50(Kabar Yang Menyayat Hati)

43 21 109
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐💬

Happy reading all💘

"Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang tulus mencintaimu, karena saat ia sudah pergi, kamu pasti akan sangat merindukannya."

★★★

Rani, Samuel, nenek Yola, dan Bintang yang sedang menggendong Gracia berjalan tergesa-gesa di sepanjang koridor rumah sakit. Saat mendapat kabar bahwa Boby masuk rumah sakit, keluarga cowok itu terkejut dan langsung pergi untuk melihat kondisi Boby.

Dari kejauhan, terlihat ada Irfan dan Zidan di depan ruang IGD.

"Irfan, bagaimana keadaan Boby?" tanya Rani penuh dengan kecemasan.

"Tante tenang dulu ya, Boby masih di tanganin sama dokter. Kita berdoa aja semoga Boby dan Zira gak kenapa-kenapa."

"Bisa lo jelasin gimana kronologi nya? Terus, kira-kira siapa yang ngelakuin semua ini?" tanya Bintang pada Irfan.

"Gue juga gak tau jelas gimana kejadian nya. Yang gue tau, penculiknya jadiin Zira umpan biar Boby nyerahin diri nya ke mereka, tapi sampai saat ini belum ada yang tau mereka siapa."

"Gue yakin penculik itu salah satu dari geng Lion." Ucap Bintang sungguh-sungguh.

"Jangan su'udzon Bintang," timpal Samuel. "Untuk sekarang kita jangan dulu mikirin siapa penculiknya, tapi berdoa lah semoga Boby dan Zira baik-baik saja."

Irfan, Zidan dan Bintang mengangguk setuju.

"Bu, mau kemana?" tanya Rani saat melihat nenek Yola berjalan mendekati pintu ruangan itu.

"Ibu mau liat Boby sama Zira. Apa ibu boleh masuk?"

"Lebih baik kita tunggu di sini ya, bu. Dokter pasti akan mengabari secepat mungkin perkembangan mereka. Sekarang ibu duduk ya." Rani berusaha untuk menenangkan nenek Yola dan menuntun nya untuk duduk di kursi besi.

Sementara di dalam, dokter sedang menggunakan alat pemicu jantung pada Boby dan Zira secara bergantian hingga detak jantung ke dua nya benar-benar normal.

Namun ada kejanggalan saat melakukan pemeriksaan pada Zira. Detak jantung cewek itu tidak bisa normal, dan ada satu penyakit di dalam kepala yang sudah semakin parah.

"Kenapa dok?" tanya salah satu suster yang menyadari raut wajah dokter laki-laki itu.

"Ada penyakit di dalam kepala cewek ini, dan ini sudah sangat parah. Hanya dokter Syila yang bisa memeriksa penyakitnya."

"Saya akan panggil dokter Syila." Ucap suster yang lain nya.

"Baiklah." Dokter laki-laki itu mengangguk memberi izin.

Saat suster itu keluar dari ruangan, keluarga dan teman-teman Boby bangkit dan mendekati nya.

"Suster, bagaimana keadaan anak saya di dalam? Apa dia baik-baik saja?" tanya Rani dengan khawatir.

"Kalian semua tenang ya. Kondisi mereka masih di tangani dokter, tapi barusan kami baru menemukan kejanggalan pada salah satu anak itu. Dan sekarang saya akan memanggil dokter Syila untuk memeriksa nya. Permisi." Suster itu segera pergi dari sana dengan tergesa-gesa.

"Kejanggalan? Siapa?" Rani menatap Samuel dengan penuh tanda tanya.

Di sisi lain, Reygan menarik lengan Meisya keluar rumah dengan penuh amarah. Bryan dan Gaby mengikuti mereka karena khawatir jika sampai nanti Reygan melakukan hal yang tidak-tidak pada Meisya.

Boby Boys [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang