12(Bantuan)

103 89 38
                                        

Votment nya yaa jangan ketinggalan><

Happy reading guys-!

★★★

Pukul sepuluh ini, Zira baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya. Kini cewek itu terlihat segar. Saat sedang mengerikan rambutnya menggunakan handuk, tiba-tiba Zira terpikirkan satu hal. Ia meraih ponsel nya yang berada di atas nakas lalu jarinya mengetikkan pesan untuk di kirimkan untuk Boby.

Zira
Good morning. Eh udah siang deh hehe
Bob, hari ini lagi kosong gak?
Jemput gue di rumah ya? Gue pengen ketemu nenek.
Kangen banget:( pasti dia juga kangen.
Kepedean? Ya bodoamat, suka-suka gue.
Hehe
Bob ya? Jemput gue sekarang juga.
Bye, see you baby.

Di sisi lain, Boby yang sedang bermain PS pun sedikit terganggu dengan suara notifikasi di ponselnya. Sebenarnya ia malas membuka pesan itu, namun suara notifikasi yang terus berbunyi membuat nya terpaksa harus menghentikan game itu.

Boby
Gk ada ice cream g akan jln.

Zira
Aaaa gemes banget dedek bayi ini><
Iya nanti gue beli yang banyak.
Cepet ya, gue tunggu.

Boby
Y.

Setelah membalas pesan untuk Zira, Boby berjalan ke kama mandi untuk bersiap-siap.

Sementara Zira, di kamar nya sedang melompat-lompat kegirangan saat Boby menyetujui ajakan nya. Cewek itu bergegas untuk bersiap-siap dan tidak lupa untuk merias diri agar tidak terlalu pucat pasi.

Setelah setelah bergulat di kamar, Zira menuruni anak tangga dengan tas selempang yang dia biarkan menjuntai di sebelah bahu nya.  Dari arah ruang keluarga, ada Romeo dan Tarisa sedang menonton televisi.

"Zira, kamu mau kemana sayang?" Tanya Tarisa saat menyadari keberadaan anak nya.

"Mau ke rumah temen dulu ma," jawab Zira dengan gembira.

"Temen atau demen?" Tanya Ezra yang sedang menuruni anak tangga.

"Ya... Dua-duanya sih kak." Balas Zira di selingi cengengesan nya. "Habisnya kakak gak bisa di ajak keluar, ya udah aku mau sama temen aja."

"Cowok loh," lanjut Zira sembari memiringkan kepalanya pada Ezra.

"Heh! Berani kamu ya keluar sama cowok?" Kesal Ezra. "Gak ada gak ada. Kamu gak boleh keluar!"

Bukan nya menurut, Zira malah terkekeh seraya berjalan keluar. "Bodo."

"Zira! Kakak bilang jangan keluar sama cowok!" Ezra berteriak di dalam rumah saat Zira sudah hilang dari pandangan. Dalam hitungan detik, Zira memunculkan kepala nya di balik pintu.

"Iri ya? Makanya punya pacar kak!"

Setelah mengatakan itu, Zira kembali menutup pintu rumah dan berlari kecil untuk membeli ice cream terlebih dahulu di minimarket terdekat. Tak membutuhkan waktu lama untuk membeli nya, Zira keluar dengan satu kantung keresek yang berisikan lima plastik ice cream.

Sebuah motor besar tiba-tiba berhenti di hadapan Zira. Belum sempat pemilik motor itu membuka helm, Zira sudah lebih dulu mengetahui nya. Yang tak lain adalah Bryan, ketua dari geng Lion.

Boby Boys [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang