4. Bertemu Teman

9.5K 756 12
                                    

Niki menyapu sekeliling rumah dengan matanya, luar biasa sekali rumah ini, sejak dari luar dia telah terkagum-kagum.

"Halo." Niki menatap wanita cantik nan anggun di hadapannya.

"Oh halo."

"Kamu yang bernama Niki?"

"Iya nona." Dia menjawab. Niki diberitahu oleh adik Molly untuk menemui putri bosnya, karena dia membutuhkan seorang bodyguard wanita. Niki seorang cewek tomboi dan ke Niki-Niki-an maksudnya kelaki-lakian, dengan rambut cepak dan hidung bertindik. Dia juga mentato punggungnya. Niki adalah petinju wanita dan sering berkelahi.

"Jadi apa kau bersedia menjadi bodyguard-ku?"

"Apa yang harus saya lakukan?"

"Melindungi aku."

Niki berpikir, dia tidak punya pengalaman sebagai bodyguard tapi dia sudah muak bekerja sebagai kurir di perusahaan ekspedisi, apalagi setelah sahabatnya Molly resign dan bekerja di luar kota. Niki sedikit marah padanya karena dia tak pernah menghubungi Niki, hanya saja adik Molly berkata dia sangat sibuk bahkan untuk menelpon keluarganya saja jarang.

Wanita di depannya menyebut sejumlah uang untuk gajinya, itu hampir 4 x gajinya di perusahaan ekspedisi. Niki menganga.

"Kau harus tinggal di sini dan menjagaku."

"Baik. Saya akan berusaha."

"Panggil saja aku, Jane, dan jangan terlalu formal."

Molly tersenyum melihat wajah Niki yang bingung, benar sekali, harusnya sejak lama dia memikirkan ini. Mumpung dia memiliki uang dan kekuasaan dia harus membantu sahabat-sahabatnya dulu. Niki dan Molly bersahabat sejak SMA, mereka bahkan bekerja di perusahaan yang sama. Niki sebagai kurir dan Molly sebagai admin. Hidup mereka sedikit sulit, mereka juga tidak mampu berkuliah.

"Kamarmu di lantai dua, dekat dengan kamarku dan suamiku. Biar mudah mengawasi," kata Molly. "Sekarang ayo kita berjalan-jalan, nanti sore ada tugas yang harus kita lakukan," lanjut Molly sambil menyeringai.

Mereka berjalan-jalan mengelilingi rumah, Molly sangat gembira akhirnya bisa bertemu dengan Niki. Tapi Niki sangat pendiam tidak seperti biasanya, dia pasti menjaga jarak.

Sekarang Molly jadi menyadari kalau pelayan-pelayan di rumah ini mengintainya, dia harus memikirkan cara memasukkan orang-orang kepercayaannya.

"Niki."

"Ya nona."

"Panggil Jane saja, bukankah kita sebaya." Eh Molly berpikir, Dia saat ini menjadi Jane tentu umurnya lebih tua 2 tahun dari Niki. "Aku lebih tua sedikit tapi panggil saja aku Jane."

"Ya Jane."

"Begitu lebih baik."

Mereka berjalan-jalan di taman belakang yang pergolanya dirambati tanaman mawar.

"Rumah ini bagus ya?" Molly memulai pembicaraan.

"Iya."

"Berapa kira-kira harganya?"

"Saya nggak berani menebak, Jane."

"Ayo kita duduk."

"Tapi saya lebih baik berdiri saja," kata Niki canggung.

"Duduklah."

Akhirnya Niki duduk, Molly memanggil pelayan dan memerintahkan untuk membuat minuman.

"Niki." Molly berbisik, "Jangan percaya seorang pun di sini. Mereka semua musuh dalam selimut."

Niki tampak terkejut. "Kenapa begitu?"

Suspicious WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang