44. Dijodohkan?

8.4K 786 43
                                    

Saat Julian pulang dari kantor, dia melihat kedua orang tuanya berada di rumahnya. Pelayan mengambil tas kerja Julian dan membawanya ke ruang kerja.

Julian melonggarkan dasi dan bergabung di sofa dengan kedua orangtuanya.

"Apa yang Mama dan Papa lakukan di sini?"

Melihat gelagat ibunya, jelas mereka tidak datang tanpa tujuan. Sebenarnya Julian sudah menebak, saat kemarin Julian berkata kalau Lian adalah anak kandungnya, ibunya bungkam seribu bahasa dan tidak muncul beberapa hari. Sekarang ibunya datang lagi bersama ayahnya, pastilah ingin menginterogasi dia.

"Karena papa sudah pulang dari luar negeri. Makanya mama mengajak papa ke sini. Julian, kau harus menjelaskan perkataanmu soal Lian adalah anak kandungmu," cecar ibunya.

Ayah Julian hanya diam, mereka saling berpandangan. Membuat ibunya tidak tahu apa-apa mungkin terdengar jahat, tetapi Julian belum ingin mengambil resiko saat itu.

"Itu benar, semua yang aku katakan benar." Julian menegaskan.

Dia tak ingin lagi menyembunyikan Lian, dia ingin mengungkapkan pada seluruh dunia bahwa Lian adalah darah dagingnya. Terlepas dari siapapun ibunya.

"Ya Tuhan, Julian, Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?" Nyonya Tsamara memucat.

"Tidak bagaimana-bagaimana, Ma. Aku berhubungan dengan seorang wanita dan lahirlah Lian."

"Maksudnya bukan seperti itu. Siapa ibunya? Astaga! Jangan bilang kalau itu Jane?"

"Bukan." Julian mengatakan dengan tegas. Dia bahkan tak sudi untuk melihat wanita itu lagi.

"Jangan mendesak Julian kalau dia tidak ingin mengatakannya." Tuan Ryokoji akhirnya bersuara.

"Apa-apaan ini, kalian para pria seenaknya saja bicara."  Wajah Nyonya Tsamara sekarang merah karena marah.
"Bagaimana kau bisa menutupinya selama ini Julian? Jangan bilang kalau Papa sudah mengetahuinya."

Ibu Julian melirik ke arah suaminya, melihat suaminya terdiam, Nyonya Tsamara kemudian yakin kalau ternyata suaminya telah mengetahui hal itu.

"Kalau kamu tidak mengatakan siapa wanita itu, mama tidak akan menganggapmu sebagai anak lagi. Mama pastikan itu, Julian."

Julian mengambil nafas panjang, "Mama Lian seorang wanita bernama Molly."

Nyonya Tsamara mengerutkan keningnya, "Nama itu terdengar familiar."

"Ya, dia kekasih gelapku. Kami berhubungan dan dia melahirkan seorang anak. Tapi, karena dia adalah wanita biasa. Aku tidak ingin mengatakan pada siapapun."

Julian memang telah menceritakan segalanya kepada ayahnya. Kecuali perihal siapa ibu kandung Lian. Pernyataan itu juga membuat Tuan Ryokoji mengerutkan kening. Wanita bernama Molly belum pernah disebut oleh Julian sebelumnya.

Julian belum sempat bercerita, karena ayahnya itu sedang sibuk mengurus bisnis di luar negeri.

"Julian, siapa wanita itu?" Tuan Ryokoji bertanya.

"Dia pernah menjadi baby sitter Lian."

"Molly itu?! Sekarang mama sadar." Nyonya Tsamara terpekik.

"Benar, aku menyuruhnya berpura-pura menjadi pengasuh Lian. Karena, dia memang ibu kandung Lian yang sebenarnya."

Ibu Julian tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia terdiam mematung.

"Tapi, aku kemudian memintanya untuk berhenti karena tidak ingin ada skandal. Para pelayan tidak bisa dipercaya sepenuhnya, bukan?"

Wajah Nyonya Tsamara menjadi pias, dia terduduk lemas.

Suspicious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang