Julian menatap wajah Molly, sejak tadi pagi dia tersenyum ceria. Tetapi seperti ada yang aneh dalam senyumannya, Julian mencium kening Molly sebelum berangkat kerja. Molly menabrak tubuhnya dan memeluknya erat.
"Nggak mau pisah?" Julian menggoda. Molly menggeleng, bukan Molly berlebihan tetapi dia baru kali ini menyukai seorang pria juga jatuh cinta padanya. Walaupun cintanya terlarang.
Julian mengusap kepala Molly, "Berdandan yang cantik, nanti malam kita dinner."
Molly mengangguk."Julian, aku akan pulang ke rumah sebentar nanti. Papaku sakit." Suara Molly bahkan terdengar bergetar.
"Sakit apa? Kau mau aku antar?"
Molly menggelengkan kepala, "Mungkin dia hanya rindu padaku."
"Baiklah, kalau ada apa-apa segera kabari aku."
Molly mengangguk lagi.
Julian pergi ke kantor dia disambut oleh Calvin, saat duduk di kursinya Julian berkata. "Calvin, minta butik langganan kita untuk memilihkan beberapa gaun dan sepatu yang indah untuk istriku. Kirimkan fotonya kepadaku sebelum dikirim ke rumah. Aku akan memilihnya."
Calvin mengangguk, "Kau akan berkencan dengan istrimu, Julian?"
Julian mengangguk, "Ya. Nanti malam."
Julian mendapat telepon dari ayahnya.
"Julian, apa kabar Jane?"
"Sangat baik papa."
"Apakah ada kabar gembira?" Beliau bertanya.
"Maksud papa apa?"
"Kau mengerti maksud papa."
"Jangan terlalu membebani kami papa, semua sudah ada yang mengatur." Julian ikut tertawa.
Sebenarnya dia juga berharap demikian, tetapi Julian tak ingin membebani Jane. Mereka telah pergi ke dokter untuk promil seminggu lalu, tidak ada masalah untuk mendapat keturunan. Julian saat ini hanya bisa menunggu.
Calvin kemudian berkata, "Julian."
"Ya?'
"Orang yang kau kirim untuk mengawasi istrimu mengirimkan foto." Dia berkata.
Oh, itu benar Julian meminta orang mengawasi istrinya di awal dulu. "Minta dia untuk berhenti mengawasi Jane."
"Baiklah, apa kau tidak ingin melihat fotonya?"
Julian menggeleng. Calvin permisi untuk meninggalkan ruangan. Dia memutuskan akan mempercayai Jane. Bukankah itu kunci supaya hubungan mereka baik-baik saja, lagipula mafia itu ... Julian tertawa, dia tidak takut pada semua fitnah dan konspirasi di rumahnya. Tapi dia menangis saat melihat Julian menyelamatkannya.
Baiklah, nanti malam akan menjadi malam yang spesial. Julian menyuruh asistennya mereservasi seisi restoran hanya untuk dia dan Jane, juga buket bunga dan lengkap dengan pemain saxophone-nya. Biarpun Jane sedikit eksentrik, tidak ada wanita yang tidak suka diperlakukan sedemikian rupa oleh pria.
🌿🌿🌿
"Papa. Perutku masih sakit karena operasi cesar, biarkan dia menggantikanku dulu sampai dua bulan lagi." Jane sangat marah pada ayahnya. Kenapa tiba-tiba meminta pergantian secara mendadak. Yah, alasan kenapa Jane tidak dapat menikahi Julian karena mereka tidak ingin keluarga Decio tahu kalau Jane tengah hamil. Tidak diketahui anak siapa, karena Jane suka berganti-ganti pasangan. Tidur dengan beberapa pria di saat yang sama.
"Diamlah, Jane. Ini semua karena papa terlalu membiarkanmu. Kau tau perusahaan nyaris bangkrut dan kita akan jatuh miskin. Sudah papa katakan kau boleh bermain-main, tapi kau malah hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suspicious Wife
RomanceMolly terpaksa harus berpura-pura menjadi Jane anak dari bos adiknya, menggantikan wanita itu menikah dengan seorang pria. Wajah dan seluruh sifat juga kebiasaan Molly dirubah mengikuti Jane, tapi tetap saja kepribadian aslinya masih mendominasi. Me...