bukkk
Jeno melempar bantal sofa dengan sengaja mengenai wajah tampan Jaemin, sebab putra kedua Jung itu itu merasakan hawa tidak enak semenjak datang dan langsung melihat Jaemin diam-diam tersenyum seperti orang tidak waras.
"kau gila, Jeno!" hardik Jaemin membuat Jeno merotasikan bola matanya.
"kau yang gila senyum-senyum sendiri."
Jaemin berdecih, "ya! kau juga akan gila dengan apa yang aku alami."
Jeno memilih akuh dan melepaskan jaket hitamnya lalu ia lempar asal, "ambilkan aku minuman dingin."
bukkk
lemparan penuh tenaga dilayangkan Jaemin kepada Jeno, "kau pikir aku pembantu? itu Sungchan! ambil kan hyungnim sebotol wine dikulkaㅡ"
pyarrr
"ya ampun, Sungchan! gelas bubu!" teriak Taeyong dari taman belakang langsung membelak ketika melihat mug kesayangannya jatuh secara mulus dari tangan si bungsu.
sementara itu, si bungsu mencari alasan kenapa mug bergambar kelinci itu jatuh, dengan nada sendikit tegas nan keras ia membela diri. "Bu,bini karena hyung menyuruhku sambil berteriak!" seru Sungchan.
Jaemin yang mendengar perkataan Sungchan pun mencoba melempar kesalahan pada Jeno, "Bukan aku!! tapi Jenㅡahh" namun dengan secepat kilat Jeno menendang sofa yang diduduki Jaemin.
"Jaemin! jangan berteriak, ini permansionan bukan hutan!" teriak Taeyong membuat Sungchan meringis karena suara bubunya itu sangat keras dan nyaring didekatnya.
"dan kamu, Sungchan! bereskan pecahan mug, jangan sampai menyuruh Kim Doyoung ataupun Kun!" tegas bubu sebelum melangkah masuk lift mansion.
"hi Jung, I'm home and where's dad?"
"sok bule." celetuk Sungchan mencibir si sulung sembari meletakan dua botol wine serta gelas khusus untuk alkohol. Untuk urusan pecahan gelas tadi ia menyuruh maid untuk membereskan, lagipula yang dilarang Taeyong kan Kim Doyoung dan Kun, bukan maid pribadi keluarga.
Jeno membuka botol wine dan menuangkan alkohol itu ke dalam gelasnya. "Dad? aku tidak tau, mungkin kedua anak bonus itu tau." saut Jeno.
splak
Sungchan menampar paha Jeno agak keras sampai membuat Jeno tersedak wine yang Jeno minum.
uhuk
Jaemin menahan tawa puas melihat wajah masam Jeno akibat tersedak minuman keras, "don't play play with Sungchan-ssi." ledek Jaemin.
tak mengidahkan perkataan Jaemin, Jeno malah mensalah artikan ucapan abstrak Jaemin dengan mengerang rendah sedikit mendesah.
desahan Jeno yang sedikit keras dan jelas, membuat ketiga saudaranya langsung menatap freak sang model.
Sungchan beranjak pergi setelah mengancam dengan nada kesal, "I want to hit you.. Jung Jeno."
setelah melihat reaksi Sungchan, Jeno justru semakin menjadi-jadi dan dengan ekspresi aneh Jeno menatap Jaemin dan Mark. "Nghh, hahaha ow shit.. Jungs~" tawanya jenaka terdengar diseluruh penjuru ruang utama mansion Jung.
ㅡhow to share?ㅡ
"licik juga jalan pikiranmu, Jung Jaehyun? setelah menyebabkan kerusakan pada gedung perusahaanku, kau menawarkan perjodohan?" sarkas Yukhei secara beruntun membuat Jaehyun tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. How to share?
Fanfiction"Aku hanya belajar berbagi tapi tidak ada niat untuk berbagi." Semua berawal dari perintah Taeyong pada ke empat anak laki lakinya untuk berbagi apapun pada sang adik maupun sang kakak. Namun, kalimat itu disalah konsep kan oleh si sulung, Mark. mem...