyum saat Zira berjalan mendekati nya. Namun kening Zira mengerut ketika tak sengaja menangkap ekspresi Meisya yang seperti tidak menyukai kedatangan nya.

"Hai, Ra." Sapa Meisya setelah Zira berdiri di dekatnya.

"Hai Mei, lo di sini juga ternyata. Sejak kapan?" Tanya Zira sembari tersenyum.

"Belum lama kok, Ra." Balas Meisya dan Zira hanya mengangguk paham, lalu ia berjalan mendekati nenek Yola untuk menyalami tangan keriputnya.

"Nenek gimana kabarnya? Sehat?" Tanya Zira sembari duduk di samping Boby.

"Alhamdulilah sehat, Zira," nenek membalas dengan sangat lembut.

Zira menaruh kantung itu di atas meja, tepat di samping makanan yang mungkin di bawakan oleh Meisya. Hati nya sedikit tergores karena Meisya lebih dulu datang dan membawakan makanan. Namun Zira berusaha tetap memperlihatkan wajah biasa saja. Ia mengeluarkan satu wadah berisi sayur asem dan menyodorkan nya pada nenek Yola.

"Oh iya nek, ini Zira bawa sayur asem buat nenek. Cobain deh, nenek pasti suka," ucap Zira dengan penuh harap bahwa nenek Yola akan menyukai nya saat memakan sayur itu. Nenek Yola pun dengan senang hati menerima nya.

"Wah enak nih kaya nya. Nenek cobain ya."

"Ini nek sendok nya," Zira dengan sigap menyodorkan sendok plastik yang ada di dalam kantung itu.

Zira dengan seksama mengamati ekspresi nenek Yola saat mencoba sayur asem tersebut. Zira berharap semoga beliau suka, karena ia sudah mencoba masakan itu sebelum membawa nya kemari.

"Kenapa nek? Gak enak ya?" Kedua bahu Zira seketika melemas saat dilihat nya kening nenek Yola yang mengerut.

"Ini kamu yang buat?" Tanya nenek Yola yang langsung di beri anggukan oleh Zira. "Ini enak banget, loh. Serius deh."

"Serius nek? Tanya Zira dengan wajah yang berbinar-binar mendengar hal itu. "Mama kan asli orang sunda dan mama suka makanan itu, makanya Zira coba buat masak. Syukur deh kalau enak."

"Baru nyoba masak, udah seenak ini? Kamu hebat banget, Zira." Puji nenek Yola membuat Zira tersenyum malu. "Oh iya, tadi Meisya juga sempet bawa kue buat nenek. Kamu kalau mau nyoba, ambil aja di meja ya."

Boby Boys [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang