Molly sedang menekuni berkas pekerjaan saat teman sekerjanya, Vita, mendatangi dan bertanya.
"Molly, apa kau melihat berkas yang aku letakkan di sini tadi?" Dia menunjuk meja di sebelah Molly.
"Berkas apa?" Molly balik bertanya.
"Kau tahu nggak kalau perusahaan kita akan akan berulang tahun dan mengadakan perlombaan untuk membuat tag line mengenai produk baru?"
Oh iya, Molly mengetahuinya, tetapi, dia belum sempat memikirkan apapun. Molly juga belum mendapatkan ide untuk mengikuti perlombaan itu.
"Aku tidak melihatnya." Molly selalu fokus dalam bekerja, namun, apabila Vita tadi datang dan meletakkan sesuatu di sana, Molly pastilah menyadari.
"Begitukah? Baiklah aku akan mencari di tempat lain."
"Molly menganggukkan kepalanya." Dia melihat Vita keluar dari ruangan. Ponsel Molly berbunyi, dia kemudian mengeceknya.
"Terima kasih untuk makan siangnya tadi." Dia mendapat pesan dari Calvin.
"Nggak masalah, terima kasih juga sudah bersedia ditraktir." Molly membalas.
Manajer departemen Molly keluar dari ruangannya menuju ruang staf.
"Molly, ke mana yang lainnya?" Dia bertanya pada Molly.
Molly baru menyadari kalau di ruangan itu hanya ada dia sendiri, padahal seharusnya mereka berlima.
"Vita sedang mencari dokumen, Bu. Sedangkan yang lain, maaf, saya kurang tahu."
"Baiklah, katakan nanti kita akan mengadakan rapat departemen, ada beberapa hal yang ingin aku bahas." Manajer marketing berpesan kepada Molly. "Aku akan ke departemen personalia sebentar."
"Baiklah, Bu." Molly kemudian menuliskan di post note agar tidak terlupa.
Molly kemudian melihat tiga orang rekannya masuk, "Kalian dari mana saja? Bu Titi tadi mencari. Maaf ... aku tidak mengetahui kalian pergi kemana."
"Loh, bukannya kami sudah memberitahukan kalau kami akan mengecek barang ke distributor?" Salah satu berkata.
Molly mulai bingung, mereka berpesan kepada siapa? "Aku tidak mendengar apa-apa."
"Aku berharap kau bisa fokus di kantor. Bagaimana bisa kami pergi tanpa izin, dan sekarang, Bu Titi pasti berpendapat kami bolos." Yang lain menimpali.
"Tapi, aku harus bilang apa? Sementara aku tidak mengetahui kalian pergi kemana." Molly merasa dipojokkan.
"Sudahlah, ayo kita kembali bekerja." Mereka berkata. Molly jadi merasa sangat kebingungan.
Dia memang tidak terlalu banyak berinteraksi secara pribadi dengan rekan-rekan di departemennya, tetapi, Molly selalu bersikap sopan dan profesional. Dia memang tidak mengetahui kalau mereka pergi untuk mengecek produk ke distributor.
Apa mereka berpesan pada Vita? Tapi, kenapa mereka akan menyalahkan dirinya? Molly merasa bingung.
Vita kemudian datang lagi, dia sangat heboh mengatakan kalau idenya yang sangat brilian telah hilang. Lagi-lagi dia membuat seolah-olah Molly yang bersalah, karena hanya dia yang saat itu ada di dalam ruangan. Molly berkali-kali menjelaskan bahwa dia tidak tahu.
Bu Titi kembali dari departemen personalia dan mendengar keributan itu. Dia juga sedikit heran, selama ini pekerjaan Molly selalu teratur dan rapi.
Masa dia mau mencuri ide orang lain?"Saya tidak akan mengikuti perlombaan itu, jadi, untuk apa saya mencurinya? Kalau misalnya yang lain tidak percaya, tidak masalah, kita buktikan saja nanti." Molly menegaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suspicious Wife
RomanceMolly terpaksa harus berpura-pura menjadi Jane anak dari bos adiknya, menggantikan wanita itu menikah dengan seorang pria. Wajah dan seluruh sifat juga kebiasaan Molly dirubah mengikuti Jane, tapi tetap saja kepribadian aslinya masih mendominasi. Me...