14(Hancur Lebur)

91 85 51
                                    

"Persahabatan tanpa melibatkan perasaan itu bohong."

★★★

Hembusan angin sore menerpa kulit dua remaja yang berada di satu motor yang sama. Sampai saat ini, Boby dan Zira masih berada di perjalanan menuju rumah cewek itu. Dalam keadaan berdua seperti ini, membuat Zira semakin ingin berlama-lama dengan Boby. Nyaman. Itu yang sedang Zira rasakan meski sikap Boby sangat cuek dan dingin.

Setelah lampu hijau menyala, Boby melajukan motornya. Mata Zira tak sengaja menangkap pedagang-pedagang yang berjajar di pinggir jalan. Jiwa antusias cewek itu kembali muncul dalam dirinya.

"Boby Boby ada jajanan, mau..." Rengek Zira sembari bergerak kesana-kemari. "Kita berhenti dulu ya? Mau ya?"

Boby berdecak karena Zira tidak mau diam. Jika menolak, cewek itu pasti nekat. Lebih baik, Boby menyetujui ajakan nya saja.

"Oke."

"Yeayyyy jajan!" Ucap Zira dengan antusias. Boby langsung menepikan motornya di pinggir jalan. Zira turun dengan tergesa-gesa. Saat ingin berlari, cepat-cepat Boby menahan lengan cewek itu.

"Jangan lari,"

"Tapi pengen itu," Zira sedikit memberontak ingin berlari sembari menunjuk pedagang-pedagang di sana. Seperti cewek itu ingin membeli semua jajanan nya. "Lepasin."

Boby tidak memperdulikan ucapan Zira yang ingin di lepas. Tapi Boby malah semakin menarik Zira untuk mendekat hingga akhirnya cewek itu diam hingga di buat mematung saat Boby melepas pengait helm nya.

"Eh?" Zira malu karena lupa melepas helm. Dan mau tak mau ia membiarkan Boby yang melepaskan nya. Ah so sweet sekali es batu yang satu ini.

"Udah."

Zira langsung berlari dengan kegirangan menuju pedagang telur gulung, lalu pedagang siomay, baso ikan, batagor, dan yang terakhir ice cream sebanyak dua corong.

Boby hanya memperhatikan cewek itu dari arah motor nya. Tanpa Boby sadari, ia membentuk senyum tipis di bibirnya membuat Zira terpaku saat tak sengaja melihat senyum itu. Wajah Boby berubah menjadi datar kembali saat menyadari Zira sedang menatap nya.

Hah? Boby senyum? Omg so handsome. Batin Zira.

"Boby," Zira menyuruh Boby untuk menghampiri nya dengan lambaian tangan. "Sini."

Boby pun menurut. Cowok itu menghampiri Zira dan duduk di samping nya.

"Nih, buat lo. Ayok makan." Zira menyodorkan satu corong ice cream pada Boby. Cowok itu pun menerima nya.

"Thanks."

"Boby, masih sakit gak?" Zira menunjuk sudut bibirnya sendiri pada Boby yang terlihat sedikit sobek. Cowok itu menggeleng. "Syukur kalau gitu."

Zira fokus memakan telur gulung yang di beri kecap di sana menambah kesan gurih pada makanan itu. Boby yang sedang memakan ice cream jadi memperhatikan sudut bibir Zira yang terdapat kecap di sana.

"Bob, temen-temen lo gak pul-" Zira tidak melanjutkan ucapan nya karena tiba-tiba Boby mengucap sudutnya bibir nya dengan jempol cowok itu.

Zira terdiam beberapa detik sembari menatap mata Boby hingga akhirnya cewek itu tersadar dan langsung memalingkan wajahnya karena malu.

"Maaf belepotan," Zira langsung membersihkan sesuatu di sudut bibirnya. Cewek itu menyodorkan beberapa jajanan yang sempat ia beli tadi. "Mau gak?"

"Lo aja."

Boby Boys [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang